17] kidnapping

356 30 4
                                    


⚠️ Trigger Warning: Violence (17+)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Trigger Warning: Violence (17+)
.
.
.
   Suasana markas organisasi pagi ini tampak sepi. Hanya ada beberapa orang yang tidak Samantha kenali secara personal, namun, mereka tentu mengenalnya. Mengenalnya sebagai istri dari seorang Saga.

   Mereka tersenyum ramah ketika melihat wanita itu berlalu menuju ruangan yang sering dikunjungi oleh Saga. Ruangan Jayden.

   Ia mengetuk pintu itu pelan. "Masuk aja," jawab Jayden dari dalam. Samantha pun langsung membukanya, "eh... Saga udah pergi, ya?" tanya dirinya saat tidak menangkap keberadaan Saga yang beberapa menit lalu berkata akan pergi keluar untuk menjalankan satu misi bersama Bara. Seseorang yang sangat tidak pria itu sukai, bahkan sampai detik ini.

   "Udah, Kak. Baru aja, sih. Ada perlu?" tanya Darren menanggapi.

   "Eh—nggak ada kok, cuma mau nitip sesuatu aja tadi. Ya udah saya balik dulu."

   "Mau nitip apa? Darren mau keluar sehabis ini," terang Jayden.

   "Iya kak, gue mau pergi ke luar, atau lo mau ikut aja?" tawar pria tersebut.

   "Emang boleh?" tanya Samantha ragu.

   "Boleh deh kayaknya, lagian cuma ke luar beli sesuatu, kan? Mau beli apa?" tanya Darren lagi.

   "Mau beli keperluan pribadi doang sih..."

   "Ya udah ikut aja," balas Darren yang langsung berdiri dari duduknya dan bersiap untuk pergi. Namun, tiba-tiba tangan Jayden menahannya, "yakin lo mau bawa istri Saga? Kalau ada apa-apa lo berurusannya sama anak singa."

   "Cuma ke Minimarket elah, gue juga mau beli camilan doang. Biasanya juga aman kok," jawab Darren yang hanya ditanggapi dengan anggukan oleh Jayden. Namun pria itu tahu, jika sesuatu sampai terjadi maka tamatlah riwayat Darren di tangan seorang Saga.

   "Kak, lo cuma beli di sekitar sini, kan?"

   "Iya."

   "Gue ke arah situ bentar ya, mau ambil jajan yang biasa gue beli. Bentar kok," ucap Darren seraya menunjuk ke arah kanan dari tempat mereka berpijak.

   "Oh, iya. Oke."

   Setelahnya Samantha sibuk dengan kegiatannya mengambil beberapa barang yang ingin ia beli, sementara Darren juga tengah fokus memilih camilan yang akan ia makan bersama Jayden saat menonton film nanti.

   Pria itu sudah selesai dengan kegiatannya dan berniat untuk menghampiri Samantha. Namun, apa yang ditakutkan oleh Jayden telah terjadi.

Wanita itu tidak berada di sana.

   "Kak?" panggil Darren sambil memindai sekitarnya, namun nihil. Pria itu mengacak rambutnya gusar, lalu ia menatap ke arah luar Minimarket dan melihat sosok dari seorang wanita yang sedang ia cari tersebut.

REVOLVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang