14. Drama Rio

1K 237 34
                                    

Jaehyun membersihkan diri di kamar mandi, lalu memberi baju ganti pada Rio dan meminta nya untuk melakukan hal yang sama.

"Ayo kita makan dulu" ajak Jaehyun setelah mereka selesai mandi, Yuri tak di rumah, ia kembali ke kantor setelah mencoba mobil Jaehyun tadi, dan ketika mereka hendak menuju ke meja makan, kebetulan Seo juga hendak menyuapi Rose.

"Kalian makan lah, setelah itu temui guru les mengemudi mu Jaehyun-ahh, dia sudah menunggu di ruang tamu" beritahu Seo pada si bungsu.

"Ne ma" jawab Jaehyun, Rio menoleh, ia menatap Seo yang mengambil alih buku di pangkuan Rose, lalu mulai menyuapi sang putri, itulah kenapa Rose tak menempuh pendidikan di sekolah umum, karena ia buta, jadi orang tua nya memilih menghadirkan guru khusus ke rumah nya, bisa di bilang Rose itu tak pernah keluar rumah, ia hanya sebatas sampai di teras saja, dan jika Jaehyun ingin liburan, ia hanya di temani sang ayah, sedangkan sang mama di rumah bersama Rose.

"Tuan muda" sapa sang guru mengemudi.

"Ne mr" jawab Jaehyun sopan.

"Bisa kita mulai sekarang?" Tanya Jaehyun

"Tentu tuan" jawab sang guru.

"Dia Rio, yang juga akan ikut belajar mengemudi" ujar Jaehyun memperkenalkan Rio.

"Baik tuan" balas sang guru.

Dua jam kemudian, Jaehyun terbahak puas, dia sangat bersemangat setelah latihan tadi, bersama Rio.

"Aku tak sabar untuk mengendarai mobil ku sendiri ke sekolah" girang nya sambil berjalan memasuki rumah bersama Rio, sahabat nya itu tak bereaksi, karena yaa seperti itu lah sifat Rio.

"Bagaimana latihan mu boy?" Sapa Yuri begitu melihat sang putra memasuki rumah.

"Papa, Jaehyun juga mengajak Rio latihan, karena dia belum bisa mengemudi" beritahu nya pada sang ayah.

"Ya bagus, tidak masalah" jawab Yuri

Besok nya, Rio tak ke rumah Jaehyun karena ia ada ada pertarungan malam hari nya, semenjak bertemu Rose, Rio jadi jarang di rumah, dan lebih memilih ikut Jaehyun demi bertemu gadis yang di kagumi nya.

Suatu hari, Rio datang bersama Jaehyun malam-malam setelah bertanding, ia mengalami luka seperti biasa, seluruh anggota keluarga Kwon pun sudah terlelap tidur, tapi terdengar suara keributan dari ruang makan.

"Diam lah, kamu banyak mengeluh sekarang" omel Jaehyun yang mengobati Rio.

"Aaaahh. . ." Erang Rio kesakitan

"Bagaimana aku tidak mengeluh jika kamu terlalu kuat menekan luka ku?" Balas Rio kesal, Rose yang mendengar suara keributan itu pun merasa penasaran, sambil meraba dinding, ia pun berhasil membuka pintu kamar nya, ia sebenar nya bisa berjalan, tapi memang menggunakan kursi roda demi keamanan nya.

"Jaehyun-ahh, kau kah itu?" Tanya Rose.

"Ne noona, ini aku, dengan Rio" jawab nya, Jaehyun spontan berjalan tergesa menghampiri Rose, dan Rio yang peka pun segera mengambilkan kursi roda nya.

Jaehyun pun membantu Rose duduk diatas kursi roda nya, lalu mendorong menuju ke meja makan.

"Apa yang kalian lakukan malam-malam begini, kenapa bertengkar?" Tanya Rose.

"Aku sedang mengobati luka Rio noona, dia habis bertarung malam ini" jawab Jaehyun.

"Apa luka nya parah?" Tanya Rose.

"Ya/tidak" jawab kedua nya yang langsung saling bertatapan, Rose terkekeh menertawakam dongsaeng dan sahabat nya yang tak kompak.

"Noona dengar, tidak nya Rio itu berarti parah" adu Jaehyun.

"Benarkah? Boleh aku melihat nya?" Tanya Rose masih sambil tertawa ringan, Rio menatap Jaehyun seolah bertanya boleh apa tidak?

"Maksud ku menyentuh nya" ralat Rose, menyadari kesalahan nya dalam pemilihan kata, Jaehyun mengangguk.

"Boleh" jawab Rio, ia lalu berlutut di hadapan Rose, tangan kanan nya mulai terulur dan Rio pun yang mendekatkan wajah nya ke telapak tangan Rose, gadis itu meraba dengan ujung jari-jari nya, merasakan kulit, dan menghafalkan bentuk wajah Rio.

"Apa ini sakit?" Tanya Rose saat ujung jari nya menyentuh tekstur bekas obat yang Jaehyun oleskan tadi.

"Tidak" jawab Rio, Jaehyun mencibir mengejek, karena tadi ia terus mengomel kesakitan, tapi saat sang noona menyentuh nya, ia biasa saja, seolah ia tidak terluka sedikit pun, Rio tak ambil pusing dengan ejekan Jaehyun.

"Aku bisa merasakan nya, luka mu cukup parah, biarkan Jaehyun mengobati nya" ujar Rose, Jaehyun mengangguk-anggukan kepala nya sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuk nya ke arah Rio, seolah ia berkata "nah, apa ku bilang".

"Ne noona" Rio menjadi sangat patuh dengan Rose, dan tak membantah nya, sebagai balas dendam, Jaehyun sengaja menekan luka di pipi Rio, yang spontan memukul perut Jaehyun dengan punggung tangan nya, karena kesakitan oleh ulah sahabat nya itu.

"Ough" erang Jaehyun.

"Ada apa?" Tanya Rose curiga, Rio memberi ancaman pada Jaehyun dengan kepalan tangan kanan nya.

"Tidak ada noona" bohong sang dongsaeng.

"Rio"

"Ya noona?"

"Bagaimana kamu bisa melalui pertarungan mu malam ini?" Tanya Rose

"Aku menjatuhkan musuh ku hanya dalam satu ronde malam ini, karena Jaehyun menangis ketakutan di bangku penonton, jadi aku harus mempersingkat jalan nya pertandingan noona" drama Rio, Jaehyun terbelalak tak terima di jadikan alasan, Rose tertawa lucu, menertawakan dongsaeng nya.

"Aku menjatuhkan musuh ku hanya dalam satu ronde malam ini, karena Jaehyun menangis ketakutan di bangku penonton, jadi aku harus mempersingkat jalan nya pertandingan noona" drama Rio, Jaehyun terbelalak tak terima di jadikan alasan, Rose tertawa l...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio tertegun menatap wajah Rose yang tengah tertawa dengan tatapan memuja.

"Dilihat dari sisi mana pun, tetap saja cantik" batin Rio memuji.

"Noona, Rio terus menatap mu sejak tadi, ia bahkan sampai tak berkedip" adu Jaehyun membalas Rio lagi, Rose langsung menghentikan tawa nya.

"Kenapa? Apa karena aku buta?" Ia salah sangka.

"T-tidak, bukan begitu noona" Rio gelagapan untuk memberikan penjelasan, Jaehyun menahan tawa sambil melarikan diri ke kamar nya, membiarkan Rio sendiri menghadapi noona nya.



#TBC

My Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang