Bab 46

60 4 1
                                    

Suasana di aula tempat berlangsungnya kompetisi mendadak menjadi sangat mencekam,bagaimana tidak,para finalis kompetisi saat ini sedang berjuang sekuat tenaga mereka untuk mendapatkan gelar sebagai menantu konglomerat.

Berbagai aktivitas mereka lakukan mulai dari pengetahuan tentang medis dan ilmu kedokteran,ada juga pengetahuan tentang hukum dan kepolisian,semua tergantung dari profesi yang digeluti oleh calon-calon mereka.

Paham atau tidak,tahu atau tidak mereka para finalis harus benar-benar mengerti tentang arahan yang diberikan,karena suatu saat nanti mereka harus memahami profesi dari calon-calon mereka agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari.

Namun suasana yang mencekam tadi dibuyarkan dengan kedatangan seorang anak kecil yang tiba-tiba saja berlari dan memasuki aula sambil menangis.

"Mama..."teriak anak kecil tersebut yang ternyata adalah Ezar,anak angkat Adriana.

Semua orang yang berada disana pun sontak menoleh ke arah suara tersebut.Tak terkecuali Adriana,ia juga sempat terkejut dengan kedatangan anaknya yang secara tiba-tiba dan bagaimana anaknya bisa tahu kalau sekarang dia ada di aula ini.

"Mama..."Ezar masih menangis meraung memanggil mommynya yang tak kunjung datang menghampiri karena masih shock dengan kedatangan Ezar.

"Ya Tuhan...bagaimana ini kalau mereka tahu itu anak aku,aku bisa dikualifikasi.
Ya Tuhan...kenapa KAU bawa dia kemari sebelum semua misiku berhasil"jerit Adriana dalam hati.

Karena hatinya tak tega melihat anak kesayangannya meraung-raung,Adriana pun akhirnya memutuskan untuk menghampiri Ezar yang sedang menangis terduduk di lantai aula.Dia sadar,untuk sekarang Ezar lebih penting baginya daripada balas dendamnya,kalau seandainya nanti dia kalah dalam kompetisi ini karena statusnya,tapi dia tidak akan pernah kalah dalam balas dendamnya dan dengan segala taktik liciknya nanti,Adriana pasti akan membalaskan rasa sakit hatinya pada orang yang telah membuat hidup sahabatnya di panti menderita.

"Sayangnya mama...."ucap Adriana menghampiri putranya.

"Mama..."Ezar langsung memeluk Adriana erat.

"Sudah-sudah,kenapa jagoan mama jadi cengeng begini,kenapa hmmm?kangen sama mama Riana?"Adriana berusaha menenangkan Ezar dalam pelukannya.

Namun sang jagoan hanya menganggukan kepalanya saja.

"ya sudah,dengarkan mama,mama minta maaf ya,karena akhir-akhir ini mama jarang ngunjungi Ezar ataupun sekedar telepon Ezar.Tahu nggak kenapa?"pancing Adriana.Namun hanya sebuah gelengan kepala yang Adriana dapatkan."Itu karena mama benar-benar sibuk,jadi...mama minta maaf okey...Ezar mau maafin mama kan?"Adriana menunjukkan jari kelingkingnya meminta Ezar untuk memaafkannya.
Dan Ezarpun menyambut permintaan maaf mamanya dengan mengaitkan jari kelingking mungilnya pada jari kelingking ibunya.

Adriana pun tersenyum manis.

"Sekarang mama mau tanya,siapa yang ajak Ezar kemari hmm?"tanya Adriana menyelidik.

Pasalnya Adriana nggak pernah satu kalipun memberitahu tentang kompetisi ini pada Ezar atau pada orang panti lainnya.

Dengan gaya anak kecilnya Ezar menunjuk salah satu orang yang ada di aula tersebut.

Dan dengan rasa penasarannya,Adriana pun mengikuti arah telunjuk dari anaknya untuk melihat siapa sosok yang sudah membawa jagoan kecilnya kemari.

"kak Fathir"




To be continue

Hai readersku yang baik hati
Terima kasih sudah mampir di ceritaku

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaaa....



JODOH UNTUK ANAK PAK POLISI (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang