Mark membawa Rio ke sebuah klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan, luka tusukan pisau dari Rose tak terlalu dalam, tapi luka nya tetap butuh di jahit, setelah Jisoo di ringkus polisi, Minho membawa Rose menyusul Mark dan Rio ke klinik, gadis itu masih sesenggukan merasa bersalah pada pemuda yang telah di tusuk nya tadi, mobil pun berhenti di parkiran.
"Kenapa dia baru muncul sekarang oppa?" Tanya Rose.
"Kenapa nona tak bertanya sendiri pada nya?" Minho malah balik bertanya.
"Oppa yakin dia Rio yang asli?"
"Jika ku jawab iya, nona pasti tak percaya, temui dia dan buktikan sendiri, kalian pasti punya sesuatu yang hanya di ketahui oleh nona dan Rio bukan?"
"Kenapa aku baru kepikiran sekarang" gumam Rose kesal sendiri, Rio keluar dari klinik bersama Mark.
"Itu dia" beritahu Minho, Rose pun tak sabar untuk membuktikan nya, ia turun dari mobil dan berjalan ke arah Rio, pemuda itu membeku, ia menghentikan langkah nya melihat Rose berjalan mendekat, Mark pun berlari kecil menyusul Minho.
Kedua nya berdiri berhadapan, saling bertatapan dalam diam.
"Bolehkah. . ." Tanya Rose, Rio mengangguk, Rose mengulurkan tangan kanan nya, dan mulai menyentuh wajah Rio dengan ujung jari-jari nya, lalu memejamkan kedua mata nya, pemuda itu hanya diam menatap Rose yang kembali meneteskan air matanya, ia kini yakin, ini adalah Rio yang asli, karena dulu, saat masih buta, Rose kerap meraba wajah Rio untuk mengobati luka dan mengenali tiap lekukan nya.
Set
Rose langsung memeluk leher Rio erah-rata, dan Rio pun membalas nya.
"Kenapa baru muncul sekarang? Kenapa bagitu lama membiarkan pria brengsek itu berpura-pura menjadi diri mu? Apa kamu tak ingin melihat ku, padahal kamu adalah orang pertama yang ingin aku lihat setelah operasi mata ku berhasil" rancau Rose dipelukan Rio.
"Maaf" lirih Rio.
"Aku seperti orang bodoh, yang lebih percaya orang lain dari pada orang yang aku cintai selama ini" sesal nya.
"Maaf"
"Berhenti meminta maaf"
"Tidak, selama nya aku akan merasa bersalah"
"Aku minta maaf karena tak bisa menyelamatkan tuan besar, semua salahku"
"Maaf kan aku" Rio mulai ikut menangis.
"Bukan, ini bukan salah mu, kamu bahkan sudah menyelamatkan aku dan Jaehyun, jangan meminta maaf, kami lah yang berhutang nyawa" balas Rose masih sambil berpelukan dengan Rio.
Dan akhir nya, Rio membawa Rose pulang dengan mengendarai motor nya, sementara Mark dan Minho mengikuti dari belakang dengan mobil nya, gadis itu memeluk erat pinggang Rio dari belakang, dan menyandarkan kepala nya di punggung Rio, bius di luka nya belum lah hilang, jadi ia tak merasa kesakitan.
Mereka pun tiba di rumah baru keluarga Kwon, Rio agak canggung, karena masih menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
"Kamu tinggal disini lagi kan?" Tanya Rose, Rio bingung untuk menjawab nya
"Kamu masih pegawai papa, dan kamu juga kekasih ku, jadi berhak untuk tinggal disini" paksa Rose, Rio menatap Minho, ia mengangguk.
"Baik noona" jawab Rio.
"Jaehyun sudah siuman, aku tak sabar untuk segera bertemu dengan nya" gumam Rose duduk di samping Rio, mereka tengah berada di teras belakang rumah, sambil mendongak menatap langit malam itu.
"Aku juga merindukan nya, tapi ada yang lebih merindukan Jaehyun" balas Rio.
"Siapa?" Tanya Rose penasaran.
"Jennie"
"Gadis yang Jaehyun ajak nonton bersama kita waktu itu?" Rose mengangguk.
"Ia terus-terusan menangis saat media salah memberitakan tentang kematian Jaehyun"
"Kasihan sekali Jennie, aku juga ingin bertemu dengan nya"
"Kapan-kapan aku bawa noona menemui dia"
"Ok" kedua nya kembali menatap ke atas, dimana cuaca cerah malam itu menampakan banyak bintang dan bulan sabit yang menghiasi gelap nya langit.
"Aku seperti melihat senyum papa diatas sana" gumam Rose, Rio menoleh menatap wajah cantik sang gadis dari samping.
Merasa di perhatikan, Rose pun menoleh menatap Rio, keduanya saling berbagi tatapan intens, dan Rio pun mendekatkan wajahnya ke arah Rose yang melirik bibir sang kekasih dengan degup jantung yang tak karuan.
Cup
Rio mulai menempelkan bibir nya di bibir Rose, tapi kali ini pemuda itu mulai berani melumat bibir bawah Rose dengan lembut, dan gadis itu membalas melumat bibir atas Rio.
"Aku mencintai mu" ucap Rose diakhir ciuman mereka.
"Aku lebih mencintai mu" balas Rio, keduanya kemudian saling tersenyum manis.
Di Singapura.
"Ma, bagaimana dengan keadaan Rio dan noona?" Tanya Jaehyun saat Seo tengah menyuapi nya, ia sudah tahu perihal sang ayah yang meninggal dalam serangan malam itu.
"Noona mu baik, dia sudah menjalani operasi transplantasi mata di China, dan berhasil, dia sudah bisa melihat sekarang" cerita sang mama.
"Rio, mama tidak tahu, Minho bilang ia juga mengalami koma, karena luka nya lebih banyak dan parah, itu kabar terakhir yang mama dapat tentang Rio" sendu Seohyun.
"Makan yang banyak ne, besok kita pulang ke Korea" sang mama melanjutkan suapan nya, Jaehyun menurut.
"Jennie-ahh, apa kabar mu? Apa kamu masih menunggu ku? Atau ada yang lain di hati mu sekarang?" Batin Jaehyun cemas, wajar ia takut, hampir dua bulan ia tak tahu keadaan sang kekasih dan sebalik nya, jadi ia tak yakin Jennie akan menunggu nya.
"Aku sangat merindukan mu Jenn" batin nya
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eyes On You
Fanfictionkisah cinta Rio, berandalan miskin yang bekerja sebagai petarung bebas, jatuh cinta pada putri mafia narkoba yang mengalami kebutaan di kedua matanya.