5. Berhasil

1.2K 233 36
                                    

Jaehyun berangkat ke sekolah dengan diantar Minho, karena ini untuk pertama kali nya ia tak akan di kawal oleh bodyguard sang ayah, setelah Jaehyun turun, ia berjalan menuju ke kelas nya sambil menunduk seperti biasa nya, dan yang ia dengar hanya suara cekikikan mengejek dan bisikan-bisikan yang membicarakan tentang nya, Jaehyun tak sadar jika Rio berada diantara para murid yang membicarakan nya itu, dan ia ikut mendengar nya sendiri, ia muak dengan siswa yang merasa paling diantara yang lain dan menjadikan orang yang mereka anggap lemah pantas untuk di perlakukan demikian.

Jaehyun masuk ke kelas nya, ia terkejut melihat Rio sudah tidur dengan merebahkan  kepala nya diatas meja, dan memakai topi untuk menutupi wajah nya, sepuluh menit kemudian, pelajaran pun di mulai, berhubung miss Sunny tidak bisa mengajar karena berhalangan, sang kepala sekolah lah yang mengisi nya dengan memberi tugas di kelas Rio.

"Rio, buka topi mu!" Perintah nya pada sang murid misterius itu, Rio adalah orang yang tertutup, tak suka kegaduhan, dan tak suka keramaian, tak memiliki teman sama sekali, ia hanya berinteraksi dengan Jennie itu pun sangat jarang, belum tentu seminggu sekali mereka berbicara, tapi lain di rumah, mereka kerap terlibat obrolan singkat, karena bertetangga.

Sret

Irene sedikit tersentak melihat beberapa luka di wajah Rio karena pertandingan semalam, meski ia menang, tapi lawan nya berhasil melayangkan beberapa pukulan ke wajah Rio, Jaehyun pun ikut terbelalak melihat nya, tapi tidak untuk teman-teman sekelas yang lain, karena mereka sudah terbiasa dengan pemandangan itu, dulu malah pernah lebih parah, bibir sobek, mata kanan bengkak, pelipis berdarah.

"Apa yang terjadi dengan wajah mu?" Tanya Irene

"Saya jatuh di kamar mandi semalam miss" bohong Rio, Irene mengerti, ia tak percaya tapi juga tak ingin membuat Rio tak nyaman, ia pun kemudian melanjutkan nya memberi tugas.

Saat jam istirahat, Jaehyun mengejar Rio dan berjalan menunduk di belakang nya.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Rio saat ia sadar ada yang mengekori nya.

"I-ikut dengan mu" jawab Jaehyun yang melangkahkan satu kaki kiri nya di bawah anak tangga menuju rooftop gedung sekolah.

"Tidak, aku mau tidur, jangan menggangguku" tolak Rio.

"A-aku tak akan mengganggumu, aku janji" balas Jaehyun, Rio membalikan badan nya dan menatap tajam pada Jaehyun, tangan nya gemetar tapi ia tak mengalihkan tatapan nya dari Rio.

"Terserah" acuh Rio dingin, ia lalu kembali melanjutkan langkah nya menaiki rooftop menuju ke tempat nya beristirahat, tak ada tempat istimewa disana, Rio merebahkan tubuh nya dibawah tembok pembatas, menghindari terik nya matahari, berbantalkan tas ransel nya.

Dan Jaehyun duduk di pagar pembatas sambil menggantungkan kedua kaki nya ke bawah, ia menunduk menatap pemandangan di halaman sekolah nya dari atas, nampak beberapa murid ada yang bermain ada yang berwara-wiri ke kantin, Rio mulai memejamkan kedua...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Jaehyun duduk di pagar pembatas sambil menggantungkan kedua kaki nya ke bawah, ia menunduk menatap pemandangan di halaman sekolah nya dari atas, nampak beberapa murid ada yang bermain ada yang berwara-wiri ke kantin, Rio mulai memejamkan kedua mata nya, tapi tak lama, ia mulai memikirkan Jaehyun, Rio pun menoleh dan mendapati anak baru itu duduk dalam posisi bahaya.

"Hey!" Teriak Rio panik


Set


Ia menarik baju belakang Jaehyun, sampai jatuh dari pagar pembatas.

"Itu berbahaya!" Teriak Rio kesal, Jaehyun tersentak, ia belum pernah di teriaki oleh siapa pun tapi kini Rio malah menghardik nya, Jaehyun hanya bisa menunduk.

"Kalau kamu jatuh ke bawah sana bagaimana?" Rio masih belum menurunkan nada bicara nya.

"Mian" lirih Jaehyun, Rio menyahut kasar tas ransel nya dan pergi begitu saja meninggalkan Jaehyun menuju ke kantin, acara tidur siang nya gagal, murid baru itu pun kembali mengikuti Rio dari belakang.

Rio kembali membeli tiga roti dan air mineral, Jaehyun menatap nya aneh, karena sudah beberapa hari ini yang ia lihat Rio selalu membeli itu.

"Diantara sekian banyak siswa, kenapa aku yang kamu ikuti?" Tanya Rio menyerah.

"K-karena kamu satu-satu nya orang yang tidak ikut membully ku" jawab Jaehyun.

"A-ada dua, dengan gadis yang waktu itu membantuku dari gank kelas duabelas, Jinny" Jaehyun nampak berusaha mengingat nama teman sekelas itu.

"Jennie" ralat Rio.

"Y-yaa, Jennie, tapi aku tak mungkin mengajak nya berteman bukan?"

"Kenapa?"

"T-tentu saja aku malu, dia yeoja, aku namja"

"A-aku merasa hanya kamu orang yang bisa menerima ku, kita sama-sama kesepian di sekolah ini, jadi ku mohon ayo kita berteman" Jaehyun mengulurkan tangan kanan nya pada Rio untuk mengajak nya berjabat tangan, tapi Rio mengabaikan nya, Jaehyun tak sakit hati, karena sedikit demi sedikit ia sudah tahu akan sifat Rio, yang tak suka basa basi dan blak-blakan.

Saat kembali ke kelas, Jaehyun kembali mengikuti Rio dari belakang, sambil menunduk karena ia masih mendengar beberapa bisikan dan suara tawa yang mengejek nya, Jaehyun berusaha untuk tak mendengar nya, tapi rasanya begitu sulit untuk nya, ia malah semakin ketakutan dan malu.

Dengan cara berjalan nya yang polos, seperti anak kecil, ia kembali mengikuti Rio sepulang sekolah, Jaehyun sengaja tak mengabari Minho jika ia sudah pulang dan harus di jemput, Rio hendak menyeberang jalan di depan gedung sekolah nya, ia menunggu lampu di depan nya menyala hijau, tapi Jaehyun yang tak paham akan rambu pun terus berjalan.

Set


Rio merentangkan tangan kiri nya untuk menahan langkah Jaehyun karena ia nyaris terserempet mobil, pemuda lugu itu mengerjab kaget, dan setelah lampu untuk pejalan kaki menyala hijau Rio melanjutkan langkah nya, masih diikuti oleh Jaehyun, yang berhasil mendekati nya dan mengajak nya berteman.



#TBC

My Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang