Dobel up nih!
***
Ravandra menyesap kopi hitam yang baru saja ia buat. Setelah mengantar Seiza, cowok itu tidak pulang ke rumah, melainkan ke markas. Cowok itu terlalu takut jika harus berhadapan dengan papa singanya.
Semua anggota inti Geng Kentang berada di sini. Dan sekitar 50-an anggota Geng Kentang yang lain, yang sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Kebanyakan dari mereka sedang bermain basket di lapangan belakang. Ada juga yang sedang balapan mengelilingi gedung markas. Dan di luar markas, begitu ramai.
Dan semua anggota inti berada di ruangan khusus anggota inti.
"Bos, ajarin dong!" Debo begitu frustasi bertanding PS dengan Reynand. 10 kali kalah berturut-turut.
"Awas lo," Usir Ravandra, mengambil alih tempat Debo. "Ayok lawan gue Rey," Ajaknya pada Reynand.
Cowok yang sedang di suapi kacang oleh Zeo itu mengangguk setuju. "Gas."
"Perhatiin cara main gue," Titah Ravandra pada Debo.
Debo mengangguk. "Iya suhu."
Dan kini pertarungan antar suhu per-PSan pun di mulai. Reynand itu jago, tapi yang paling jago tetaplah Ravandra.
"Mau makan nggak?" Tanya Liam. Si fakboi satu itu adalah tukang masak handal di markas. "Gue masakin indomie ya."
"Gue yang geprek," Ujar Zeo antusias.
"Nggak!" Sanggah Reynand cepat. "Lo nggak boleh makan pedes Yo!"
Semua tahu, Reynand dan Zeo itu begitu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih yang saling bucin. Tapi, hubungan mereka berdua lebih dari itu.
"Rasa soto deh," Ujar Zeo lemas. Membuat Reynand mengacak rambut Zeo gemas.
"Gue samain Zeo," Kata Reynand.
"Dasar bucin," Cibir Argi. "Gue nggak dulu."
"Gue goreng," Ujar Debo dan Jonathan.
"Gue mie sedap ayam bawang ya!" Teriak Ravandra sembari menekan kuat stik PSnya.
"Emang paling beda seleranya," Liam menggelengkan kepalanya.
"Indomie seleramu bukan seleraku," Jawab Ravandra.
"Udah lah. Si bos jangan di temenin," Celetuk Debo. Niatnya sih cuma bercanda.
Ravandra membanting stik PSnya. Cowok itu menatap Debo garang. "Mulai sekarang, Debo bukan lagi anggota Geng Kentang."
"E-eh kok," Debo gelagapan sendiri. "Gue cuma becanda bos. Maafin gue ya? Please."
Tawa menggelegar terdengar di ruangan ini. Wajah Debo memerah menahan tangis. Cowok itu takut jika benar di keluarkan dari Geng Kentang.
"Mampus lo," Cibir Argi.
"Ngadi-ngadi sih," Kata Jonathan. "Makanya jangan cari penyakit."
"Bos, maafin gue," Debo menggoyangkan lengan Ravandra, tapi di cuekin.
"Nangis aja nggak papa," Ujar Zeo.
"Gue nggak ikutan ya," Liam mengangkat kedua tangannya, lalu beranjak pergi ke dapur.
"Rey, tolongin gue," Debo merengek pada Reynand.
Tidak ada yang peduli. Walaupun rengekan Debo membuat sakit telinga. Ibaratnya, ia menggali kuburannya sendiri.
"Boss," Debo benar-benar menangis.
Ravandra tertawa melihat wajah mengenaskan Debo. "Gue bercanda elah. Sono bantuin Liam masak. Ntar gue khilaf keluarin lo beneran."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVANDRA
Fiksi Remaja(Follow sebelum baca 🙃) Sequel Possessive Psychopath. *** "Kamu adalah definisi cinta yang sebenarnya." *** Bar-bar, banyak bicara, tidak pernah serius, itulah sifat dari Ravandra Nathaniel Alexander. Anak dari Gevandra dan Liora. Ketua geng di se...