Selamat ulang tahun untuk Baidah ❤️❤️❤️
Anjing!
Rega anjing!
Kunyuk!
Monyet!
Sialan!
Pokokna mah, belegug sia, Regaaa!
Umpatan itu terus berdengung dikepala Zuhroh, meminta untuk dipublikasikan. Sayang banget, Zuhroh lagi ciut liat wajah gahar Rega.
Gimana nggak ciut coba, nih lakik satu nggak ada ampun-ampunnya bikin Zuhroh gila. Setelah menyeretnya paksa keluar dan membanting pintu, rega mengajaknya ke hutan! Mana dia pilih jalan yang nyeremin banget. Berkali-kali ngebut ditikungan yang persis bersebelahan dengan jurang.
Saat balik ke Markas, Zuhroh bingung ngeliat Rega malah banting stir kiri. Sementara mobil Hamdan lurus saja. Kan pikiran Zuhroh jadi aneh-aneh diajak ketempat sepi begini.
Yang bikin mumet adalah kala Rega nyerocos soal keteledorannya, ajaib kan? Cowok dingin ini jadi banyak omong sama Zuhroh. Bikin Zuhroh gemes mau taklukin kesombongannya itu!
"Ngapain kita kesini?" tanya Zuhroh, menatap sekeliling selain Rega.
Saat Rega turun, mau nggak mau Zuhroh juga ikut keluar dari mobil. Dia menjaga jarak dari Tentara itu, takut cui. Serem banget tatapan Rega! Kayaknya, beneran bakal ngamuk.
Rega ada didepan mobil, menatap Zuhroh dari samping. "Menurut kamu ngapain saya bawa kamu ke tempat sepi begini?" balasnya, malah bertanya.
Zuhroh menolak menoleh mendengar suara pakaian yang di buka. Dia tau Rega melepas kemeja lorengnya dan diletakkan didasbor. Anjir! Biarpun stress begini, Zuhroh masih waras kok. Dia juga ngeri kalo dalam kondisi tidak aman seperti ini.
"Yaaa, kali aja elo mau nyembah-nyembah gue. Mau ngasih sesajen di-utan begini. Kan, biasanya gitu."
Aduhhhhhhh! Zuhroh mau menjerit mendengar suara ranting kering dan daun-daun yang terinjak. Rega mendekat! Hawa keberadaannya tidak sulit Zuhroh tebak. Laki-laki itu tepat dibelakangnya, sialan!
Mau apa sih, dia?! Bukannya ngomel atau ngamuk aja sekalian! Nggak usah kasih pelatihan mental dan jantung begini. Kalo Iman Zuhroh lemah gimana, pemirsaaaaa! Bisa-bisanya dia malah ngehalu yang iya-iya sama Rega. Beneran otaknya nggak berfungsi, kayaknya.
"Goblok. Ini pasti banyakan main sama Hamdan deh gue. Makanya jadi ketularan virus mesumnya!" dumel Zuhroh dalam diam.
Rega tepat dibelakang Zuhroh, dia memperhatikan gerak-gerik gadis itu dengan serius. Gelisah, takut dan getar. Rega menghela nafas berat dengan tangan terkepal kuat.
Dia marah sekarang. Amat sangat marah. Tidak pernah Rega mendapatkan gadis pembangkang seperti Zuhroh. Dia tidak bisa mengendalikan Zuhroh dengan emosinya, Zuhroh tidak ada takut-takutnya. Gadis itu liar, berani dan membuat Rega selalu lepas kontrol.
"Saya mau tanya sesuatu." jeda, Rega memegang bahu Zuhroh yang hendak memutar. "Jangan berbalik!"
"Hah?"
"Tetap diposisimu!"
Zuhroh jelas bingung dong, emang sih situasinya menegangkan. Tapi, kondisi kayak manapun, sisi nekat Zuhroh selalu menang. "Emang kenapa?"
"Turuti kemauan saya! Anggap ini salah satu hukumanmu."
"Salah satu hukuman? Ada berapa banyak hukuman buat gue dalam otak lo?" sinis Zuhroh, nggak bisa ngelirik Rega. Tapi tetep matanya mendelik kesembarang arah. "Jahat bener jadi human!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Di bawah Pintu Pengabdian
SpiritualFania membenci Ayah nya karena tidak pernah ada untuknya, tetapi selalu berdiri paling depan untuk merah putih. Sedangkan Zuhroh tidak bersahabat dengan pekerjaan Papanya yang merupakan abdi negara, Zuhroh terlukai karena dari situ lah awal mula kes...