Binar baskara mendominasi bumi, menyebarkan semaraknya begitu terik ketika Noah Xavier berjalan memasuki bangunan perpustakaan paling tua di Akademi. Seorang pria paruh baya yang surainya telah memutih menyambutnya ramah, lalu menunjuk salah satu ruangan di perpustakaan tersebut tanpa berbicara, seakan sudah mengetahui maksud kedatangan Noah.
"Dia selalu kembali ke sini selama lima hari berturut-turut," Ronan, sang penjaga perpustakaan menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Saat kutanya buku apa yang ia cari, dia selalu menolak untuk dibantu. Alhasil, gadis itu kesusahan sendiri."
"Bolehkah aku membawa masuk makanan ini Ronan? Liana belum makan sejak pagi," Noah mengangkat kantung kertas berisi makan siang yang dibawanya dari kantin.
"Tidak ada yang berkuah kan?"
"Hanya daging kari. Aku jamin tidak akan tumpah kemana-mana."
Ronan menghela nafas. "Pastikan tidak ada murid lain yang melihatmu membawanya."
"Terima kasih Ronan."
Noah Xavier kembali berjalan masuk. Sesekali ia tersenyum kala beberapa siswa menyapanya antusias, seakan-akan bertemu selebritas yang lewat. Namun tarikan bibir itu hanya setipis kertas saja, maklum, Noah tidak se-ramah Jemian Adams atau Harvey Dawson.
Langkahnya terhenti di sebuah ruangan yang pintunya tertutup rapat. Ini adalah ruang baca pribadi yang biasanya digunakan oleh orang-orang penting Akademi. Sifat Liana Hill yang ramah dan pandai merayu mungkin bisa meluluhkan hati Ronan untuk mengizinkannya memakai ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Origin Core
FantasyOrang-orang memanggil mereka, Origin Core. Sebuah organisasi elite dan tertutup milik sekolah remaja Divergent, Akademi Origin. Liana, Noah, Jemian, Orion, Grace dan Harvey, mereka adalah enam Core yang secara khusus terpilih untuk mengemban tanggun...