Maaf kalo typo...
****
Padahal cuaca diluar sangat cerah dan sejuk tetapi keadaan Giselle tetap murung ia masih bergulat dengan pikirannya, hari ini ia kembali bersekolah dia benar-benar dibuat bingung oleh situasi harus bagaimana agar bisa menjelaskan semuanya kepada Karina.
Giselle terus berjalan menuju kelasnya, tiba-tiba saat ia sedang berjalan dikoridor sekolah ia bertemu dengan Juana yang sedang berjalan menuju kantin sepertinya.
Giselle tersenyum kepada Juana, hanya saja Juana membalasnya dengan tatapan datar, senyum Giselle memudar sudah berapa kali sapaannya diabaikan oleh Juana.
Giselle tiba dikelas, Winny dan Ningning yang sadar akan kedatangan Giselle pun langsung heboh.
"Yaampun Giselle..." teriak Ningning yang langsung memeluk Giselle, Giselle hanya tersenyum.
"Udah sembuh sel?" tanya Winny, sedangkan Karina hanya melirik datar saja.
"Lo sakit apa sel? Gue chat gak dibales-bales." kata Ningning
"Gue sakit demam, gue harus perbanyak istirahat aja." jawab Giselle
"Kirain gue sakit apa, jangan suka bikin khawatir deh." ucap Ningning
"Kalo ada apa-apa kabarin kita sel." timpal Ningning
Giselle hanya mengangguk dan tersenyum ia merasa hampa ketika Karina terdiam sama sekali tidak menyapanya bahkan melemparkan senyumnya pun tidak.
Sedangkan Marko dia terus terdiam menatap kosong layar handphone miliknya.
"Ada apakah gerangan kawan?" tanya Reno pada Marko, Marko hanya melirik saja tanpa berbicara sepatah kata pun.
"Lo bisu?" tanya Reno lagi.
"Bisa diem gak mulut lo, si Marko lagi kaga mood kaga liat apa mukanya." kata Jeno
Reno pun menatap wajah Marko dengan lekat dan intens.
"Hem, sejak kapan lo punya mood jelek? Biasanya lo selalu bijak." ucap Reno
"Gue juga manusia biasa, bukan pangeran!" jawab Marko
Reno tertawa, "Lah anjir, kalo lo pangeran sumpah demi apapun gue iri bisa-bisa lo gue santet" jawab Reno
Marko hanya mendelik sinis, rupanya Reno tidak paham dengan keadaan dirinya. Sedangkan Juana dia hanya terdiam menyimak percakapan para sahabatnya.
"Coba lo diem kaya si Juana, Juana diem tapi paham kan lo? Awas aja kalo sampe kaga." ucap Jeno
Juana mengangguk, "Syukurlah akhirnya gue punya temen yang waras juga." ucap Jeno
Reno protes ia tidak terima dengan ucapan Jeno, "Wah maksud lo gue kaga waras gitu jen? Gue waras buktinya gue di sekolahin sama ema gue!" ucap Reno
"Iya lo di sekolahin tapi tidak dengan otaklo!" jawab Marko dengan sarkas
"Lah omongan lu nyelekit banget anjir ampe ke ulu hati gue." ucap Reno random.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARKITA ( JAEMIN X GISELLE)
Fiksi RemajaGiselle : "Gak cuman jarak ke Antariksa aja yang jauh, jarak antara kita pun sama." Nata : "Walaupun kita di negara yang berbeda, aku harap perasaan kita tetap sama." Juana : "Rasa suka itu hanya sementara, kalo sayang selamanya." ©August 2021.