6-Gagal move on

63 7 14
                                    

Berjuang aja kalau jago. Biar kamu tahu rasanya ditolak kalau tidak sesuai ekspetasi.

Gabriela Elisabet Lorenzo

Matius 5 : 28
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Hallelua ✝️🖤

Aku berdiri berdiri depan kelas. Berbalik badan ah jadi malu sialan aku balik badan sekitar lima langkah suara Lala terdengar. "Halo Bang Joh. Kantin bareng yuk."

Aku menganguk saja dengan kepala yang terus menatap lurus kedepan. Teriak Felix dari depan kami, "La, balikin tip-xku. Aku tahu mau kamu jadiin milik, kan? Ngaku deh."

"Enak aja tunggu dulu entar habis balik dari kantin aku balikin Ex."

"Kapan baliknya?"

"Entar habis makan!"

"Lama?"

"Astagah EX. RONGSOKAN MOTOR! ITU TIP-X HARGA JUTAAN!?"

"Ya tidak sih. Kamu itu punya kebiaasan minjam lupa balikin dodol!"

Langkah Felix semakin dekat mengarah pada kami, aku diam jadi penonton perdebatan hanya hal perihal tip-x.

"Jangan entar entar sekarang aja."

"Entar Ex. Aku laper, bodoh ah nanti aku balikin."

"La!"

"Ck, bacot banget sih kamu. Coba kamu diem gitu kaya Bang Joh kan adem lihatnya."

"Iya iya aku tunggu kalau tip-x tidak balik balik awas La."

Setelah berbedebat berabah abah aku bisa lega karena Ex ralat Felix. Mengalah kalau tidak yang udah aku tonton aja sampe kelar. Entah sampe berapa lama lagi. Masa Mesir kuno balik lagi? Entahlah.

Kami jalan menujuh lorong kantin ramai melebihi pasar. Meja anak-anak Leocras diketua Mercy. Yang dihuni oleh banyaknya kaum laki laki dari kelas X-XII. Kalau ada masalah biangnya mereka. Tapi sejauh ini aman aman saja. Lagian Daud dan Yoga alias Hendra udah masuk kantor polisi. Udah tenang kaya dahulu kalah.

Aku ikut memesan dimeja telase kantin disapah anak anak Leocras. Hanya senyuman yang aku torehkan Saimen dimana. Mulai lagi laki laki itu sibuk dengan runitas kalau kembali sekolah. Libur sampe tanggal 07 Januari. Ya kami sekolah dengan libur yang agak lama. Jawabannya Kami sekolah swasta. Yayasan pendidikan Kristen. Otomatis akan lama.

Gado gado campuran bubu kacang yang harum sungguh patuh dilahap. "Bang Joh suka gado-gado? Kalau aku mah mie ayam aja."

Aku menoleh melihat mangkuk dengan uap mengepul yang tiup oleh mulut perempuan yang tengah make bandu warna putih.

"Yuk makan!" ajakku setelah kami berdoa.
"Bang Joh. Aku suka sama kata kata cowok yang gini. 'Yuk makan ketimbang kamu udah makan belum'?"

"Hmm." Aku tersenyum menyadari kalimatku. "Bang Joh, ini aku yang kepedean atau emang Bang Joh udah baik sama aku."

"Salah kalau aku baik sama kamu?"

"OH OH TIDAK TIDAK SERATUS PERSEN TIDAK!"

"SAMA SEKALI TIDAK! AKU MALAH SENANG SENANG BANGET."

"Makan!" Perempuan itu menganguk patuh kami menjadi pusat perhatian. Aku bahkan menangkap asasumsi para warga kantin yang bersepekulasi kami. Punya hubungan spesial. Semoga dalam waktu dekat ini. Aku aminkan emang ya. Ngukapin perasaan itu susah susah gampang apalagi kalau dilandah grogi dan gugup. Hilang sudah kata-kata yang tertatah rapi dalam otak.

HALELUYA [END]✓ Telah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang