-48

1.5K 134 0
                                    

"Gue ga papa" Ucap Rexa tenang

"Gue salah, gue tau"

"Nyadar lo anjing? " Tanya Vano lalu terkekeh sinis

"Sorry, No"

"Ke keluarga lo, bukan gue"

"Kalau lo masih emosi, tonjok aja"

"Ga perlu"

"Maaf, No"

"Ke istri lo, bukan gue. Gue bukan suami lo" Ucap Vano lalu mendorong Rexa

Rexa menghampiri Oma nya
"Nakal banget, cucu oma ini" Ucap oma

"Sampai-sampai oma harus terbang dari Kalimantan tiba-tiba"

"Bikin kaget aja" Rexa hanya menatap perempuan paruh baya didepannya dengan tatapan memelas seakan meminta untuk berhenti memarahinya

"Ga bisa di telfon lagi" Ucap Zara sang oma

"Maafkan saya nyonya Zara" Ucap Rexa bercanda

"Masih aja bercanda" Ucap Zara lalu memukul lengan Rexa

"Aduh, oma. Ya ampun sakit" Ucap Rexa

"Rasain! "

"Opa, oma tuh masa Rexa di pukul" Ucap Rexa mengadu

"Kamu ditonjok Vano sampai babak belur gitu biasa aja, masa cuma di pukul sama oma kamu ngadu" Ucap Gea

"Eh, kayak ada suara Onty Gea, orangnya mana? "

"Rexa ya Allah"

"Jack, Liam, Vano. Denger kan? " Tanya Rexa melihat Temannya, yang ditanya hanya tersenyum melihat tingkah laku Rexa yang jahil seperti ini, moodnya sedang baik

"Rexa, kamu jangan mulai deh"

"Tuh, denger kan? "

"Rexa, udah. itu Gea tatapan nya udah kayak ngibarin bendera perang" Ucap Xavier suami dari Gea

"Bercanda onty" Ucap Rexa

"Bercanda mulu"

"Onty kok pulang? "

"Emang onty ga boleh pulang? "

"Boleh sih, tapi lebih enak kalau onty di Lombok"

"Kamu tuh emang ya, aku bela belain terbang dari Lombok ke sini tiba-tiba, buru buru. Kamu nya giniin aku" Ucap Gea

"Onty kangen aku pasti"

"Pede banget kamu, ngapain aku kangen sama ponakan yang nikah ga undang undang"

"Nikah? "

"Iya, padahal kan aku pengen makan gratis"

"Nikah? "

"Iya, kamu udah nikah"

"Nikah? ANJING ISTRI GUE"

"REXA, BAHASANYA! "

"Maaf onty, panik tadi cariin istri aku, eh nemunya bidadari"

"ALAY, NAJIS! " Teriak semuanya

"Rexa kalau udah bucin najis banget" Ketus Kaden

"Ngaca, Den. " Ucap Selly

"Bunda ih, ngga ya" Ucap Kaden

"Rexa, kenapa diem aja? " Tanya Zara

"Ga papa, kepikiran aja. Kayak ada yang kurang" Ucap Rexa

"ONTY GEA" Teriak Rexa

"Rexa jangan teriak! " Tegur opa

"Baby Aji, mana? " Tanya Rexa

"Ada tuh, tidur dikamar aku" Rexa langsung berlari masuk kedalam rumah menuju kamar Gea dirumahnya

"REXA, KAMU GAMAU PELUK AKU DULU? " Tanya Gea

"GA MAU, PELUK BABY AJI LEBIH ENAK" Jawab Rexa

"Anak lo bang? " Tanya Gea pada Tama

"Alhamdulillah, iya"

"Bang, lo ga pernah kangen gitu sama gue? "

"Sayangnya ga pernah" Jawab Tama tersenyum melihat wajah kesal sang adik, jujur ia sangat merindukan adik kecilnya yang sudah sangat besar ini, tapi ia gengsi untuk mengatakannya.

Tama sedikit membungkukkan tubuhnya untuk melihat wajah cantik adiknya itu

"Aduh dek, pinggang gue sakit nih. Kamu sih pendek banget" Ejek Tama

"Sempet ya ngejek aku dulu? "

Tama tertawa melihat wajah kesal adik kecil nya lalu memeluk Gea dan mencium pucuk kepala sang adik, menyalurkan rasa kangen yang sudah sangat lama ia pendam

"Hate you, Tama"

"Love you too, Gea"

"Saraf lo"

"You too"

"Lo aja, bang"

"Kamu juga, Dek"

"Aji nya bangun tauuu" Ucap Rexa membawa bayi Digendonganya keluar kamar

"Ya ampun, nangis ga? "

"Ngga sih, ini anteng sama aku. Berat badannya nambah ya? "

"Iya tuh, 12 kg padahal masih 6 bulan"

"Ya ampun, Aji. Kamu berat banget, untung aku kuat"

"Iya, untung om Rexa kuat" Ucap Desi

"Mom, I'm a girl" Ucap Rexa cemberut, bersamaan dengan Aji tertawa

"Tuh diketawain Aji, kamu" Ucap Selly

"Kamu lebih cocok di panggil om tau" Ucap Tama

"You enjoy with that, right? " Tanya Xavier

"More than you think" Jawab Rexa

"Pinjem Aji dong" Ucap Jack

"Aji sama kakek Jayden dulu ya, janan nangis liat muka kakek Jayden yang jelek" Ucap Rexa menaruh bayi di gendongan nya ke Jack

"Boleh minta tolong ga? Tonjok Rexa dong" Ucap Jack

"Biar gue aja" Ucap Koko menghampiri Rexa lalu memeluk ponakannya itu

"Jangan diulangi lagi, Xa"

"Se khawatir itu lo, sama gue? "

"Gue pecat lo jadi ponakan, mau? "

"Boleh deh, males gue punya om modelan lo"

"Rugi lo"

"Yailah, spesies macam lo mah banyak"

"Yang ganteng kayak gue langka"

"Ga janji gue, siapa tau bulan depan gue ulangin lagi"

"Gue gebukin lo"

"Kok gue? Kaden dong"

"Ini salah lo, Xa"

"Lo tau ga, gue harus nunda kerjaan gue sama Tama demi nunggu lo. Flight gue yang harusnya malem ini ke Tokyo gue tunda jadi besok, demi lo"

"Kenapa harus tungguin gue sih? Terbang tinggal terbang juga, ga usah nunggu gue. Gue pasti pulang"

"Gue ga mungkin ninggalin semua disini"

"Buktinya besok lo akan tinggalin gue"

"Kan ga lama"

"Mau sekarang? Pakai private jet gue, mau? "

"Gausah, gue masih kangen sama orang tua gue, anak gue dan adik gue"

"Ga ada gue nya ya"

"Ga perlu ada lo, tiap hari juga bisa gue ketemu, lo"

REXA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang