"Albara."
"Hmm."
"Duduk."
Saat ini bara sudah kembali berada di markas organisasi setelah sebelumnya dibawa paksa oleh Jayden dan juga Darren. Pria itu duduk di tempatnya. Tepat di depannya terdapat Bos-nya yang juga tengah duduk di balik mejanya.
"Kamu tau kenapa saya membiarkan Saga menikahi wanita itu? Dan kamu tau kenapa saya juga memilih kamu dan Saga untuk masuk ke organisasi ini?"
"Saya nggak mau tau tentang Saga."
Bosnya pun terkekeh. Bos mereka masih muda, bahkan tidak jauh dalam jangka umur dengan mereka. Namun, meskipun jarak umur mereka yang dekat, semua bawahannya tidak pernah ada yang melawan perintahnya. Tidak dalam hal yang tidak masuk di akal.
Namanya Walter, pemimpin dari organisasi bawah tanah yang telah ia jalankan semenjak ia masih menginjak usia 20-an. Alasan dirinya mendirikan organisasi yang menjalani tugas untuk merenggut nyawa manusia--lebih tepatnya manusia yang tidak menjalankan hidup dengan semestinya, alasan ia menjadi ketua dari kegiatan berlumur dosa ini adalah, karena dulu pria itu selalu hidup di antara orang-orang serakah dan biadab yang hanya mementingkan dirinya sendiri, dan juga dunianya.
Tidak bisa disangkal, ia juga merupakan korban dari kebiadaban itu. Orang tuanya terbunuh untuk menutupi skandal yang terjadi di salah satu perusahaan tempat mereka bekerja dahulu. Walter mengetahui itu, namun ia terkejut ketika perusahaan tempat orang tuanya bekerja mengatakan keterangan lain kepada media massa. Hal itu benar-benar memupuk amarah di dalam dirinya.
Namun, ia memilih untuk menegakkan keadilannya sendiri ketika pihak berwajib tidak pernah mendengarkannya. Pihak berwajib tidak benar-benar menyelesaikan kasus kematian keluarganya. Itu sebabnya ia memilih untuk menghakimi dengan caranya sendiri. Awalnya, ia hanya akan melakukan untuk dirinya sendiri. Namun, keadaan berkata lain ketika di setiap langkahnya ia selalu bertemu dengan orang-orang yang memiliki nasib yang sama dengan dirinya.
Saga, Darren, dan juga Jayden. Masih ada beberapa anggota lainnya yang juga bergabung untuk ikut berada di pihaknya. Namun, tidak dengan Bara. Bara, pria itu tidak memiliki nasib dan latar belakang yang sama dengan mereka. Benar seperti apa yang dikatakan Saga, ia hanya pembunuh berdarah dingin yang melakukan hal ini sebagai permainan.
"Alasan saya menerima kamu ketika saya tau kamu tidak memiliki latar belakang yang sama dengan saya adalah, karena kamu patuh pada aturan, dan kamu juga tidak melakukan hal yang tidak semestinyanya. Kecuali satu, kamu selalu memilih menyelesaikan segala masalah dengan pembunuhan. Persis seperti apa yang Saga tidak suka dari kamu."
"Saya nggak minta Saga menyukai saya."
Walter lalu terkekeh. "Saya tau kamu itu hanya seperti manusia yang hidup untuk bersenang-senang dan butuh sesuatu untuk mengatur apa yang sedang kamu lakukan. Namun, tidak jarang kamu juga ingin menguji adrenalin-mu dengan hal-hal baru yang terkadang membuat kamu marah dengan hasilnya. Salah satunya tentang Saga, dan juga wanitanya. Wanita yang sebenarnya selalu berada di dekat kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVOLVER
Fanfiction[END] Samantha awalnya ingin meninggalkan kehidupan lamanya dan pergi jauh dari kota untuk melupakan luka mendalam yang ia alami akibat kematian keluarganya yang tidak pernah ia ketahui alasannya. Namun, ia tidak menyangka jika kepindahannya ak...