17 : Simulasi Neraka

566 110 4
                                    

Happy Reading 💃
.
.
.
.
.

   "GO!! GO!! GO!!!"

   "LEBIH CEPAT!!. BAHKAN SEEKOR SIPUT BISA LEBIH CEPAT DARIPADA KALIAN!!!"

   "WOII, JUBAIDAH FOKUS!! FOKUS!!. RUN!!, LARI!!! BUKAN NGESOT ANJIRRR!"

   Aurora terus berteriak kesal di tepi lapangan pacu menyaksikan tiga orang, yaitu Dommy, Jerry dan Erick yang sedang berlari di trek sepanjang 100 meter dengan membawa Strava, alat pengukur kecepatan otomatis yang biasa digunakan atlet lari.

   Sejauh ini, skor tercepat di pegang oleh Jerry yaitu 11,32 detik, Dommy 11,40 detik dan Erick 12, 27 detik. Sangat-sangat lambat menurut Aurora.

   "JIKA TIDAK BISA MENANDINGI SIPUT, SETIDAKNYA KALIAN HARUS BISA MENYAMAI LARI USAIN BOLT!!" Teriak Aurora lagi yang mendapat dengusan dari ketiga orang itu.

   Siapa itu Usain Bolt?, Sprinter asal Jamaika yang memegang gelar sebagai manusia tercepat di dunia. Memegang rekor lari 100 meter dalam waktu 9,58 detik serta Top speed dalam berlari yang mencapai 44,72 Km/ jam. Jika saja Usain Bolt mencapai Top speed hingga 50 Km/ jam maka itu setara dengan kecepatan lari Serigala. Dan Aurora ingin mereka menandingi Usain Bolt?, Apakah Aurora gila?, fikir mereka sehingga tanpa sadar menurunkan kecepatan lari mereka membuat Aurora yang berdiri di samping lapangan kembali memaki mereka.

   "GUE BILANG FOKUS!! DASAR MANUSIA PURBA!!" Teriak Aurora lagi yang membuat ketiga orang tersebut tersadar dan segera mempercepat larinya.

   'DASAR MANUSIA PURBA', Aurora kembali mengatakan kalimat itu yang berarti kabar buruk bagi mereka. Sambil terus berlari Dommy menolehkan kepalanya sedikit, untuk melirik kebelakang begitu pula dengan Jerry dan Erick.

   Saat ujung mata mereka menangkap pemandangan di belakang seketika wajah mereka menjadi masam.

   'Sudah terlambat' batin ketiga pria tersebut dengan hati yang menangis.

Plak

Plak

Plak

   Pemukul lalat itu kembali melayang dengan cepat, memukul bokong ketiga pria itu dengan mengenaskan.

   "Arrgh, dasar dedemit gila. Tak lihat kah kau bahwa kami sedang berlari hah!" Ujar Dommy yang memaki Aurora namun tentu saja dengan suara yang sangat kecil seperti berbisik. Sedangkan Jerry dan Erick bersikap bijak dengan tidak menyahut sama sekali, mengunci mulut mereka rapat-rapat dan segera menambah kecepatan lari mereka tanpa menoleh lagi ke belakang.

   Dommy bahkan sampai melongo melihat kecepatan lari mereka yang tiba-tiba saja meningkat drastis. Tak sempat memikirkan alasan nya, tiba-tiba saja bulu kuduk nya merinding, seolah sesuatu tengah menatapnya dengan tatapan jahat dan penuh amarah.

   Dommy menghentikan langkahnya dan menoleh lagi kebelakang. Disana, 20 Meter dari tempatnya berdiri, gadis itu menatap nya dengan penuh amarah sambil memain-mainkan pemukul lalat di tangan nya.

   Apalagi sekarang? Apalagi kesalahan nya sehingga membuat gadis itu berubah?, Fikir Dommy.

   Dommy memikirkan nya dengan teliti, dan ia sama sekali tak mengerti apa yang membuat gadis itu kembali menjadi ganas seperti itu. Ia hanya mengatakan beberapa hal dengan suara yang sangat pelan dan jaraknya dengan Aurora pada saat itu cukup jauh. Tak mungkin Aurora mendengar ucapannya bukan?.

  "Apa?" Pada akhirnya hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Dommy.

   Aurora mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum kecil, "Menurut mu? Apa itu?" Ujar Aurora dengan nada yang tenang seperti biasanya.

THE CHEATER'S SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang