02 : Zaman Purba?

2.7K 336 26
                                    

Happy Reading 💃
.
.
.
.
.

   Aurora sudah menerima takdir nya sebagai tokoh protagonis yang mati muda. Yah, tentu saja itu hanya bualan Aurora. Mana mungkin Aurora mau menjadi si gadis protagonis yang hidupnya amat menderita. Aurora tak akan diam saja, ia harus mengubah takdirnya dalam novel ini.

   Nama sang pemilik tubuh juga bernama, Aurora. Lebih tepatnya Aurora Yulisa.

   "Cihh, Norak sekali!!" Ujar Aurora saat mengetahui nama yang digunakan pemilik tubuh dan orang-orang pada zaman tempatnya sekarang.

   Pada Zaman AZ, sudah menjadi trend populer orang-orang menggunakan nama yang setiap Abjad pertama dari suku kata nama harus sama. Seperti nama nya, Arhesa Aurora Aguilar atau seperti nama teman nya yang lebih estetik, yaitu Bayu Bryan Bastara Belvan atau nama salah satu nama anak kolega bisnis nya, Dianee Dira Deska Dara Delna.

   Bukankah itu lebih menarik dan baru?. Iya kan?

   Tapi Aurora bisa apa?, Ia tersesat di zaman yang bahkan nenek moyang nya saja belum lahir.

   Bukan kah ini yang di namakan Zaman Purba?.

   Pemilik tubuh ini juga bernasib menyedihkan, gadis miskin yang tinggal di panti asuhan dengan ibu panti yang lebih kejam daripada ibu tiri. Anak-anak disuruh bekerja dan cari makan sendiri di hutan belakang panti. Tak jarang mereka akan di pukuli jika tak mendapatkan bahan makanan di hutan untuk di sumbangkan sebagai makanan sang pengurus panti.

   Termasuk Aurora Yulisa atau gadis sang pemilik tubuh Sebelumnya. Gadis itu sedang berusaha menangkap ikan di sungai dalam hutan,namun nasib buruk menimpanya. Ia tergelincir ke sungai, dan terjun bebas bersamaan dengan air terjun yang tinggi nya hampir enam meter.

   Aurora Yulisa kehilangan nyawa nya, dan saat itulah jiwa Aurora dari masa depan masuk dan menempati tubuh gadis tersebut.

   Sekarang hanya ada, ARHESA AURORA AGUILAR. Gadis Genius generasi Aguilar.

   "Gue gak bakalan kembali ke Panti Sialan itu!!" Monolog Aurora kesal saat mengingat kehidupan Aurora dulu disana.

   "Lebih baik gue di Swalayan Ilmiah aja. Perawatan tubuh biar cantik sambil nyusun rencana untuk kelangsungan hidup gue disini. Ye kan?" Ujar Aurora bermonolog sendiri.

   Tujuan Aurora sekarang adalah Lantai Empat Swalayan Ilmiah milik nya, yaitu tempat terlengkap untuk perawatan tubuh dan kecantikan.

Krukkk... (Anggap aje suara perut Aurora yang kelaparan)

   "Kayak nya mesti ke lantai satu dulu nih" ujar Aurora sambil mengusap perutnya yang berbunyi kelaparan.

   Aurora segera keluar daei ruang kendali. Yap, tadi ia masih berada di ruang kendali di basemen nya.

   Aurora melirik sebuah alat yang mirip Skateboard, yang terletak di dekat pintu ruang kendali.

   'Semoga itu gak ikutan non aktif' batin Aurora.

   Aurora memejamkan matanya dan membayangkan Skateboard tersebut terbang dan mendekat ke arah nya. Lama Aurora memejamkan matanya namun tidak mendengar suara desingan seperti biasanya saat ia menjalankan Skateboard tersebut.

THE CHEATER'S SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang