Maaf kalo typo....
Ketika rasa gundah gulana yang menyelimuti diri tak ada sepatah kata yang mampu dicermati, semua berkecambuk dengan isi kepala yang berperang dengan pikiran.
Hati Giselle tak karuan, rasa gelisah terus terasa, mengapa kesalah pahaman ini semakin menjadi.
Ya Tuhan, Giselle hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahaan permudahlah semuanya.
Saat mengingat kejadian pagi tadi membuat hati Giselle sakit bahkan airmata tak henti-hentinya berlinang.
"Ya Tuhan, aku ingin semuanya menjadi baik-baik saja." ucapnya menangis tersedu-sedu
"Tolong jangan mempersulit keadaan, aku hanya butuh kesempatan untuk memperbaiki semuanya." timpal Giselle sambil memeluk lututnya.
Airmata terus berderai ia tetap memeluk lututnya dengan erat, hanya keheningan malam menemani Giselle cahaya bulan dan bintang tak kunjung hadir malam ini entah mengapa sepertinya langit pun turut bersedih melihat Giselle.
Ayuna kebingungan, mengapa putrinya tak keluar dari kamar sedari pulang sekolah. Dengan rasa penuh kekhawatiran Ayuna menghampiri pintu kamar Giselle.
"Sel, kamu lagi apa? Kamu baik-baik aja kan? Mama khawatir lho, kok kamu dari pulang sekolah sampe malem gak keluar-keluar kamar lagi, kenapa? Ada apa ayo cerita." ujar Ayuna, dia sudah paham dengan watak anaknya yang sudah diam ketika ada masalah.
Mendengar suara mama nya memanggil Giselle segera bersuara.
"Apa ma? Aku lagi tidur ini baru bangun." jawabnya dengab suara parau.
Ayuna seketika melamun apa iya anaknya ini tertidur sampai lama begitu.
"Jangan bohong kamu sel." ucap Ayuna
"Aku engga bohong ma, ini juga bangunnya gara-gara mama gedor-gedor pintu."
"Bener ya gak kenapa-napa, awas jangan bohong sama mama." ucap Ayuna
"Iyaaa..."
Ayuna kembali turun dari lantai atas, dan Giselle kembali merebahkan dirinya dikasur kingsize nya.
Dengan menatap langit-langit kamar, Giselle terus bergulat dengan isi pikirannya. Bahkan ponselnya sama sekali tidak diaktifkan ia menghilang begitu saja bak ditelan bumi.
Sedangkan Winny khawatir dengan kondisi Giselle, Winny sudah beberapa kali menghubunginya namun terus tidak tersambung, jika menelpon kepada Ayuna jelas pasti Giselle akan marah besar, dan tidak mungkin juga malam hari Winny keluar bisa-bisa ditentang oleh ayahnya.
Winny mencoba kembali menghubungi Giselle namun hasilnya tetap nihil.
"Ayo dong sel, jangan bikin cemas." ucap Winny, dengan terus mengutak atik handphonenya.
Disaat Winny tengah dilanda kecemasan, Ningning malah membuat keadaan semakin panas. Ningning membuat status di whatsappnya sangat banyak seperti onlineshop yang sedang mempromosikan dagangannya hanya saja Ningning berbeda dia membuat status untuk menyindir sahabatnya yaitu Giselle.
Winny geram dengan tingkah Ningning yang sama sekali belum mendengar penjelasan apa-apa dari Giselle, dengan emosi yang membara dan tangan terasa gatal ingin meluapkan amarah melalui pesan.
"Kumat nih penyakit nya, kalo ada problem mau sebesar apapun atau sekecil apapun pasti dibikin story kalah aja gitu lambe turah mah." ujar Winny
Sedangkan dirumah Juana kali ini suasananya tengah riuh oleh kedua single parents yang tengah asik bercengkrama.
"Kalo ada Nata jadi lengkap nih kumpul keluarganya." ucap Yoana pada Somi
Somi tersenyum, "Iya yona, cuman sayangnya aku kan disini cuman beberapa hari gak lama jadi lain kali kesininya liburan bukan karena kerjaan, biar bisa ajak Nata." jawabnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARKITA ( JAEMIN X GISELLE)
Teen FictionGiselle : "Gak cuman jarak ke Antariksa aja yang jauh, jarak antara kita pun sama." Nata : "Walaupun kita di negara yang berbeda, aku harap perasaan kita tetap sama." Juana : "Rasa suka itu hanya sementara, kalo sayang selamanya." ©August 2021.