Overall

809 72 2
                                    


Kawaki tersenyum licik, kemudian ia tertawa, "hahaha sepertinya kau begitu dendam padaku ya? tak apa ... Sekarang waktunya ..." Ia menjeda kalimatnya, seperkian detik Kawaki menampakkan wajah garangnya. "Aku mengantarkanmu pulang!"

"Kenapa kau begitu yakin? bagaimana jika ... KAU YANG KUANTAR PULANG!!!" dengan tiba-tiba Boruto memberikan tendangan telak di bagian perut, namun Kawaki berhasil menghindar.

"Ahahaha, kau dan ayahmu sama saja, kalian berdua memang ingin menghancurkan hidupku, sekarang waktunya untukku membalaskan dendam!"

Buagh!!

Kawaki memukul wajah Boruto, lalu dibalas dengan pukulan bawah dagu oleh sang empu, dua rival itu kini saling pukul - memukul, dendam dan amarah di masa lalu kini terlintas kembali.

Dulu Boruto, Kawaki dan kawan-kawan lainnya berteman dekat, hingga Boruto tak mengetahui kalau Kawaki memiliki gangguan mental, alhasil Boruto dengan yang lain tercemar, saat itu mereka semua masih lugu, masih belum tahu mana yang benar dan yang salah.

Salah satu penyebab Boruto dan lainnya menjadi seorang psycho karena Kawaki yang membawa pengaruh buruk tersebut, mereka semua diancam oleh Kawaki jika tak mau menuruti perintahnya.

Di awal semua baik-baik saja, hingga pada suatu hari Kawaki menyuruh Boruto serta yang lain untuk melakukan hal yang tak senonoh, seperti menguliti hewan, menggores tangan sendiri, dan menyakiti orang lain, sejak saat itu semua mulai berubah.

Boruto dan lain masih lah lugu, dan lama-kelamaan kebiasaan itu mulai merasuki satu per satu dari mereka, hingga Himawari pun yang tak sengaja menyaksikan Boruto menggores tangannya sendiri pun ikut terpengaruh.

"Kenapa Kawaki?"

Buagh! Buagh!

"Kenapa kau membawa pengaruh buruk itu pada kami?! kenapa?!"

Buagh!! Buagh!!

Pukulan demi pukulan, Boruto layangkan kepada Kawaki, namun Kawaki hanya diam ketika dirinya dipukul.

"Hingga kami tak akan bisa hidup jika tak melakukan kebiasaan seperti itu! kenapa?!"

Buagh!! Buagh!!

Kawaki jatuh terduduk dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah, ia mengelap sudut bibirnya kemudian bangkit dan menendang wajah Boruto.

Boruto tersungkur, Kawaki berjalan perlahan ke arahnya.

"Hei," ucap Kawaki sambil mengangkat sebelah kakinya kemudian menginjak perut Boruto.

"Khh," ringis Boruto.

"Mengapa ayah mu dulu tidak menolong ayah ku? dan malah ayah ku yang dicobloskan ke penjara?"

Kawaki menghentakkan kakinya di atas perut Boruto.

"Mengapa ayah mu tidak mengurus kasus ayah ku dengan benar?"

Dua hentakkan.

"Mengapa malah ayah ku yang dihukum ... HINGGA DIA MATI DI DALAM SEL?!!"

"Uhuk ... " Boruto mengeluarkan darah karena menerima hentakkan keras dari Kawaki untuk yang ketiga kalinya.

"Cih, Ahahaha." Boruto berdecih sambil tertawa penuh misteri.

"Kalau kau tidak tahu yang sebenarnya ... HARUSNYA KAU DIAM SIALAN!!"

BUAGHH!!!

***

Sementara itu di lain tempat terlihat pemuda bersurai hitam dengan keadaan yang sangat memprihatinkan, wajahnya penuh lebam, tak lupa sudut bibir yang sudah terwarnai dengan sedikit darah.

Note For My Senpai  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang