43.END

794 43 1
                                        

Pembaca yang budiman pasti tau cara menghargai penulis😊⭐










Chanyeol mengerjapkan matanya pelan, tubuhnya saat ini sangat lemah,hal pertama yang menyapu pandangannya adalah seorang gadis  yang tengah terlelap dengan raut wajah gelisah.

Hati Chanyeol mendadak sesak,anak yang selalu ia siksa dan maki kini  menjaga dan membawanya ke rumah sakit,ia mulai mengingat betapa kejamnya dirinya dahulu.

"Maaf"Chanyeol membatin dalam hati karna merasa tak pantas mengucapkan kalimat itu dari bibirnya.

Air mata mulai berjatuhan dari matanya, Chanyeol menangis dalam diam takut Ayna terganggu dengan suara tangisannya.

Namun percuma,karna Ayna kini bangun dari tidurnya yang sangat tidak nyenyak,siapa yang bisa tidur nyenyak ketika melihat ayah yang kita sayangi terbaring lemah apalagi dia kini tengah hamil.

Mengumpulkan kesadaran terlebih dahulu, Ayna berniat mengecek keadaan ayahnya.Alis Ayna mengernyit tak kala melihat ada cairan bening yang keluar dari mata Ayahnya yang  tertutup.

"Ayah?"panggil Ayna berharap Ayahnya sudah sadar.

Tak ada jawaban melainkan air mata yang makin deras berjatuhan, Chanyeol menyesal sungguh,andai waktu bisa diulang dia tak ingin menyiksa Ayna yang sangat menyayangi nya.

"Kenapa ayah menangis?apakah sangat sakit..?"Ayna mulai panik melihat air mata ayahnya yang semakin deras.

"Maaf...maafkan aku..."Chanyeol bergumam sangat pelan,namun Ayna dengan jelas mendengarnya

"Jangan meminta maaf ayah,aku selalu memaafkan mu"tulus Ayna berharap ayahnya tenang.

"Ayah sangat jahat padamu"mengabaikan kondisi nya yang lemah Chanyeol berniat bangkit,namun dengan cepat Ayna mencegahnya

"Maafkan ayah selama ini ayah menyiksa mu,ayah selalu berpikir kau penyebab ibumu meninggal,sungguh ayah sangat mencintai ibumu,ayah dulu tak pernah berjudi dan mabuk tapi semenjak ibumu meninggal ayah seperti hilang akal,dan amarah ayah seketika meluap ketika melihat mu karna kau mengingatkan ku pada ibumu,sekali lagi maafkan ayah"

Hati Ayna berdenyut, ternyata selama ini ayahnya menanggung beban yang sangat berat sehingga melampiaskan sakit hatinya dengan menjudi dan mabuk, kehilangan istri tercinta sangatlah menyakitkan,wajar saja ayahnya membenci nya.

"Berhentilah meminta maaf,semua sudah terjadi,Ayna menyayangi ayah hiks.."tangis haru Ayna menggema di dalam ruangan membuat Mark yang baru saja masuk menatap panik istrinya,Mark menduga Ayna menangis karna dibentak Chanyeol.

"Kenapa?"tanya Mark sambil mendekap Ayna kedalam pelukannya yang membuat Ayna tersentak kaget.

"Maafkan aku.."

Mark mengernyit bingung lalu menoleh ke arah Chanyeol yang baru saja meminta maaf.

Melihat kebingungan di wajah Mark,Ayna menghentikan tangisannya lalu menjelaskan keadaan yang terjadi kepada Mark.

Helaan lega keluar dari bibir Mark, setidaknya Chanyeol sudah meminta maaf dan menyesali perbuatannya itu sudah cukup baginya.

"Ayah sebenarnya aku dan Mark ingin mengatakan sesuatu kepadamu"ujar Ayna gugup,ia penasaran bagaimana reaksi ayahnya jika mendengar kabar tentang kehamilannya.

"Apa?"tanya Chanyeol dengan lemah

"Ayna hamil"

Mendengar kabar kehamilan Ayna, Chanyeol menangis penuh penyesalan,pria paruh baya itu kembali mengingat dimana dirinya dengan tega menjual putri kandungnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ayah kenapa menangis?"

"Kau pasti tersiksa,maafkan ayah yang sudah menjual mu"

"Jangan menyalahkan dirimu,aku yang sudah mengatur itu semua agar kau menjual Ayna padaku"Mark yang sedari tadi diam kini menyahuti ucapan Chanyeol,semua itu bukan sepenuhnya salah Chanyeol,pria paruh baya itu hanya putus asa sehingga dengan tega langsung menyetujui untuk menjual Ayna.

"Dan juga aku dan Ayna saling mencintai, berhentilah merasa bersalah"lanjut Mark yang membuat Chanyeol terdiam mencerna semuanya.

"Aku merasa lega jika Ayna bahagia"lirih Chanyeol

Ayna tersenyum hangat ke arah ayahnya,hari ini dia bahagia ayahnya sudah menganggap dirinya setelah sekian lama.

"Bisakah kalian keluar?kami ingin mengecek keadaan pasien"titah seorang dokter yang baru saja memasuki ruangan Chanyeol,Ayna dan Mark pun mengangguk.

***

Malam harinya Ayna dan Mark baru pulang kerumah, keadaan Chanyeol semakin membaik,dan dokter berpesan agar tak perlu menemani pasien agar pasien bisa  beristirahat.

Senyum bahagia tak pernah luntur dari wajah cantik Ayna,hari ini dia bahagia.

"Sini"panggil Mark ke Ayna sambil menepuk pahanya mengisyaratkan Ayna agar duduk di pangkuannya

"Kenapa?"tanya Ayna,namun tetap melakukan perintah Mark

Mark tak menjawab,kini ia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Ayna sembari mengelus perut Ayna yang sudah memasuki bulan keempat

Terkekeh pelan,Ayna menatap Mark,sifat manja sang suami kembali lagi.

"Kapan baby keluar?"Mark bertanya random sembari menduselkan hidungya di di leher Ayna

"Tunggu 5 bulan lagi"kata Ayna lembut

"Lama"decak Mark

Lalu Mark merubah posisinya,dia kini mensejajarkan kepalanya menghadap perut Ayna,berniat mengajak Si baby berbicara

"Cepet keluar ya baby?papa gak sabar liat kamu"

Ayna tertawa,merasa lucu dengan ucapan Mark

"Sabar ya papa"Ayna mengelus rambut Mark penuh sayang

Dalam hati Ayna bersyukur bisa mengenal dan bertemu Mark,lelaki yang mencintai dirinya dengan tulus.

Sekarang Ayna tak mengingkan apa apa lagi,Ayah,mertua,Mark,calon bayi dan semua temannya sudah cukup membuat dirinya bahagia.






Tamat














Yey akhirnya tamat juga,tpi tenang masih ada extra chapter nya!!

Byeeeeee




[END]COLD HUSBAND||MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang