9.

51.8K 6K 637
                                    

comment yang banyak ya, aku tambah semangat nulis setiap baca comment kalian hehe

Selama perjalanan tadi Jisung nempel terus di pelukan Jaemin, namun tangan kanannya mengandeng tangan Jeno yang ikut tertidur disebelahnya.

Jaemin membawa Jisung kedalam kamar Jeno karena kata Taeyong, setiap ayah anak ini sakit mereka pasti akan nempel terus dan tidur berdua.

"Mommy sini aja bobo sama Jisung." Tangan kecil Jisung menahan Jaemin untuk tetap tinggal di sebelahnya, padahal Jeno sedang rebahan juga disebelah Jisung.

Jaemin gak enak kalo harus ikut naik ke ranjang bareng mereka, takut Jeno gak nyaman masalahnya kan dia tamu. Jeno melirik Jaemin yang nampaknya bingung pun berbicara.

"Disini aja gapapa. Jisung pengen ditemenin kamu." Ucap Jeno. Akhirnya dengan ragu ia naik keatas ranjang dan langsung dipeluk Jisung. Pelan pelan ia menepuk nepuk pantat Jisung agar sikecil tertidur. Namun siapa sangka ia malah ikut ngantuk karena hawa kamarnya benar benar nyaman.

Jaemin yang mengantuk agak samar samar melihat Jeno yang bergerak memeluk Jisung. Tangan Jeno berada diantara perut Jisung dan perut Jaemin.

Saat mereka tidur, dengan tak sadar Jeno meraba ranjang nya mencari guling namun tidak ketemu. Akhirnya ia malah memeluk Jaemin menjadikannya guling. Dan Jisung ada diantara mereka.

"Hone, itu Jeno melukin Jaemin emang gapapa?" Tanya Jaehyun dibalik pintu. Bersama Taeyong.

"Gapapa. Paling paling ditendang mungkin?"

Jaemin terbangun ketika tubuhnya merasakan getaran dari saku celananya. Rupanya ada telepon.

"Na, lu dimana? Gua kerumah kok sepi?"

"Gua lagi diluar njun, kenapa emang?"

"Lah kan malem ini mau nge Dj? Lupa lu." Aish, Jaemin lupa.

"Njun bisa bilangin bang Hendery gak gua gak bisa dateng malem ini. Ada urusan."

"Urusan apa?"

"Ada lah nanti gua ceritain, tolong banget ya njun."

"Yaudah, nanti gua sampein. Lu juga hati hati ya jangan macem macem, kalo ada apa apa langsung telepon."

"Iya pasti."

"Yaudah gua matiin ya?"

"Eumm"

Jaemin mematikan teleponnya dan melihat jam yang tertera di layar.

"Anjir, jam 4. Gua tidur lama banget asu" ucap Jaemin pelan.

"Duh ini pak Jeno pake acara peluk peluk lagi." Jaemin berusaha melepaskan pelukan Jeno namun karena merasa terganggu, Jeno malah mengeratkan pelukannya.

"Sial ini gua udah kayak istrinya aja."

Dengan terpaksa Jaemin harus membangunkan Jeno karena tak ingin berposisi ambigu seperti ini.

"Pak Jeno, bangun pak." Jaemin menepuk nepuk lengan atas Jeno. Perlahan Jeno mengerjap ngerjapkan matanya dan mulai bangun.

Ours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang