20. Sayang

1.1K 247 24
                                    

"Sebaik nya noona tidur, ini sudah malam" ujar Rio pada Rose, gadis buta itu pun mengangguk, tanpa menunggu kode, Rio langsung mengangkat tubuh sang gadis yang spontan melingkarkan kedua lengan nya dileher Rio, tak peduli dengan seluruh tubuh nya yang sakit dan terasa nyaris remuk, untuk Rose, apa pun akan Rio lakukan.

"Selamat tidur noona" pamit Rio sebelum menutup pintu kamar Rose.

"Selamat tidur juga Rio" balas Rose tersenyum manis pada Rio, pemuda itu ikut tersenyum meski sang gadis tak melihat nya.

Rio memasuki kamar Jaehyun, dan sang sahabat sudah berganti dengan baju tidur piyama.

"Ini, mandi lah" Jaehyun memberi Rio satu stel baju tidur juga, Rio pun membersihkan diri, Jaehyun sudah menunggu di sofa yang ada di kamar nya.

"Maaf atas kata-kata ku tempo hari" ucap Jaehyun pada Rio yang duduk diatas karpet depan tv, ia hanya mengangguk dengan ucapan Jaehyun.

"Kamu tahu kan, noona belum pernah mengenal namja mana pun selain aku, papa dan Minho hyung, aku takut kamu akan menyakiti nya nanti, karena ketidaksempurnaan nya, padahal dia sudah terlanjur berharap pada mu" Jaehyun mengutarakan alasan kenapa ia tak mengijinkan Rio dekat dengan noona nya waktu itu.

"Aku tak bisa melihat nya menangis"

"Tapi melihat senyum nya yang terukir saat bersama mu, melihat wajah bahagia nya ketika kamu datang tadi, aku jadi yakin, memang kamu lah orang yang noona pilih, aku tak tahu tentang prasaan mu pada nya, tapi jika itu berbalas, ku harap kamu tak akan pernah menyakiti nya" lanjut Jaehyun dengan wajah sendu tapi terdengar serius.

"Aku tak bisa berjanji, tapi akan ku buktikan jika aku akan menjaga nya semampu ku" balas Rio.

Keesokan hari nya, Rio dan Jaehyun bangun siang karena memang hari minggu, jadi sekolah libur.

Tok. . . Tok. . .

"Jaehyun-ahh, bangun boy, makan dulu, setelah itu kamu boleh melanjutkan kembali tidur mu, sayang" panggil sang mama membangunkan putra sulung nya.

"Ne ma" sahut Jaehyun.

"Mama mau keluar dengan papa, titip noona mu ne?" Pamit Seo.

"Iya" jawab Jaehyun setengah mengantuk, Rio langsung terperanjat, ia terbangun dari tidur nya di atas karpet depan tv kamar Jaehyun, dan segera membersihkan diri, sang pemilik kamar sendiri sudah keluar, dan Rio menyusul ke meja makan, ia melewati Rose yang tengah di layani oleh asisten rumah tangga nya, yang mengambilkan buku, dan mendorong kursi roda nya ke teras samping.

Rio makan dengan terburu-buru, karena ia ingin segera menyusul Rose di tempat gadis itu berada, Jaehyun pun acuh, menghabiskan makanan nya dengan santai.

"Noona"

"Rio" Rose mencari keberadaan Rio dengan tangan nya, pemuda itu pun mendekat dan meraih tangan kanan Rose.

"Aku disini" Rio lalu duduk di hadapan Rose, sambil memangku novel yang dulu ia pinjam dari perpustakaan sekolah, ia mengambil buku di pangkuan Rose yang bertuliskan dengan huruf braile.

"Aku meminjam novel dari perpustakaan sekolah, noona bilang lelah membaca bukan, biar aku yang membacakan nya untuk noona" ujar Rio, Rose langsung tersenyum lebar, senang bukan main.

"Baiklah, aku siap mendengar nya" girang Rose antusias, Rio pun lantas duduk bersandar pada kursi roda, tepat di sebelah kaki kanan Rose, tangan kanan gadis itu bertengger di dada kanan Rio melewati bahu pemuda itu, Rio sendiri meluruskan kedua kaki nya yang saling bertumpangan dan memangku novel nya.

"Kalau boleh tahu, apa judul nya?" Tanya Rose.

"City Of Angel, yang bercerita tentang malaikat maut bernama Seth yang jatuh cinta pada manusia biasa bernama Maggie, seorang dokter ahli jantung" Rio pun kemudian mulai membacakan nya, dua jam lebih telah berlalu, dan suara Rio mulai berbeda, semakin lirih dan semakin lirih, hingga akhir nya.

Dug

Buku novel di pangkuan terjatuh ke lantai, kepala nya bersandar pada samping kanan lutut Rose, rupa nya Rio tertidur, Rose menyadari itu, ia tersenyum lucu, dan tak mengalihkan tangan kanan nya yang kini mulai membelai rambut Rio, penasaran, ia pun meraba luka sang remaja yang hari ini belum ia obati, Jaehyun melewati teras tempat Rio dan Rose berada, ia tahu Rio tertidur di sana, tapi mengabaikan nya, tak ingin mengganggu, jadi Jaehyun memilih untuk belajar mengemudi sendiri, hanya dengan guru nya saja.

Rose masih asyik menunggui Rio yang tertidur dengan menyandarkan kapala nya di kaki Rose, tangan kanan Rose menangkup rahang Rio dari belakang, dan mengusap-usap pipi nya dengan ibu jari.


"Aku sayang kamu" gumam Rose


"Aku juga" balas Rio, Rose terkesiap kaget, ia tak tahu jika Rio sudah terbangun dan entah sejak kapan pemuda itu sudah membuka mata nya, karena begitu Rose menyadari jika Rio tertidur, tangan nya tak bisa diam untuk membelai rambut dan meraba wajah sahabat dari dongsaeng nya itu, dan mungkin itu yang membuat Rio terusik, tapi ia tetap pura-pura masih tertidur.


"A-aku. . ." Gugup Rose salah tingkah, tentu ia malu tertangkap basah mengakui perasaan nya pada Rio yang lebih muda dari nya itu, saat Rose hendak menarik tangan nya dari rahang Rio, pemuda itu menahan nya, dan . . .


Cup



Rio mencium telapak tangan Rose, gadis itu membeku, merasakan sensasi aneh menggelitik perut nya, dan letupan-letupan kecil di jantung nya, serta desiran di hati ikut bereaksi, sampai tengkuk nya meremang.




#TBC

My Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang