hallo selamat malam!
chapter ini agak banyak kata, jadi selamat menikmati.
aku tunggu komen-komennya ya!
happy reading.
—s t u p i d l o v e—
Taeyong mengendarai mobilnya sepulang dari kantor Papanya. Dengan ditemani irama lagu yang terputar, Taeyong menikmati perjalanan malam sesekali melihat pemandangan jalan lewat jendela mobil. Namun netranya terfokus pada pemuda yang duduk di halte jalan. Taeyong melihat jam yang melingkar di tangannya, pukul setengah sebelas malam.
Taeyong turun dan menghampiri pemuda yang terlihat lebih muda darinya itu, berniat memberikan tumpangan kepadanya.
"Lo ngapain?" Tanya Teyong yang langsung mendudukkan dirinya di kursi halte samping pemuda dengan raut terkejut.
"Duduk." Jawabnya singkat.
Taeyong berdecak, siapa juga yang bilang dia sedang push up?
"Siapa nama lo?"
"Ja,"
Taeyong mengangguk. Sebenarnya mengajak orang yang tidak kenal adalah sesuatu yang sangat canggung untuknya, mengingat ia juga tidak sepandai orang lain untuk mencari topik pembicaraan. Apalagi keduanya sesama seorang laki-laki.
"Lo mau pulang? gue kasih tumpangan."
Ja menggeleng kuat, "gue males pulang."
"Ada apa? Lo punya masalah?" Tanya Taeyong.
Ja kembali terdiam bingung akan menjawab apa. "Gue Taeyong. Cerita aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu."
"Makasih penawarannya, tapi kayanya ngga perlu."
"Yaudah ayo masuk dulu ke mobil gue, kita ngobrol di dalem. Udah dingin cuacanya karna makin malem." Ajak Taeyong yang diangguko Ja. Karena jujur saja Ja juga merasa kedinginan sekarang.
Di dalam mobil milik Taeyong dangan mereka yang duduk bersampingan, Ja menyandarkan dirinya di kursi samping pengemudi.
"Lo kenapa?"
Ja yang sedari tadi hanya diam dan menikmati alunan lagu yang terputar di dalam mobil, menengok ke Taeyong yang lagi-lagi bertanya padanya. "Gue lagi bingung karna di skors di sekolah, sedangkan sebentar lagi ujian," ceritanya singkat.
"Kenapa bisa?"
"Gue berantem sama murid pindahan," jawabnya dengan kekehan di akhirnya.
"Pindahan? Udah mau ujian dan baru pindah?"
Ja mengangguk, "iya. Katanya ikut orang tuanya pindah ke sini."
"Lo berantem karena apa?"
"Haha awalnya gue kira masalah kecil. Tapi dia sebut-sebut tentang orang tue gue. Mana gue terima?" Jawab Ja sembari meminum air mineral yang Taeyong berikan padanya. Tadi sebelum pulang dari kantor Papa nya, Taeyong sempat mengambil dua botol air mineral untuk jaga-jaga jika ia haus di mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
stupid love. [Taeyong - Jennie] -END✅
Teen Fiction[END] Taeyong nya kalem, Jennie nya bar-bar. Semoga sabar membaca sifat Jennie yang bikin ngelus dada kalo sama Taeyong. Juga, jangan lupa berkenalan dengan Ja dan temen-temannya. Semoga juga kalian bisa mengerti tentang sifat Taeyong yang begitulah...