"Mau Jadi mommy nya Jisung?"
Jaemin membelakakan matanya. Ini tawaran menikah atau bagaimana?
"Maksudnya gimana pak?" Alis kanan Jaemin terangkat karena dirinya masih tidak paham.
"Mau jadi mommy nya Jisung? Maksud saya, Jisung nyaman sekali dengan kamu. Saya tidak pernah melihat Jisung sesenang dan seprotektif ini terhadap sesusatu atau seseorang." Jelasnya.
"Pak, kami baru bertemu belum sampai satu hari. Bahkan dua jam pun belum.
Apalagi bapak sudah taukan siapa saya? Saya cuma pembuat onar pak. Dan lagi saya masih SMA." Jelas Jaemin."Saya tau Jaemin, saya tau. Tapi Jisung suka banget sama kamu." Ucap Jeno memelas.
"Anak kecil wajar pak memiliki ketertarikan tinggi terhadap sesuatu atau orang baru. Apalagi tadi saya yang pertama nolong Jisung saat jatuh." Tutur Jaemin.
"Jisung jatuh?" Ucap Jeno dengan nada terkejut.
"Em.. jangan jangan bapak tidak tahu?" Jaemin juga ikut kaget ketika Jeno menggeleng.
"Pak, tadi saya ketemu Jisung karena dia terjatuh diselasar. Lututnya luka makanya tadi dia nangis sambil peluk saya." Jelas Jaemin ketika melihat Jeno yang terpaku dengan luka didengkul Jisung.
Jaemin sendiri merasa Jisung sudah benar benar terlelap akhirnya menurunkan tubuh kecilnya ke atas ranjang besar milik Jeno.
"Nah, karena Jisung nya sudah nyenyak. Saya izin pulang ya pak?"
Jaemin berdiri dan sedikit membungkuk pada Jeno."Mau saya antar?" Tawar Jeno. Jaemin menggeleng.
"Tidak perlu pak. Terimakasih."
"Saya yang Terimakasih Jaemin." Jeno mengekori Jaemin dari belakang, bermaksud mengantarnya ke halaman depan.
Diruang tamu ternyata masih ada kedua orang tuanya.
"Eh, nak Jaemin sudah mau pulang?" Tanya Taeyong.
"Iya tante."
"Jeno anter ya?" Jaemin menggeleng.
"Tidak usah tan, saya bisa pulang sendiri kok. Lagipula takut merepotkan." Jawabnya dengan manis.
"Eh gapapa. Jeno yang bawa kamu kesini, dijuga berarti yang harus anter. Gih Jeno, anterin Jaeminnya." Taeyong bangkit dari sofa dan sedikit mendorong dorong Jeno.
"Yaudah, Jeno anter Jaemin dulu ya bubu.." setelahnya Jeno dan Jaemin memasuki salah satu mobil pribadi Jeno dan keluar dari perkarangan rumah Jung.
Selama perjalanan sepi menyelimuti keduanya. Jeno bingung ingin bicara apa karena sepertinya topik keduanya berbeda. Mau menyalakan radio juga takut simanis terganggu.
"Pak Jeno umurnya berapa?" Tanya Jaemin tiba tiba.
Sepertinya memang keduanya berusaha mencairkan suasana namun Jaemin lebih dulu ambil langkah. Ya walaupun bahasannya seperti itu.
"Eh, saya 26." Yah, Jeno salah malah mematikan percakapan.
Mau tanya umur juga tadi sudah tau kan? Jaemin mengangguk menanggapi jawaban Jeno.
"Maaf nih ya pak kalo saya lancang, istri bapak kemana ya?" Tanya Jaemin hati hati. Namun dari pertanyaan dan penyataan Jaemin, Jeno bisa simpulkan bahwa anak ini anak yang jujur dan blak blakkan. Jeno terdiam sebentar.
"Eh kalo gak mau dijawab gapapa pak, maaf kalo saya lancang." Ucapnya dengan rasa bersalah.
"Saya sudah bercerai dengan istri saya. Pernikahan kami atas kerjasama sebuah kertas, saya sudah menolak namun dia kekeuh ingin tetap menikah dengan saya. Sampai insiden dimana ya kamu tau lah suami istri gimana? Lalu Jisung hadir. Tadinya ia ingin menggugurkannya karena dia juga memiliki kekasih setelah menikah dengan saya. Namun saya buat perjanjian akan melepasnya setelah ia melahirkan Jisung. Naasnya setelah bercerai, ia hamil anak pacarnya namun ya pacarnya tidak ingin menikahinya dan dia bunuh diri." Cerita Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours
RomanceJaemin itu berandal. tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang menempeli dia kemanapun dan memanggilnya mama. Lee Jeno. pengusaha muda satu anak. Jeno yang harus sabar menghadapi kelakuan bar bar si manis. #1 in Jenjaem on 31/1/2022 sd 16/3/2022 #2...