7.

45.3K 5.3K 221
                                    

Flashback sebelum Jisung hilang.

"Jisung makan dulu yuk sayang. Grandma udah buatin sereal kesukaan Jisung." Taeyong berusaha membuka tenda kecil tempat Jisung bersembunyi setiap merajuk.

"Gak mau, Jisung mau mommy!!" Teriaknya.

"Iya, makan dulu ya nanti kita ketemu mommy." Bujuk Taeyong lagi.

"Bohong!! Kemarin daddy bilang gitu tapi bohong. Mommy gak dateng!!" Taeyong menghela napas.

Ia keluar dari kamar Jisung dan langsung disambut Jeno. "Bubu gimana? Jisung udah mau makan?" Taeyong menggeleng.

"Argh kenapa sih?!" Jeno menggeram kesal. Ia marah, tapi tau karena apa?

"Sabar Jeno."

"Ya gimana mau sabar bu? Dari kemarin siang Jisung belum mau makan. Nanti kalo sakit gimana? Padahal sebelum ketemu Jaemin Jisung baik baik aja kok. Kenapa jadi rewel banget abis ketemu Jaemin." Jeno kesal bercampur dengan khawatir.

"Iya bubu tau. Tapi Jisung masih kecil jen." Tak mendengarkan Taeyong, Jeno pergi kekamar Jisung dengan perasaan kesal yang menggebu.

Ia membuka tenda tersebut melihat kondisi sang anak. Pasalnya tubuhnya agak demam karena kemarin pagi sempat main air sambil menunggu kedatangan sang mommy yang nyatanya hanya tipu belaka.

"Jung Jisung." Panggil Jeno dengan suara baritonnya.

Jisung masih mengacuhkan daddynya. Geram, Jeno langsung mengangkat tubuh Jisung secara paksa dan mendudukinya diatas paha Jeno.

Jisung mau menangis namun karena ada didalam mode ngambek jadi ia tahan tahan. "Makan." Seru Jeno. Jisung menggeleng.

"Jung Jisung. Siapa yang ngajarin membantah orang tua gini? Kenapa jadi bandel gini? Daddy gak suka ya Jisung yang sekarang. Kalo daddy suruh makan ya makan. Lagian kamu tuh gak punya mommy, yang kemarin bukan mommy kamu Jisung. Kamu cuma punya daddy. Jangan nyusahin daddy bisa gak?" Suara Jeno meninggi ketika mengomeli jisung.

"Jisung punya mommy!! Yang kemarin itu mommy nya Jisung " teriak Jisung.

"KAMU GAK PUNYA MOMMY JUNG JISUNG!!" Bentak Jeno.

Jisung takut, ia akhirnya melepaskan air matanya dan tersedu.

Mendengar teriakan sang anak, Taeyong langsung masuk kedalam kamar Jisung.

"Jung Jeno!! Apa apaan kamu membentak Jisung kayak gitu? Jisung masih kecil jangan dikerasin Jeno." Taeyong langsung mengambil alih Jisung dan menggendongnya.

"Cup cup cup cucu grandma pinter jangan nangis lagi ya?"

Jeno frustasi. Rasa khawatir, marah, kesal, sedih, dan menyesal menggebu didalam dirinya menjadi satu. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Jeno meninggalkan kamar Jisung dan langsung pergi ke kantornya.

Malamnya.

Jeno sudah merenungi dirinya dan menyesali perbuatannya yang kelewat kasar sama Jisung. Jeno berinisiatif membelikan cheese cake kesukaan anaknya sebagai permintaan maaf.

Saat ia menapaki diri didepan pintu utama mansion Jung, ia menyerit heran melihat bubu yang sedang menangis di pelukan daddy nya.

"Bubu kenapa nangis?" Tanya Jeno.

"Gara gara kamu Jeno!! Gara gara kamu ngebentak Jisung, Jisung kabur. Dia hilang sekarang." Isak Taeyong.

"M-maksud bubu? Bercandakan?" Jaehyun memang tidak habis pikir dengan anaknya.

"Bubu nggak bercanda Jeno. Tadi saat makan malam bubu mau panggil Jisung ke kamarnya tapi ternyata gak ada. Udah dicari keseluruh ruangan bahkan ke taman dan gudang pun gak ada." Jelas Jaehyun.

Ours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang