Wendy pov
"Jadi... Siapa namamu?" Seulgi berbicara dengan wanita didepannya.
Tiba-tiba wanita itu menggebrak meja membuat kami tersentak dan hampir terjatuh
"Dasar tidak sopan!. Kalian berpikir ketika kita duduk disini aku melupakan kejadian tadi hah?" Dia melototi kami.
"A-ah maaf nona kami tidak bermaksud seperti itu. T-temanku memang sudah gila" lisa menyengir dan menendang kaki seulgi yang membuatnya meringis
"Aku perlu mengetahui motifmu melakukan hal itu tadi?" Wanita didepan lisa bertanya.
"Sebenarnya aku mempraktekkan teman disampingku ini mabuk minggu lalu dan aku tidak memperhatikan jalan sehingga menabrak sesuatu yang em-mmmmppphh" jisoo segera membekap mulut kotor teman satu selku. Apa dia ingin mereka memarahi kita lagi? Dasar lisa bodoh!
"A-ah kamu terlihat masih lapar" jisoo dengan gugup mengusap mulut lisa dengan kasar
"Ya benar... Aku benar-benar lapar sekarang" wanita tinggi didepan jisoo sudah memanggil pelayan cafe 10 menit yang lalu
"Jadi... Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa memaafkanku selain dari ini?"
"Kurasa ini sudah cukup. Aku sedang tidak ingin membuat masalah"
"Jadi bisakah kita berkenalan?" Apa-apaan seulgi?
"Sangat berani... Aku menyukai itu" wanita didepannya menyeringai
Aku tidak menampik wanita didepan kami sangat cantik dan menarik. Jangan lupakan betapa sexynya mereka. Terutama wanita yang duduk didepan lisa. Payudara dan bokongnya yang besar semakin terlihat jelas dengan celana pendek denim dan croptopnya. Aku yakin manoban itu sedang berimajinasi kotor dengannya.
Dua temannya yang lain tak kalah menarik. Yang satu tinggi bahkan melebihi lisa. Dan tunggu... Dia makan sangat banyak. Makanan itu baru datang beberapa saat yang lalu Tapi dia hampir menghabiskan setengah piring sekarang. bagaimana bisa dia makan sebanyak itu tapi Tubuhnya tetap langsing?. Dia sangat cantik dengan rambut lavendernya. Jisoo bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari wanita itu.
Yang satunya duduk didepan seulgi. Dia yang mengebrak meja dengan sangat keras barusan. Dia sangat cantik tapi aura bad bitchnya masih jelas terlihat. Dia paling pendek diantara kelompoknya. Seulgi hampir mengeluarkan air liurnya melihat wanita ini. Mereka semua cantik dan sexy. Tapi tetap saja kesan pertamaku melihat mereka terkesan buruk. Aku takut melihat bagaimana mereka mengeluarkan api dari mulut mereka karena lisa. Aku lebih memilih diam dan aku tidak ingin melihat mereka marah kembali.
"Aku bae joohyun. Panggil aku Irene" wanita bernama irene ini mengulurkan tangannya kepada seulgi yang langsung diterimanya dengan cepat.
"Aku kang seulgi panggil a-aww..." Ya wanita bernama irene ini mencengkram tangan Seulgi begitu keras. Kami bahkan bisa mendengar bunyi gemeretaknya, apakah itu patah?
"Cihh... Sudah ku duga, lemah" dia berbicara setelah melepas genggamannya dan mengangkat alisnya menyeringai
Kami menahan tawa dan aku membantu menggosokan tangan seul agar mengurangi rasa sakitnya. Aku sangat yakin itu sakit dan beruntung itu tidak patah haha
"E-emmm bisakah kita berkenalan" jisoo berbicara dengan wanita didepannya
"Oh tentu saja" mereka berjabat tangan "aku park chaeyoung panggil aku rose" kami bisa melihat jisoo tersenyum lebar
"A-aku kim jisoo senang berkenalan denganmu"
"Dan aku juga perlu mengetahui namamu nona" cih lisa mulai lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Emerging Love
Teen Fiction. . . . . Dia hanya masa lalu. Jika jennie meragukan ku hanya karena dia?. Itu tidak adil. Aku punya cinta yang lebih besar untuknya. ______________________________ "Apa ini akan menjadi akhir?" "Tidak. Ingat... Selalu ada alasan dibalik suatu kejad...