17.

37.4K 4.4K 436
                                    

Ayo comment yang banyak^^

"Gua gak nyangka ternyata yang dikejar Jeno anak lu, Yut." ucap Jaehyun. Yuta hanya menanggapinya dengan tertawa.

"iyaa, pantes ngerasa nggak asing liat mukanya. cantik kayak Winwin." Taeyong tersenyum lembut ketika mengenang mendiang sahabatnya.

"nana semakin kesini memang mirip Winwin. cantiknya, sifatnya, cara dia ngelakuin sesuatu atau nyari solusi emang Winwin banget. cuma sekarang anaknya agak keras aja, salah gua juga sih." ucap Yuta.

"nana emang dari dulu agak nakal gini Yut?" tanya Jaehyun hati hati.

Yuta menggeleng. "nggak, nana aslinya lembut banget. cuma semenjak kepergian Winwin dijadi begini. semuanya juga gara gara gua yang gak bisa lurusin masalah dulu, gua juga bingung gimana ngomongnya. gua bebasin dia asalkan anak gua tetep aman Jae."

Jaehyun mengangguk mengerti.

"Jae, Tae. Kalo semisalnya umur gua udah gak lama, tolong jagain anak gua ya? Kasian nana gak punya siapa siapa lagi." Lirihnya.

Sepasang suami istri tersebut memandang Yuta tak suka. "Ngomong apasih yut, lu pasti sembuh. Bisa ayo demi nana."

"Kecil Jae, kecil harapan gua bisa baik baik aja. Gua bisa sehat lagi. Gua udah gak minta yang muluk muluk, gua udah bersyukur sekarang gua bisa akur lagi sama nana. Seenggaknya di sisa umur gua bisa tenang karena ada nana." Jelasnya.

"Kecil bukan berarti gak bisa Yuta." Ucap Taeyong dengan nada yang bergetar. Satu butir airmata lolos dari matanya.

"Iya. Tapi gua mohon ya? Jagain anak gua. Tolong rawat anak gua dan anggap kayak anak sendiri. Cukup dua tahun belakangan dia ngerasa gak punya orang tua. Tolong ya Tae?" Yuta memegang tangan kedua temannya.

Airmata Taeyong sudah tak dapat dibendung lagi. "Pasti, kita pasti bakal rawat nana sebaik mungkin. Kita juga udah anggap nana kayak anak sendiri yut."

Yuta tersenyum senang. Sekarang kalaupun ia pergi, Jaemin nya akan dirawat ditangan yang benar.

"Kita jodohkan Jeno dan Jaemin saja." Tegas Jaehyun.

"Anak gua udah jatuh cinta sama anak lu yut. Gua yakin Jeno bisa jagain nana dan bimbing nana dengan baik, gua pastiin Jeno gak bakal nyakitin atau kasarin nana" ucapnya tegas.

"Tapi nana belum tentu mau Jae. Lagi pula ia masih SMA, nana juga masih mau hidup bebas pasti. Gua takut pernikahan yang ngiket dia malah bikin dia ngebangkang Jeno." Ucap Yuta khawatir.

"Tenang aja yut, Jeno bukan tipe tukang atur kok. Dia pasti paham dengan kehidupan nana sekarang. Lagipula kalau nanti nana mau balapan atau ada apa apa, Jeno bisa jadi orang pertama yang jadi tamengnya." Jelas Jaehyun menenangkan.

"Tapi tenang aja Yuta, kalau nana nya gak mau gak akan kita paksa. Nana tetep akan kita sayang dan rawat kayak anak sendiri.

Tapi bukan berarti kita gini ngerelain lu mati ya yut?! Lu juga harus berjuang demi nana." Ancaman Taeyong menjadi candaan untuk Yuta. Sekarang tinggal ikutin gimana jalan takdir aja kan?

"Papah, malam ini nana turun ya?" Izinnya pada sang ayah.

"Balapan ya?" Jaemin mengangguk.

"Boleh, tapi hati hati ya? Pulang dengan selamat." Jaemin mendekat dan memeluk Yuta dengan erat.

"Pasti."

Kini Jaemin tengah bersiap memakai jaket kulitnya dan sarung tangan yang biasa ia pakai untuk balapan.

"Papah boleh ngomong sebentar sama nana?" Jaemin mengangkat alisnya bingung.

"Boleh dong, ada apa pah?" Jaemin mendekat lalu duduk dikursi samping ranjang Yuta.

"Nana umurnya berapa sekarang?" Tanya Yuta basa basi.

"18 papah" Yuta tersenyum lalu membelai rambut sang anak.

"Udah gede anaknya papah, makin cantik aja ya? Mirip sekali sama mama kamu." Jaemin yang diperlakukan seperti itu memejamkan matanya, ia agak sedih mengingat mendiang mama nya. Sudah lama juga ia tak menjenguk makam mama nya.

"Papah minta maaf ya sama nana, belum bisa jadi papah yang baik. Maaf papah gak ada disaat nana sama mama butuh papah.

Tapi demi Tuhan sampai kapanpun papah cuma cinta sama mama dan nana." Ah, pembahasan yang sensitif untuk Jaemin.

"Nana udah maafin papah. Nana juga minta maaf ya pah karena kemakan ego sendiri." Airmata sedikit mengalir dari pelupuk mata Jaemin.

"Nanti kalo papah udah nggak ada, nana jangan lupa makan ya? Papah sama mama suka sekali lihat pipi cimolnya nana. Jangan keseringan balapan, jangan keseringan berantem. Papah gak suka liat anak papah luka, mama juga pasti sedih liat anaknya sakit." Tutur Yuta.

Jaemin tak tahan untuk menangis. Ia menenggelamkan wajahnya kelengan Yuta.

"Papah apaan sih ngomong gini. Gak ada yang ngizinin papah pergi ya?" Ancamnya terdengar lucu di telinga Yuta.

"Nana jaga rumah baik baik ya? Rumah itu cuma satu satunya yang bisa papah tinggalin buat nana. Rumah yang banyak kenangan manis kita bertiga. Nana, papah dan mama." Isak tangis Jaemin semakin keras.

"Nana liat papah dulu sebentar boleh?" Jaemin mengangkat wajahnya yang memerah untuk menatap Yuta.

"Nana papah titipin ke om Jaehyun ya? Nanti tinggal sama mereka. Tante Taeyong itu mirip sifatnya sama mamah, jadi nana bisa anggap keluarga Jung itu kayak keluarganya nana. Kalo papah nggak ada, masih ada keluarga Jung yang akan jadi keluarga nana." Jaemin menggeleng risau.

"Gak mau, nana cuma mau sama papah." Rengeknya.

"

Kalo papah minta satu hal aja dari nana, nana mau kabulin gak?" Jaemin mengangguk.

"Nana nikah ya sama Jeno?" Mata Jaemin membulat sempurna.

"Papah nana masih SMA, nana gak kepikiran buat nikah. Lagian kak Jeno sama nana umurnya beda jauh." Jaemin menolak.

"Papah gak nyuruh nana nikah buru buru kok. Papah tau umur kalian emang jauh, tapi papah cuma percaya sama Jeno. Kalau nanti papah gak ada, papah gak bisa liat kamu sama siapa kalau bukan sama Jeno." Jaemin benci papah nya yang sedang pesimis seperti ini.

"Cuma ini permintaan terakhir papah buat nana. Maaf ya kalo kesannya nuntut nana." Ucapnya lesu.

"Nggak nggak papah nggak salah. Nana mau kok, nana mau nikah sama kak Jeno. Tapi papah harus sembuh ya?" Yuta tak membalas hanya tersenyum.

Tiba tiba telepon Jaemin berdering.

"Pah, nana udah ditelepon sama temen nih. Nana pergi dulu ya?" Jaemin mencium tangan Yuta serta pelipis sang ayah.

"Hati hati." Jaemin mengacungkan jempol nya lalu melambaikan tangan dan menghilang dari pandangan Yuta.

"Sampai ketemu lagi anak papah"

T B C.

Hoho aku up lagi nih :D


Ours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang