Jaehyun memaksa Rio untuk ke rumah sakit, perdebatan pun terjadi.
"Dokter itu bisa saja lapor polisi, karena pasti akan curiga dengan luka-luka ku" tolak Rio keras kepala.
"Ini dokter pribadi, aku janji dia akan menutup mulut nya" paksa Jaehyun.
"Rio kamu teman satu-satunya yang aku miliki, aku tak ingin kamu menyusul Wonho ke neraka" Rio terdiam mendengar kata-kata Jaehyun, ia lalu menghubungi Minho untuk menjemput nya, dan menyeret Rio ke rumah dokter pribadi keluarga Kwon.
Minho dan Jaehyun memapah tubuh Rio yang hanya mengenakan celana pendek saja, karena ia di bawa langsung dari arena pertarungan tadi.
Sang dokter menatap kaget pada tamu yang tiba-tiba mengetuk pintu rumah nya tengah malam begini.
"Jaehyun, siapa dia?" Tanya nya penasaran.
"Noona tangani Rio dulu, tolong" Jaehyun mengabaikan pertanyaan sang dokter.
"Ayo masuk, bawa dia ke klinik" ucap Krystal sang dokter, Jaehyun dan Minho membawa Rio ke klinik yang berada di samping rumah sang dokter, dan membaringkan nya diatas bangsal, Rio pingsan, mungkin karena terlalu banyak luka yang di derita nya, juga tekanan tentang Wonho yang sudah di bunuh nya meski tanpa sengaja.
Krystal membersihkan luka di wajah Rio, dan mengobati nya, serta memberi infus, Jaehyun menunggu di luar bersama Minho.
"Hyung, tolong rahasiakan ini dari papa, Rio adalah petarung tinju bebas, hari ini dia melakukan pertarungan terberat nya, aku tak ingin kehilangan Rio, hyung, jika papa tahu nanti, karena hanya dia teman ku di sekolah" mohon Jaehyun, Minho menepuk-nepuk bahu tuan muda nya itu.
"Tenang saja, aku tahu mana yang tuan besar harus tahu dan mana yang tidak" ujar Minho.
"Terima kasih Hyung"
Krystal keluar dari kamar perawatan Rio, menghampiri Jaehyun bersama Minho.
"Apa yang terjadi dengan nya dan siapa dia?" Tanya Krystal pada Jaehyun.
"Dia terjatuh di kamar mandi, noona" bohong Jaehyun.
"Sampai tulang pipi nya retak? Sekeras apa ia terjatuh?" Selidik Krystal tak percaya.
"D-dia habis berkelahi" kata Jaehyun gugup.
"Biasa, anak muda, dia masih seumuran Jaehyun, diantara sesama pria, berkelahi sampai seperti itu sudah biasa" Minho berusaha membantu Jaehyun menjawab, Krystal mengangguk paham.
"Biarkan dia disini, besok Jaehyun akan menjemput nya"
"Baiklah"
Keesokan hari nya, Jaehyun ke sekolah sendiri, karena Rio masih dalam perawatan di klinik milik Krystal, Jennie berlari tergopoh-gopoh menyambut Jaehyun dengan wajah cemas nya.
"Bagaimana keadaan Rio?" Tanya nya khawatir.
"Dia baik-baik saja, dokter sudah menangani nya" jawab Jaehyun, Jennie menghela nafas lega.
"Aku senang mendengar nya, luka Rio terlalu parah, dan selama ini banyak yang tak terobati dengan baik, semoga dokter mengetahui hal itu" tutur Jennie.
Di klinik, Rio sudah terbangun, ia hanya duduk terdiam diatas bangsal, karena tak tahu dimana dan tak ada orang di kamar nya, ia melepas sendiri selang infus ditangan nya, Krystal pun masuk membawakan sarapan untuk pasien nya itu.
"Sudah bangun?" Sapa nya
"Nama ku Krystal, dokter pribadi keluarga Kwon, Jaehyun semalam mengantarkan mu kemari, ini makan lah" Krystal mengulurkan piring dan gelas berisi air putih pada Rio, dan pemuda itu pun menerima nya, sang dokter melirik tangan Rio, mencari infus yang semalam ia pasang, dan Krystal melirik botol infus yang masih tergantung disamping bangsal rupanya sudah kosong, mungkin karena itu Rio melepas nya sendiri.
"Sepulang sekolah, Jaehyun akan datang menjemput mu nanti" beritahu Krystal lagi, ia menatap Rio yang tengah memakan nasi nya dengan lahap, wajah tampan Rio semakin memancarkan aura manly nya karena beberapa luka akibat pertarungan semalam.
Selesai makan, Krystal mengambil kembali piring dan gelas kotor nya dari tangan Rio.
"Kita obati lagi luka mu" ujar nya, yang kemudian menyiapkan kasa dan obat untuk luka Rio, mata tajam Rio terus menatap sang dokter, tapi Krystal harus profesional, tak boleh lemah, meski ia grogi dibuat nya.
Sorenya, Jaehyun datang bersama Minho, untuk menjemput Rio, pemuda itu sudah menunggu nya sedari tadi, Rio bosan di rumah Krystal sendirian, karena sang dokter tengah bertugas di rumah sakit.
"Aku sudah nyaris melarikan diri" ucap Rio, Jaehyun tersenyum, ia lalu menyerahkan kaos yang ia bawa pada Rio yang dari semalam tak memakai baju.
"Ayo Hyung kita pulang" ajak Jaehyun, ia memasuki mobil bersama Rio.
"Dia Minho Hyung, asisten papa" ujar Jaehyun, Rio dan Minho pun hanya saling melirik tanpa menyapa, mobil pun memasuki halaman rumah keluarga Kwon.
"Ayo" ajak Jaehyun begitu turun dari mobil, Rio takjub melihat rumah teman nya itu dari dekat, matanya kesana kemari mengagumi kemegahan bangunan yang lebih mirip istana itu.
Deg
Tatapan Rio terhenti pada seorang gadis yang tengah duduk sambil memangku sebuah buku diatas kedua paha nya.
"Apakah ini surga? Kenapa ada bidadari di sini?" Batin Rio mengagumi wajah cantik Rose yang ia lihat dari kejauhan, Rio mematung, enggan rasa nya ia beranjak karena masih belum puas mengagumi ciptaan Sang Pemilik Alam Semesta.
"Rio-yaa" panggil Jaehyun karena Rio malah menghentikan langkah nya, ia ikut menatap ke arah pandangan Rio, dan tahu jika sahabat nya terpesona dengan sang noona.
"Ne?" Rio menoleh ke arah Jaehyun dengan tatapan bengong nya,
"Ayo masuk" ulang Jaehyun.
"Iya" jawab Rio, yang kembali mengikuti Jaehyun dari belakang.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eyes On You
Fanfictionkisah cinta Rio, berandalan miskin yang bekerja sebagai petarung bebas, jatuh cinta pada putri mafia narkoba yang mengalami kebutaan di kedua matanya.