Orang-orang memanggil mereka, Origin Core.
Sebuah organisasi elite dan tertutup milik sekolah remaja Divergent, Akademi Origin. Liana, Noah, Jemian, Orion, Grace dan Harvey, mereka adalah enam Core yang secara khusus terpilih untuk mengemban tanggun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soundtrack: Banishment - Patrick Doyle
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Entah mengapa, makan malamku tadi tidak begitu nikmat."
Malam ini, Noah dan Jemian memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar danau kecil milik kediaman Elgiero. Selain karena sinar bulan purnama yang terlihat indah, mereka juga merasa bosan terus tinggal di dalam rumah selama dua hari terakhir.
"Ibuku belum sadar juga," sama seperti Jemian, Noah pun turut memijit tengkuknya yang terasa pegal. Makan malamnya juga tidak menggugah selera. "Kita tidak bisa terus di sini, orang-orang di Akademi pasti akan curiga."
"Telingaku berdengung tadi pagi, mungkin ada yang sedang membicarakan keberadaan kita," ujar Jemian Adams yang membuat Noah melontarkan tawa kecil. Mereka kini sedang duduk di pinggir danau, tidak ada yang keduanya lakukan selain menikmati pemandangan air yang tenang.
"Selama dua hari ini, tidak ada yang mencurigakan dari ayahku," terang Noah. "Hanya saja, aku kesal karena ia tak berbuat apapun untuk menyadarkan Ibu. Satu-satunya hal yang terbaca darinya adalah bahwa dia menginginkanku untuk terus tinggal di tempat ini."
"Lalu bagaimana rencanamu selanjutnya, Noah?" Jemian yang mendengar pun ikut khawatir. "Kau mengatakan bahwa kau akan kembali sebelum Liana Hill siuman bukan? Mengingat begitu intensif pengobatan yang diberikan Catherine, gadis itu mungkin sudah bangun sejak kemarin."
"Kau Kapten Origin Core, Xavier. Kau tidak bisa meninggalkan Akademi terlalu lama."
Noah Xavier tidak lupa dengan janjinya, yaitu kembali dari misi tunggal ini sebelum Liana Hill membuka matanya. Namun rasa simpatinya terhadap sang Ibu membuat langkahnya tertahan di rumah ini.
Biar bagaimanapun, wanita itu adalah sosok yang melahirkannya ke dunia.
"Aku bisa membantumu."
Suara lirihan seorang gadis membuat Noah dan Jemian terperanjat. Keduanya kontan menoleh dan menemukan gadis itu di sana, sedang bersembunyi di balik pohon untuk menghindari cahaya bulan yang menyorot bagian atas tubuhnya.
