1_Tiga penyihir

917 28 0
                                    

"jadi?... Jurusan mana yang tepat untukku?"

"Kamu yang akan berkuliah bukan?. Jadi kamu yang seharusnya memilih sendiri. Mengapa kamu menanyakannya kepadaku?"

"Haishh aku berbicara panjang lebar untuk meminta saran padamu. Aku sangat bingung untuk memilih. Mengapa sistem perkuliahan tidak seperti sekolah biasa saja? Tidak perlu memilih salah satu. Aku ingin mempelajari semuanya"

"Hahaha berhenti membual. Kamu bahkan selalu mengeluh pelajaran terlalu banyak sebelumnya. Kamu sebenarnya seorang anak yang cerdas hanya saja terlalu pemalas"

"Berbicara denganmu tidak membantu sama sekali dad"

Seorang wanita paruh baya, berperan sebagai istri sekaligus ibu. Dia mendekati sang anak dan ayah yang sedang duduk bersantai dikursi taman belakang rumah. Kemudian mengambil duduk disamping sang anak. Lalu menempati nampan minuman dan beberapa snack dimeja yang ia bawa sebelumnya

"Masih mempermasalahkan soal jurusan sayang?"

"Ya mom... Apa yang baru? Dia tidak pernah mau mendengarkan saranku" sahut sang ayah

"Apakah mom bertanya padamu dad?" Gadis remaja bernama lisa mendesis

"Memang itu faktanya bukan? Kamu tidak pernah mau mendengarkan dad"

"Tapi kamu juga tidak pernah memberi saran yang benar. Kamu menyarankan aku untuk mengambil kelas memasak? Apakah kamu serius?"

"Ya haha tentu saja. Kamu seharusnya belajar memasak. Setidaknya untuk mie instan. Aku benar-benar tidak percaya kamu bahkan membuat mie gosong minggu lalu. Kamu hampir menghancurkan dapur kita"

"Yaakk dad-"

"Oke stop manobans!!" Sang ibu menyela perdebatan yang setiap hari terjadi itu.

Keluarga manoban sering berkumpul dihalaman belakang Untuk memiliki beberapa pembicaraan karena kesibukan masing-masing.

Marcho manoban sebagai kepala keluarga bekerja di perusahaan mereka manoban group. Perusahaan terbesar se-Asia. Merupakan kebanggaan dan pencapaian tertinggi bagi mr. Manoban yang membangun manoban group dari dasar paling bawah hingga sesukses sekarang. Perusahaan turun-temurun dari sang kakek yang semakin sukses setiap generasinya.

siapa yang menyangka mr. Manoban dengan wajah sangar berjambang pandai memasak. bahkan ia pernah dimintai bekerja di restoran ternama diparis. Dia berkuliah dengan mata jurusan memasak yang sangat ia gemari. Bercita-cita menjadi koki terkenal yang hampir terwujud. Tapi karena tidak ada penerus dari perusahaan, mr. Manoban diajari untuk memimpin perusahaan. Darah CEO yang kuat membuat ia lebih memilih melanjutkan posisi ayahnya. Ia tidak keberatan sama sekali karena ia menyukainya dan berharap sang anak mengikuti jejaknya memimpin perusahaan

Kemudian mrs. manoban juga memiliki kesibukan tersendiri. Membangun sebuah sekolah fashion terbesar dikorea selatan. Salah satu sekolah fashion terbaik diasia. Ia memimpin sendiri sekolah yang baru dibangun sekitar 3 tahunan itu. Sekolah yang masih baru tapi mampu menyaingi sekolah eropa yang berkelas. Sekolah yang mencakup berbagai bidang fashion dan sudah melahirkan para bintang-bintang baru yang sukses.
Membangun sekolah fashion sudah ia cita-citakan semenjak dijenjang perkuliahan. Dan menjalani profesi seperti sekarang benar-benar ia dambakan sejak dulu. Mrs. Manoban begitu menikmati pekerjaannya.

Lalisa manoban. Anak tunggal kaya raya yang Sekarang berada dijenjang terakhir senior high school. Ia tengah frustasi memikirkan kelanjutan kuliah.

Lisa ingin memiliki keahlian yang banyak. Ia ingin bisa melukis, fotografi, berbagai macam olahraga, bermain seluruh alat musik, dance, bahasa asing, dan lebih banyak lagi.

Emerging LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang