karena panjang, semoga kalian ngga bosen.
selamat membaca dan jangan lupa spam komen wkwk.
***
Jennie membuka pintunya karena dirasa ada yang mengetuk pintu rumahnya pagi ini. Ja sudah pergi ke sekolahnya untuk hadir pada rapat diskusi terkait perpisahan sekolahnya. "Loh, kamu ada kelas pagi, yang?" Tanya Jennie setelah melihat Taeyong datang dan mempersilahkan masuk.
Taeyong menggeleng sambil mendudukkan diri di sofa ruang tamu, "engga. Aku ada panggilan dari dosen."
Jennie berdecak malas, "pasti mau di babu-in kamu, yang."
"Bukan bau bahasanya."
"Ya tapi kan kamu emang babu dosen."
"Terserah Jen, kamu udah mandi belom?"
"Udah lah, tinggal poles sedikit."
"Yaudah, sana." Jennie mengangguk nurut, lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Sambil menunggu Jennie bersiap diri, Taeyong mengambil air putih di rumah itu. Memang, Jennie membebaskan Taeyong untuk melakukan apapun di rumahnya. Toh, dia yakin pemuda itu tidak akan melakukan hal buruk di sini.
Setelah meneguk segelas air putih sambil duduk di kusi ruangan meja makan, ponselnya berbunyi. Dengan gerakan cepat, Taeyong mengangkat panggilan itu. Oh, Jisoo.
"Halo Ji, kenapa?"
"Kamu dimana Yong, bisa ngga jemput aku di rumah? Aku ada kelas pagi tapi mobil aku mogok Yong."
"Aku juga mau berangkat Ji, tapi ma-" Perkataan pemuda itu terhenti saat Jennie yang sudah ada di depannya itu mengangguk dengan bibir seolah berkata, 'ga pa-pa, nanti kita jemput.' Melihat itu Taeyong mengangguk walaupun agak ragu.
"Iya Ji, nanti jemput kamu." Final Taeyong yang membuat senyum orang di seberang telepon mengembang senang.
"Makasih, aku tutup ya Taeyong. Take care!"
"Ayo berangkat!" Ajak Jennie menggandeng tangan Taeyong sambil berjalan. Taeyong menghentikan langkahnya, "kenapa mau jemput Jisoo?"
"Ya dia kan butuh pertolongan? Dia minta tolong sama kamu loh? Ngga pa-pa kita jemput Kak Jisoo nya aja dulu." Jawab Jennie sambil senyum kecil.
"Tumben baik," ejek Taeyong sambil menatap Jennie yang sekarang sedang meringis, "emang ga boleh baik sama alumni hati kamu?"
"Bahasa lo alay,"
"LO?! Kamu!" Jennie tidak terima karena dirinya dipanggil dengan sebutan seperti itu.
"Iya, bahasa kamu alay."
"Emang. Tapi kan kamu tetep cinta." Jawab Jennie dengan percaya diri. "Ngga apa-apa Kak Jisoo jadi alumni. Kalo aku mah jadi yang ngisi,"
"Iya, cuma kamu yang ngisi. Ayo berangkat." Taeyong tersenyum kecil sambil mengacak rambut Jennie. Jenie senyum-senyum karena salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
stupid love. [Taeyong - Jennie] -END✅
Teen Fiction[END] Taeyong nya kalem, Jennie nya bar-bar. Semoga sabar membaca sifat Jennie yang bikin ngelus dada kalo sama Taeyong. Juga, jangan lupa berkenalan dengan Ja dan temen-temannya. Semoga juga kalian bisa mengerti tentang sifat Taeyong yang begitulah...