◆◆bab 26◆◆

121 5 1
                                    

Mama...

Anak kecil itu pun berlari memeluk Adriana...pelukannya begitu erat seolah-olah mengisyaratkan betapa rindunya seorang anak pada ibunya.Walaupun di usianya yang masih balita ia tahu kalau Adriana bukanlah ibunya.Namun kasih sayang dan cinta Adrianalah yang membuat ia menemukan sosok ibu baginya setelah Siska ibu kandungnya tiada.Ia merasa nyaman...aman seakan-akan Adriana seorang pelindung buat dia.Yaa...Adriana memang akan jadi pelindungnya.Meskipun baru 1 minggu mereka berdua bertemu setelah kepergian Siska,mereka pun langsung akrab.Meskipun pada awalnya Ezar takut,namun dengan kasih sayangnya Adriana...anak kecil itu pun luluh dan tidak takut lagi kepada Adriana.

"Mama....mama Liana kenapa balu datang...Ezal kangen sama mama Liana...."adu Ezar dengan nada cedalnya pada Adriana.

"Ma'afin mama Riana ya sayang...mama agak sibuk...tapi mama janji setelah semua selesai mama akan jemput kamu terus kita tinggal bareng...gimana???Ezar mau kan tinggal sama mama...."tanya Adriana melepaskan pelukannya Ezar.

Ezar pun mengangguk dengan antusiasnya.

Setelah sama-sama melepas rindu...mereka pun masuk kedalam panti dan diikuti oleh semua penghuni panti tersebut.

Karena kompetisinya akan dilaksakan esok lusa,Adriana pun berencana untuk menginap di panti untuk menemani Ezar,sebelumnya ia sudah berpamitan dengan sahabatnya yaitu Lina kalau dia akan menginap di panti.Ia juga berencana ingin mengurus surat-surat untuk mengadopsi Ezar.Ia tidak mau mengambil Ezar begitu saja,meskipun Siska sudah mengamanatkan padanya namun Adriana tetap harus berjaga-jaga dan waspada tentang kemungkinan terburuk yang akan terjadi setelah ayahnya Ezar tahu tentang keberadaan Ezar di dunia ini.Ia tidak mau kehilangan Ezar seperti ia telah kehilangan sahabatnya,dan lagipula Adriana sudah jatuh hati pada Ezar sejak pertama mereka bertemu.

"Mama..."panggil Ezar manja.

"Iya sayang..."

Ezal pengen sekolah...Ezal pengen sekolah kayak kakak-kakak di televisi itu ma..."kata Ezar pada Adriana sambil menunjukkan jarinya pada layar televisi yang kebetulan sedang menayangkan acara film anak sekolah.

"Ezar pengen sekolah sayang????"tanya Adriana memastikan.Ia hanya sedikit terkejut dengan permintaan anak angkatnya itu.Pasalnya ia masih terlalu kecil untuk sekolah sekarang,karena sejatinya ia ingin Ezar memulai duduk di bangku sekolahnya itu tahun depan karena butuh banyak persiapan yang harus Adriana lakukan,mulai dari memikirkan biaya karena sejatinya juga Adriana masih menempuh bangku perkuliahan dan juga ia harus memikirkan siapa nanti yang akan ia jadikan wali untuk anaknya sekolah sementara ia belum menikah.

"Mama"panggil Ezar.

Namun Adriana masih asik terus dengan lamunannya.

"Mama..."panggil Ezar sekali lagi pada mamanya.

Namun belum ada pergerakan sedikitpun dari Adriana untuk menyahut panggilan anak angkatnya itu.

"Mama......."dengan lantangnya Ezar pun memanggil mamanya tanpa rasa bersalah.

"Ehhh...i-iya sayang....ada apa"jawab Adriana kaget dan terheran-heran dengan sikap anaknya yang sudah berani berteriak padanya.Ya tapi itu bukan salah Ezar itu salahnya karena sedari tadi asyik dengan lamunannya.

"Mama melamun yaa"

"Hah"



To be continue

Ada semangkaaaaa
Di piring saji
Aduh akhirnyaaaa
Bisa deh up lagi

hihihihi

Up bareng hujan malam nih gaess....eh tempat kalian hujan nggak sih malam ini gaesss...

JODOH UNTUK ANAK PAK POLISI (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang