Mobil lesti berlajan melaju membelah jalan raya ibu kota, benarb saja rara duduk di belakang dan lesti di depan untuk mengendarai mobilnya.
Perasaan gelisah, takut dan aneh semakin menghampiri lesti, sedari tadi ia merasakan sesuatu tapi tak tau apa.
"Dek" panggilanya pada adiknya yang duduk di belakang sambil menatap nya.
"Iyah kak kenapa " jawab sang adik
"Adek cita cita nya jadi dokter kan " tanya lesti
"Iyah, kan kakak dah tau dari dulu adek pengen jadi dokter" jawab rara
"Kalo adek pengen cita cita adek tercapai adek rajin belajarnya ya jangan bandel tetep jadi orang sabar yahh biar bisa banggain kaka mommy sama daddy" ucap lesti yang mampu membuat rara terdiam.
"Kaka kenapa ngomong begitu" rara
"Selama ini kan kakak nggak pernah ngomong serius ke adek, sekarang kaka mau ngomong serius adek dengerin yah " ucap lesti sambil menyetir mobilnya dan di jawab anggukan rara, rarapun mengubah posisi duduk nya dan melihat kakaknya dengan serius.
"Denger yah dek, adek kan udah besar udah jadi siswa sma adek harus jadi orang yang lebih mandiri bukan maksud kaka nglarang adek atau bilang adek ini terlalu manja tapi kakak pengen adek jadi orang yang lebih bertanggung jawab,jadi orang yang berani " nasehat lesti, ia pun tak tau mengapa dirinya bisa berbicara seperti itu.
"Dan adek harus lebih berfikir dewasa karna nggak semua orang di dunia ini baik dek, adek harus semangat buat gapai segala cita cita adek apapun yang adek inginkan adek kan harapan keluarga kita dan-
" kan juga ada kakak yang jadi harapan keluarga "ucap rara memotong ucapan lesti
" adek dengerin kakak ngomong dulu"lesti
"Eh iyah kak maaf, yaudah lanjutin tapi sambi liat jalan kak nanti nabrak orang " ucap rara dan di balas anggukan lesti.
"Apapun nanti atau apapun yang terjadi kedepanya karna hidup itu nggak bakal seneng terus, kalo lagi sedih atau susah adek nggak boleh lemah adek harus kuat adek juga nggak boleh nangis adek harus buktiin ke kakak kalo adek kaka yang manja ini udah besar nggak cengeng lagi yahh"lesti
" adek akan kuat kalo ada kakak sama adek "rara.
" ada kakak atau pun nggak ada adek harus tetep kuat dong, harus jadi orang yang bisa nyenengin semua orang inget kata kata kaka, Dan kaka minta maaf yah kalo belum bisa jadi kakak yang baik buat adek "lesti
" kakak jangan ngomong kaya gitu adek nggak suka, kakak adalah orang yang hebat kakak adalah kakak terbaik menutut rara kakak kenapa sih ngomong kek gitu sih "ucap rara agak tidak suka, bukan apa tapi rara merasa ada perasaan aneh Saya sang kakak mengucapkan kata itu.
" kakak nggak kenapa napa kok, Dan keknya adek pernah bilang ke kakak kalo suatu saat adek wisuda adek mau ada semua anggota keluarga hadir kan "ucap lesti Dan di balas anggukan rara, ia memang pernah mengatakan keinginanya itu ke sang kakak.
" kalo nggak ada kakak gimana, kalo kakak nggak dateng gimana "ucap lesti dan di balas gelengan tibut oleh rara
" emangnya kakak mau kemana, kakak mau pergi kemana "rara
" kita kan nggak tau apa yang terjadi kedepanya dek, siapa tau kan emang nggak bis-
"Udah kak stop adek nggak suka kakak ngomong gitu kakak harus sama adek terus kakak nggak boleh ninggalin adek pokoknya berhenti bilang gitu hiks" ucap rara yang sudah mulai terisak
"Eh adek jangan nangis adek nggak boleh cengeng ih kakak akan selalu sama adek kok kakak nggak ada ninggalin adek kakak janji " ucap
"Beneran kak hiks janji yah " rara
"I iyah kaka janji tapi adek harus inget kata kata kakak tadi yah dan jangan lupa jaga kalung yang tadi kakak kasih" lesti
"Iyah kak rara janji bakal inget kata kata kakak, dan jaga kalung ini " rara
"Nahh sanyang adek kakak ini " lesti
"Adek lebih sayang banget bangett bangettt sama kak-
