KAKAK NGGAK AKAN PERGI KAN?

255 49 15
                                    

Di sepanjang per jalanan ke rumah sakit rara terus saja menangis dan membuat adiez khawatir, anak itupun di tanya hanya menjawab gelengan atau anggukan dan selalu memyebut nama sang kakak.

Setelah sampai di halaman rumah sakit dan selesai memarkirkan mobilnya rara langsung keluar dari mobil dan berlari menuju ke ruangan kakaknya meninggalkan adiez yang masih di dalam mobil lalu keluar untuk menyusulnya.

Rara langsung saja masuk ke ruangan kakaknya tanpa menyapa sang daddy dulu dan membuat gilang kaget dan heran.

"Kakak hiks kakak nggak akan ninggalin adek kak hiks kaka adek sayang kakak jangan tinggalin adek yah kakak cepet sadar biar bisa sama adek terus kak hiks hiks " ucap rara sambil memeluk tubuh sang kakak

"Adek, jangan nangis sayang kakak nggak akan ninggalin adek kakak kan kuat pasti kaka akan sadar " ucap adiez yang baru saja sampai

"Ini ada apa mom tadikan adek tidur harusnya istirahat ajah " gilang

"Adek tadi mimpi buruk jadi dia nangis dan minta buru buru ke sini dad " adiez.

"Yaudah adek jangan nangis kasian kakaknya " gilang

"Daddy kapan kakak sadar kenapa kakak tidur nya lama adek kangen hiks " ucap rara yang masih setia memeluk tubuh lesti pikiranya masih memikirkan tentang mimpi tadi ai benar benar takut kakaknya ini benar benar pergi meninggalkanya.

"Udah sini, jangan nangis terus kasian pasti kakak nggak suka lia adek nangis" ucap gilang sambil membawa tubuh mungil rara ke dalam dekapanya.

"Adek mau di sini ajah, adek mau sama kakak " rara

"Iyah adek disini jaga kakak, udah yah jangan nangis" adiez
________________________

Skip

Keesokan harinya rara masih saja di rumah sakit dan nggak mau meninggalkan kakaknya sebentar saja, sepanjang malam pun rara menangis dan selalu duduk di samping kakaknya, tadi pagi pun gadis itu menolak dan nggak mau pergi sekolah dengan alasan ingin menjaga kakaknya. Kedua orang tuanyapun nggak bisa apa apa karna sifat rara yang keras kepala.

Saat ini pun masih duduk dengan tangan yang selalu setia memgang tangan sang kakak.

"Kak perasaan adek kok nggak enak, ada apa yah kak " ucap rara dengan mata sembabnya

"Adek masih takut sama mimpi adek, kak bilang kakak nggak akan pergi kan kak maafin adek, kakak adek pengen di gendong kakak lagi kak " lanjutnya

"Adek kita makan dulu ayok, dari malam adek nggak makan loh " bujuk adiez

"Adek nggak mau makan " rara

"Nanti adek sakit terus nggak bisa jagaain kakak gimana " gilang

"Tapi adek nggak nafsu makan " ucap rara tanpa mengalihkqn pandanganya dari sang kakak.

Adiez dan gilang pun menghembuskan nafasnya kasar dari malam rara pun selalu menolak untuk makan walaupun di paksa, mereka sampe bingung gimana caranya adar rara tak terus menangis dan mau makan.

"Adek mommy mohon adek makan, kita nggak mau adek sakit, adek juga belum istirahat kita pulang dulu yah " adiez

"Nggak adek nggak mau pulang adek nggak mau ninggalin kakak " ucap rara sambil menggeleng

"Adek pulang dulu sebentar, buat bersih bersih terus makan nanti ke seni lagi ketemu kakak adek udah dari tadi pagi "gilang

" iya sayang, nanti kita kesini lagi yah adek pulang dulu "adiez

" sama daddy aja pulangnya, biar mommy jaga kakak di sini "ucap gilang dan di angguki adiez

" iyah deh tapi janji harus langsung kesini "rara

" iya sayang nanti kamu kesini lagi kamu jagain kaka kamu "adiez

"Kak adek pulang dulu, kakak jangan pergi " bisik rara ke telinga lesti

Setelah itupun rara keluar dengan gilang untuk pulang dan adiez duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

Tanpa mereka sadari air mata turun dari ujung mata lesti saat rara membisikinya.

GADIS MANJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang