⚠️ Trigger Warning: Mature, Explicit Content (21+)
.
.
.Satu minggu kemudian...
Hari masih pagi, namun Samantha yang baru saja membuka matanya kini sudah tidak melihat keberadaan Saga di sampingnya. Semalam, kekasihnya itu memang berkata bahwa hari ini merupakan hari di mana operasi besar-besaran itu akan dilaksanakan. Sebuah operasi yang akan menjadi misi terakhir mereka menyanding label sebagai pembunuh bayaran.
Terkadang, Samantha bingung siapa orang yang sebenarnya rela membayar mereka untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan nyawa manusia. Namun, semua kebingungannya terjawab saat Saga menjelaskan bahwa ada seseorang yang lebih berkuasa di atas Bos-nya. Seseorang yang berada di jalan yang sama dengan mereka.
Samantha pun bangkit dari kasurnya dan berniat untuk mandi. Ia bukan seseorang yang suka menunda untuk membersihkan diri, dan ia juga tidak suka dengan bau badannya sendiri ketika baru saja bangun dari tidurnya.
Setelah 20 menit berlalu, Samantha pun telah keluar dari dalam bathroom dengan mengenakan bath towel berwarna abu-abu muda dan kini tengah menyibukkan dirinya di depan cermin kamar mandinya sambil membasuh kedua tangannya. Saat tengah mencuci wajahnya dari busa facial wash yang baru saja ia aplikasikan, tiba-tiba saja terdapat kedua tangan yang kini mengalung indah pada perutnya. Dan, ia tahu bahwa itu adalah ulah Saga.
Samantha mengusap sisa busa di wajahnya dengan air dan menatap pantulan dirinya dan Saga melalui cermin, "kok udah pulang, Ga?"
"Iya, tadi baru ngomongin persiapan aja," Jawab sang pria yang kini tengah mencium pundak kekasihnya.
"Oh, aku kira langsung berangkat," ujar Samantha yang kini kembali menyibukkan dirinya dengan menyemprotkan beberapa parfum ke dekat nadinya.
"Kamu abis mandi?"
"Iya lah, emang abis ngapain lagi?" ucap Samantha yang kembali melontarkan pertanyaan pada kekasihnya tersebut.
"Berarti, belum pake baju?" tanya Saga yang malah membuat Samantha terkekeh. "Ya belum, kan ini aku masih pake anduk, Ga."
"Bukan itu, maksud aku ini..." ucap Saga dengan satu tangan yang kini mengarah untuk menyentuh salah satu payudara istrinya. "Oh, belum pake," ucapnya pelan, namun ia tidak kembali menjauhkan tangannya melainkan memilih untuk memijat bagian tubuh wanitanya tersebut secara pelan dari luar bath towel yang masih dikenakan oleh istrinya.
Samantha hanya diam ketika suaminya tersebut sibuk memainkan puncak tubuhnya, namun, ia sedikit melenguh tertahan saat kedua tangan prianya itu sudah sibuk menjamah kedua puncak miliknya. Belum lagi satu tangan Saga yang pelan-pelan menyelinap masuk ke dalam handuknya dan bertemu langsung dengan kulit bagian tubuhnya yang sangat disukai oleh suaminya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVOLVER
Fanfic[END] Samantha awalnya ingin meninggalkan kehidupan lamanya dan pergi jauh dari kota untuk melupakan luka mendalam yang ia alami akibat kematian keluarganya yang tidak pernah ia ketahui alasannya. Namun, ia tidak menyangka jika kepindahannya ak...