22. Bucin Part 1

1K 59 1
                                    

________

Part tergajelass!

Jadi ini spesial part untuk couple ye guyss!!

Sudah seminggu Jiyong koma, belum ada tanda-tanda bahwa ia akan sadar. Hal itu membuat kesembilan putrinya sedih dan sedikit berubah dari biasanya.

Irene lebih pendiam dan tidak menggubris jika adik-adiknya berdebat karena hal tak penting. Seulgi selalu melamun dan jarang berbicara, berbicara hanya seperlunya saja, wendy ia tak berubah tetap sama, ia tetap menjadi semangat dan penenang untuk kedelapan saudarinya. Jisoo ia hanya sedikit berubah tak banyak ia lebih menjaga dirinya saja. Jennie ia sangat sangat berubah ia menjadi pendiam, memasang muka tanpa ekspresi, tak peduli sekitar, dan sering pergi entah kemana. Joy, rose, lisa, yeri mereka bingung harus seperti apa mereka lebih sering diam dan tak seceria dulu.

Tapi yang berbeda pada hari ini kesembilan putri jiyong itu di apeli oleh masing-masing pasangannya. Tenang saja mereka membayar orang untuk menjaga jiyong, sekitar 5 orang yang menjaga didekat ruangan jiyong dan 3 orang di depan rumah sakit untuk berjaga-jaga.

Biarkan kesembilan pria itu memberikan sedikit kebahagiaan untuk putri jiyong hari ini sebelum menghadapi tantangan dihari selanjutnya

Mari merangkai kebahagiaan sebentar saja sebelum banyaknya masalah dan rintangan nantinya.








Irene POV

"Ho kita ditaman rumah sakit aja ya" Bujukku.

Sekarang aku sama suho lagi adi taman rumah sakit. Sebenarnya suho mengajakku untuk ke cafe sebrang rumah sakit tapi karena aku masih khawatir sama daddy jadi aku memintanya untuk tetap berada di sekitar rumah sakit saja.

Setelah seminggu pertemuanku dengan suho kami jadi lebih dekat sebagai teman. Dan sejak seminggu itu juga ia membantuku untuk membuka dan mencari tau tentang kasus kecelakaan yang dialami mommy and daddy.

"Rene lo punya musuh?" Tanya suho

"Hmm setau gue si ngga, tapi daddy punya rival. Lo tau sendiri kan dunia perbisnisan itu gimana" Suho menganggukkan kepalanya paham.

Kulihat dari ekor mataku ia sedang memikirkan sesuatu, entah apa yang ia pikirkan.

"Atau saudara lo yang lain punya dendam ga sama orang gitu?" Tanyanya lagi.

"Gue gatau ho, mereka jarang cerita sama gue" Jawabku, memang benarkan mereka selalu menutupi masalahnya dariku?

"Huftt, tenang aja rene gue bakal disini ngebantu lo nyelesain masalah ini ya" Ucapnya menatapku sambil tersenyum.

"Ya makasih ya lo sama temen-temen lo mau ngebantuin gue sama adik-adik gue" Balasku tersenyum tipis.

"Ya rene santai aja"

"Lo punya pacar rene?" Sungguh aku terkejut dengan pertanyaan itu.

"Rene?"

Aku tersentak dan tersenyum kikuk, kenapa harus gugup gini si rene?!

"Ha? Ah ngga, ngga gapunya" Jawabku jujur

BLACKVELVET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang