LIII. Those Who Are Underestimated

1.4K 294 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Orion West, ketakutan yang paling membunuh adalah saat dirinya tak lagi memiliki kekuatan istimewa sebagai seorang Divergent

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Orion West, ketakutan yang paling membunuh adalah saat dirinya tak lagi memiliki kekuatan istimewa sebagai seorang Divergent.

Berbeda dengan Divergent lain yang pada awalnya menolak berkat Sang Pencipta ini, Orion malah sebaliknya. Ia bahkan dengan senang hati meninggalkan keluarganya dan lebih memilih mempertahankan kekuatan istimewanya. Selama hidup di KNHL, Orion adalah salah satu Divergent yang cukup berguna dan dapat diandalkan, sebelum akhirnya pria itu menyadari sisi busuk organisasi tersebut.

Berkat kecerdasannya, Orion West berhasil membuat dirinya tidak pernah merasakan penindasan.

Pada dasarnya, Orion West benci kegagalan. Ia sosok yang sering haus akan pujian dan karena itulah, Orion selalu memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan obsesi terhadap sesuatu yang belum pernah ada. Pria itu senang menjadi sempurna, memiliki dua kekuatan sekaligus merupakan sebuah berkat yang luar biasa.

Orion tidak pernah jatuh ke dalam titik terendah kehidupannya, sampai akhirnya hari ini, ia merasakannya.

Dihempaskan oleh ledakan beruntun, tubuhnya terpental jauh dan separuhnya terbakar. Orion tersudut di dinding yang sebentar lagi akan roboh itu. Api melahap habis apapun yang berada di sekitarnya, seakan tak membiarkan satupun tersisa.

"ORION WEST!! ORION WEST!!"

Orion dapat mendengar sayup-sayup suara Liana Hill yang memanggil namanya. Kesadarannya mulai menurun dan tubuhnya kini telah dikuasai oleh rasa sakit. Ototnya mati rasa, alat geraknya kaku bahkan untuk mengangkat jari telunjuknya saja ia tak mampu. Panas, rasanya panas dan menyakitkan.

Ini untuk pertama kalinya, Orion merasakan bahwa dirinya benar-benar tidak berdaya. Ia tak mampu bergerak satu jengkal pun, dan ketakutan seketika menyelimuti otaknya. Kenapa perapian itu tiba-tiba meledak setelah satu menit dinyalakan? Apakah ada yang sengaja menjebaknya?

Api disekitarnya perlahan padam berkat gelombang air yang diciptakan seseorang. Orion merasakan derap langkah kaki yang berlari masuk ke dalam, sebuah tangisan lalu pecah ketika orang-orang itu menemukan keberadaannya.

"TIDAAK!!! OH TIDAK ORION!!" Liana Hill duduk bersimpuh. Baru saja gadis itu berniat untuk membuka kedua tangan Orion yang sejak tadi melindungi wajahnya sendiri, ia kaget bukan main. Raganya bergetar hebat kala mengetahui bahwa tangan, kaki dan separuh tubuh Orion telah terbakar.

The Origin CoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang