Maaf kalo typo guys...
Setiap langkah selalu mengingatnya, setiap saat selalu ingin tahu sedang apa dirinya, ingin sekali bertanya memberi sebuah pesan namun itu sangat mustahil untuk dilakukan Giselle, masih ada rasa malu dibenaknya untuk mengambil star terlebih dulu.
Giselle berjalan seorang diri menuju kelas, suasana sekolah masih sepi karena hujan turun di pagi hari.
Giselle menoleh ke kanan ke kiri sambil memegang jaket yang melindunginya dari hujan dan cuaca dingin, dia mencari seseorang namun belum dia tangkap keberadaannya.
"Juana kira-kira masuk gak ya, mana pagi-pagi tumben banget Jakarta diguyur ujan." ujarnya pelan sambil terus berjalan.
"Giselle..." sapa seseorang dari belakang, hatinya berdetak begitu kencang dan cepat.
Giselle menoleh dengan perasaan yang sangat amat riuh, saat di dapati ternyata bukan sosok yang dia cari, senyumnya pun sedikit memudar.
"Eeh Jen..." sapa balik Giselle.
Jeno tersenyum dan langsung jalan berdampingan dengan Giselle.
"Sendiri aja lo, kemana tuh dayang-dayang yang lain?" tanya Jeno
"Bisa banget lo kalo ngomong pake sebutan dayang-dayang segala." jawab Giselle tertawa
Jeno tertawa, "Belom pada dateng ya?"
Giselle mengangguk, "Iya, belom jen. Lo juga kok sendiri? Belom pada dateng?" tanya Giselle yang sedikit mengambil celah
Jeno langsung peka dengan pertanyaan Giselle, tetapi bukan Jeno namanya kalo dia pura-pura tidak peka.
"Iya nih, kayanya pada terlambat apalagi Reno, susah bangunnya kalo pagi di kasih ujan mah." jawabnya
Giselle mengangguk dan ber-oh ria.
"Gue duluan ya sel." ucap Jeno dan langsung berjalan dengan cepat, Jeno pura-pura tidak tahu kalo Giselle mengagumi Juana karena dia takut Giselle semakin malu.
Giselle mengangguk dan sedikit lesu karena dia tidak dapat informasi tentang Juana masuk atau tidaknya hari ini.
****
"Mark, tante titip Juana ya baru sembuh dia." ucap Yoana kepada Marko saat digerbang sekolah.
Marko hormat kepada Yoana, "Siap tante."
"Yaudah bunda berangkat ya Na.."
Yoana langsung menyalakan mesin mobil dan meninggalkan area sekolah.
Sambil berjalan Marko memegangi payung yang melindungi dirinya dan Juana begitu sosweet bak sepasang kekasih Namun, sangat disayangkan ini sesama jenis bukan lawan jenis.
"Sini biar gue aja Mark yang megangin payungnya gaenak gue." ucap Juana sambil merebut payung dari Marko
"Udah gapapa santai aja, geli ya kaya romeo juliet." jawabnya sambil tertawa.
Mereka jadi pusat perhatian karena berjalan dalam satu payung.
"Oh iya btw, itu Giselle. Lo yang nyuruh dia kerumah?" tanya Marko mencoba mengintrogasi, karena saat hari bersamaan sore Giselle datang menjenguk, malamnya Marko dan kawan-kawan pun menjenguk sempat bentrok namun tidak ada pertanyaan yang dilontarkan kepada Juana karena pada saat itu kondisi Juana masih drop.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARKITA ( JAEMIN X GISELLE)
Teen FictionGiselle : "Gak cuman jarak ke Antariksa aja yang jauh, jarak antara kita pun sama." Nata : "Walaupun kita di negara yang berbeda, aku harap perasaan kita tetap sama." Juana : "Rasa suka itu hanya sementara, kalo sayang selamanya." ©August 2021.