saat ini rara sedang berada di dalam kamarnya bersama ketiga temanya yang datang ke rumahnya.
Pagi ini akan di laksanakan pemakaman banyak orang yang datang untuk melayat, rara yang sedari tadi tak bisa tenang pun di bawa ke kamar dan di temani oleh teman temanya sampai sekarang pun gadis itu masih terus saja menangis.
"Ra udah yah jangan nangis terus, nanti kak lesti sedih ra " ucap putri
"Put ini ini hiks mimpi kan " ucap rara sambil sesegukan.
"Nggak ra ini nyata kamu harus sadar, kamu juga harus ikhas ini takdir ra takdir kalo kamu nangis gini sama ajah kamu bikin kakak kamu nggak tenang harusya saat ini kamu berdoa untuk kakak kamu, nangis nggak akan kembaliin kakak kamu " ucap putri
"Maaf put aku hanya nggak percaya kakak bakal pergi secepat ini " rara
"Udah ya di sini banyak yang sayang sama kamu, nggak boleh nangis terus nanti kamu nggak boleh ikut ke pemakaman" tasya
"Iya aku nggak bakal nangis lagi, Aki mau ikut" ucap rara Sambil menghapus air matanya.
"Nah gitu dong, kita sayang kamu banyak yang sayang kamu jadi nggak boleh nangis terus kamu doain yang terbaik aja untuk kakak kamu " jirayut
"Makasih semuaa, rara sayang kalian " rara
"Sayang rara juga " ucap jiputsya , lalu mereka pun berpulukan bersama ya itulah yang di namakan sahabat.
________________
Suasana di sebuah pemakaman siang ini terlihat ramai banyak orang yang ikut mengantar sang putri sulung keluarga dirga pulang ke rumah terakhirnya. Setelah selesai pemakaman para pelayat mulai pergi meninggalkan pemakaman tak lupa gilang dan adiez mengucapkan kata Terimakasih dan sekarang hanya menyisahkan Anggota keluarga mereka dan juga teman temannya.
Rara yah gadis itu dari tadi tampak diam saja dan memandangi makan kakak nya yang bahkan masih basah.
Perlahan ia mendekati pusara itu dan berjongkok lalu mengelusya pelan.
Ia tak menyanga kakaknya sudah tak ada lagi ia nggak akan bisa memeluk kakaknya lagi tak bisa meminta gendong kakaknya lagi tak bisa melihat senyum dan tawa kakaknya lagi sekarang kakaknya sudah benar benar meninggalkannya.
"Kak sekarang adek tau kenapa waktu itu kakak selalu minta maaf sama adek terus selalu kasih nasehat ke adek, adek juga tau kenapa alasan kakak suruh adek duduk di belakang karna kakak akan pergi kakak ninggalin adek kak maafin adek kalo kadang bandel terus banyak salah sama kakak dan adek mau ucapin terima kasih ke kaka udah nyelamatin adek. Mungkin jika waktu kakak nggak nyuruh adek duduk di belakang adek nggak tau apa yang terjadi Sama adek sekarang. Kaka sering dateng ke mimpi adek yah buar adek bisa peluk kakak sekarang adek nggak bisa tidur bareng kakak lagi nggak bisa minta gendong kakak lagi pasti adek bakal kangen banget sama kakak"ucap rara yang dapat di dengar semua.
"Les kita janji kita bakal jagain rara sesuai permintaan lo waktu itu,nggak usah khawatir lagi ya, maafin kita yah kalo ada salah " ucap aulia dan di angguki yang lainya.
"Eh iyah rara lupa, buat semuanyag, kakak pernah pesen suruh bilangin maaf ke kalian"rara
" iya kita udah maafin lesti Kok dek, kami nggak boleh sedih lagi yah"selfi
"Iyah kak " rara
"Adek kita pulang yah " adiez
"Kak adek pulang dulu yah adek nggak akan nangis lagi nanti kakak nggak suka adek tunggu kakak datang ke mimpi adek " rara
Sekarang rara akan sadar bahwa ini memang sudah takdir ia akan mencoba menerima semua ini walau sulit, ia tak mau membuat kakak dan kedua orang tuanya sedih dan ia juga bertekad untuk mewujudkan cita citanya agar bisa membuktikan ke kakak tercintanya bahwa dia bisa.
Di pemakaman ini lah menjadi saksi bagaimana seorang gadis manis itu kehilangan kakaknya menjadi saksi dan tempat mereka akan berpisah bukan berpisah karna waktu bukan sehari atau dia hari tapi di pisahkan oleh takdir selamanya dan sebesar apapun rindu yang ada tak akan bisa memeluk dan saling becanda lagi karna mereka sudah berada di dua alam yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS MANJA
Teen Fictionkisah seorang gadis yang manja dan selalu bikin orang gemas jika melihatnya. langsung baca aja❤