-49

1.5K 121 4
                                    


Rexa melepas pelukannya lalu menatap om nya itu
"Ko, flight lo besok jam? " Tanya Rexa

"Jam 10, iya kan dek? " Tama mengangguk

"Rexa, sepatu lo tuh" Ucap Liam

"Mana? "

"Di motor tuh"

"Gue sleding juga lo" Kesal Rexa lalu pergi mengambil barangnya

Beberapa saat kemudian, Rexa kembali masuk kedalam rumah lalu pergi ke kamar untuk menaruh barangnya juga mencuci wajahnya lalu mengganti pakaian nya

Setelah selesai, Rexa keluar kamar dan kembali ke ruang tengah

"Koko sama papa istirahat. Mama, Oma, Opa, Onty Gea, tante Selly, Nana, Kaden, om Xav juga. Kalian pasti ga istirahat " Suruh Rexa

"Lempeng banget lagi, ga istirahat karena kamu kali, Xa" Ucap Xavier

"Ya mangap om"

"Maaf Xa maaf, ya Allah"

"Kok jadi om Xav yang minta maaf sih? Kan yang salah Rexa? "

"Lah siapa yang minta maaf? " Tanya Xavier

"Itu tadi om Xav minta maaf"

"Ga gitu Ashafynna Aniovany Rexa astagfirullah"

"Oh bukan gitu, jadi gimana? "

"Gatau ah, mending om tidur"

"Yaudah gih tidur, besok jangan lupa bangun ya om"

"Ga lupa sih, yang penting waktu buka mata bukan wajah kamu yang muncul"

"Kok gitu? "

"Serem kalau langsung wajah kamu yang muncul"

"Idiih, ini kan wajah aku keren, om Xav aja yang ga sadar"

"Bukan om yang ga sadar, Xa. Kamu yang terlalu pede"

"Perlu aku beliin kaca ga om? "

"Buat apa? "

"Supaya om ngaca diri om gimana"

"Om mah ganteng"

"Nah kan kumat pedenya"

"Celtics sama Pacers main nih" Ucap Jack
"Nonton? "

"Boleh deh" Balas Vano lalu duduk disebelah Tama

"Aku tau papa mau ikutan, but papa harus istirahat" Ucap Rexa

"Kamu juga harus istirahat, Rexa" Ucap Jjov berjalan ke arah Rexa

"Kamu tidur aja, ga papa aku ga perlu istirahat" Balas Rexa menangkup wajah Jjov lalu mencium keningnya

"Aku sama kamu, disini"

"Kamu tidur, Jjov"

"Ga mauuu" Rengek Jjov, Rexa menghela nafas lalu mengelus lembut surai hitam Jjov

" Kok Ga mau? kenapa? "Tanya Rexa sambil tersenyum

"Ga ada kamu, gabisa tidur" Jawab Jjov cemberut

"Pengen makan, boleh ambilin ga? " Pinta Rexa

"Kamu seharian ga pulang, ga ada makan gitu? "

"Ga suka makan kalau sendiri"

"Terus? "

"Lebih enak makan dirumah, kalau dirumah kan disuapin kamu"

"NAJIS BANGET YA ALLAH" Ucap Kaden

"Kadendra Putra Anivano, budayakan mengaca sebelum bertindak atau berkata ya"

"Sekarang makannya? " Tanya Jjov

"Tunggu aku mati, sayang"

"Hust, mulutnya"

"Nanti aja"

"Tapi kamu serius mau makan sekarang? Biasanya kamu ga pernah mau kalau aku ajak makan diatas jam 8 malem"

"Ga papa, sesekali"

"Xa, lo seharian ga main HP, ga bosen gitu? " Tanya Vano saat yang lain sudah masuk ke kamar masing-masing

"Maksud lo? "

"Semua handphone lo kan seharian mati, ga bosen gitu? "

"Oh" Singkat Rexa lalu mengeluarkan handphone baru nya dan melemparkan handphone itu ke Vano

Dengan sergap Vano menangkap handphone itu

"Njir, baru lagi sialan" Umpat Jack

"Terus? "

"Ya ga papa sih, duit duit lo juga" Ucap Liam, Rexa yang mendengar hanya mengangguk lalu membalikkan badannya

"Kamu mau kemana? "

"Toilet"

"Bosen gue, liat dia HP baru mulu" Ucap Liam mengambil handphone Rexa yang ada di tangan Vano

Ia membuka handphone itu
"Najis bucin banget anjing" Ucap Liam saat melihat wallpaper handphone itu

"Kenapa, Wil? " Tanya Jjov

"Nih lo liat sendiri deh" Ucap Liam lalu memberikan handphone milik Rexa

Jjov mengambil handphone itu lalu menyalakannya
Dari sesaat Jjov melihat lockscreen nya saja, ia sudah tau apa yang Liam maksud

"Ini maksud lo? " Tanya Jjov sembari tertawa lalu menaruh handphone itu di meja dan pergi ke dapur

"Lah, kenapa ni TV masih mati? " Tanya Rexa yang habis keluar dari toilet

"Gapapa, nungguin lo" Jawab Liam

"Ano, beli coffee dong" Pinta Jack

"Lo aja yang beli, gue nanti yang bayarin" Balas Vano acuh lalu menyalakan TV dengan remote di tangannya

"Jay, gue ikut nonton dong" Ucap Nana yang baru keluar dari kamarnya dan berjalan menuju Jack

"Nana, tidur" Suruh Rexa dingin

"Gue ga bisa tidur, Xa"

"Sama gue aja, ga usah Rexa. Rexa terlalu controlling orangnya" Ucap Jack menarik tangan Nana agar duduk disebelahnya

"Gue bantu untuk tidur? " Nana mengangguk, Jack tersenyum

Jack menepuk pahanya " Sini, tiduran disini"

Nana menuruti apa yang dikatakan oleh Jack, ia menjadikan paha Jack bantal untuk kepalanya

"Pejem matanya" Suruh Jack mengelus lembut kepala Nana

"Jangan perlakuin gue kayak bocah deh" Kesal Nana

"Shhht, you always be my little girl" Ucap Jack lalu menunjukkan senyum dengan lesung pipi nya

"ADUUH, MATA GUE TERNODAI. WILONA MANA WILONA" Ejek Liam

"ANJING MATA SUCI GUE, KESUCIAN MATA GUE HILANG. GISHA MANA GISHA, GISHA TOLONGIN TIUPIN MATA GUE, ADA BATU GEDE SEGEDE GUNUNG GEDE NIH" Vano ikutan mengejek Jack

"Bapak Vano yang terhormat, batu gede segede gunung gede itu gimana? " Tanya Nana

"Lo tau gunung gede kan? Nah itu batunya segede gunung dege"

"Lo ngomong aja masih belepotan, No" Ucap Jack

"Apaan sih? Namanya emang gunung dege kan? "

"Vano, namanya gunung gede bukan dege"

"Dege dibalik jadi apa? "

"Gede"

"Nah yaudah, ga salah kan gue"

"Mr. Vano never wrong" Ucap Liam

REXA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang