Once Again

663 81 7
                                    


Sarada mematung, deru nafasnya seakan berhenti, ia tiba-tiba menjadi gugup, mengapa Papanya bisa tahu? sementara selama ini ia saja selalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak pernah bertanya-tanya tentang masalah belajar Sarada di sekolah, yang Sasuke tahu, Sarada adalah anak yang patuh dan taat, hanya itu.

Ia saja tidak tahu kalau semasa bersekolah Sarada selalu menjadi yang paling utama di kelas dan di angkatannya.

"Sarada, biasakan tatap wajah lawan bicaramu saat ia bertanya ya,"

Gadis raven itu menoleh dengan perasaan yang campur aduk, gugup, takut dan malu menjadi satu.

"I-iya ... Pa,"

"Jadi, benar 'kan?"

Sarada menelan salivanya, tangannya mengepal, ia sungguh takut.

"B-bagaimana Papa b-bisa tahu? apa ... " Sarada menjeda ucapannya. "Apa Chocho memberi tahu Papa?"

Sasuke tersenyum, kemudian ia tertawa renyah.

Sarada tertegun, ia memang pernah melihat Papanya tersenyum, namun itu pun hanya senyum simpul, tapi kali ini, tepat di hadapannya, Sasuke tersenyum lebar bahkan hingga tertawa, sungguh pemandangan langka.

"Tidak, Sarada. Papa tahu, karena Papa adalah Papa mu,"

Pria itu pun berdiri dari duduknya, lalu menghadapkan dirinya tepat di depan Sarada.

"Anak Papa sudah besar ya," ucapnya lembut dengan senyum sembari mengelus pucuk surai hitam Sarada.

"Sekarang lebih baik kau tidur, Papa tidak lapar, sekarang masuk lah ke kamarmu," titah Sasuke.

"Tapi-"

"Cepat masuk kamar ya, ini sudah malam, besok 'kan kau sekolah,"

Sarada mengangguk, ia segera beranjak ingin pergi meninggalkan Papanya.

"Sarada." Namun lagi-lagi langkah Sarada terhenti oleh panggilan Sasuke, lantas ia pun menoleh.

"Papa sangat yakin bahwa kau adalah anak yang baik,"

"Sekarang, masuk lah ke kamarmu."

Sarada masuk ke dalam kamar kemudian langsung mendaratkan bokongnya di atas kasur empuk, perkataan Sasuke berputar di otaknya.

Anak baik? ya tentu saja, memangnya ia berpikir kalau Sarada brandalan? atau Sarada merupakan seorang pencuri? perampok? hah yang benar saja! Sarada bahkan tak berani meminjam barang temannya tanpa izin, apalagi mencuri.

Tapi sangat jelas kalau ucapan Sasuke sangat lah aneh, belum lagi saat ditanyai mengenai tahu dari mana tentang ia dan Boruto yang sudah pacaran, jawaban yang diberikan sangat lah aneh 'Papa tahu karena Papa adalah Papa mu' ya itu pun Sarada juga tahu! memangnya Sarada ini anak siapa? huh ucapan Sasuke membuat Sarada pusing sendiri.

"Papa ada-ada saja," gumamnya.

Tak lama ia mendengar suara mobil dan pintu gerbang yang terbuka, siapa lagi yang datang pikirnya?

Sarada keluar kamar, ia mengecek melalui kaca jendelanya, dan pemandangan yang ia lihat adalah Sasuke dengan mobil hitamnya keluar dan pergi begitu saja.

Makin dibuat bingung, jadi Papanya itu kesini hanya untuk melihat Sarada? dengan basah-basahan seeperti itu? hah benar-benar.

***

Siang ini Sarada berdiri di atas roof top sendiri, ia mengingat kejadian kemarin yang membuat ia dan Boruto kini mengikis jarak.

Note For My Senpai  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang