20 : My name Aurora

543 112 12
                                    

Chapter sebelumnya udah di vote belum?? Kalo belum di vote dulu gih...

Jangan lupa untuk berkomentar, karena dari komentar kalian lah semangat nulis ku berasal 🥰👍

Happy Reading 💃
.
.
.
.
.

   Aurora tak mempedulikan nya lagi, dan langsung melangkah kan satu kaki nya keluar dengan gaya yang anggun dan mempesona.

   "Welcome Artemis Academy" gumam Aurora pelan.

   Aurora keluar dengan perlahan, menenteng tas sekolahnya dengan satu bahu, mengibaskan rambutnya kebelakang layaknya sedang iklan shampo. Tak lupa ia juga menebar senyum kecil nya ke seluruh penjuru. Para lelaki yang melihat senyum Aurora bahkan sampai tak berkedip.

   "Bidadari" celetuk seorang pria di dalam kerumunan yang tanpa sadar mengeraskan suaranya. Aurora menoleh kearah orang tersebut, mengerling kan mata nya jahil membuat wajah pria itu memerah sampai ke telinga nya.

   Aurora memang sangat cantik, kulit putih bersih tanpa noda, rambut hitam kelam bergelombang, mata hitam jernih dan berair, alis yang melengkung indah, bibir tipis dengan warna pink alami, hidung kecil nan mancung serta pipi kemerahan yang tidak terlalu tembem maupun tirus, serta lekuk tubuh dan tinggi yang sempurna. Penampilan Aurora sangat berbeda jauh dengan Aurora yang dulu.

   Tentu saja, karena Aurora sangat rajin melakukan perawatan diri di lantai empat swalayan Ilmiah nya. Bagi Aurora bukan hanya sikap, dan attitude saja yang harus baik, namun penampilan juga harus baik.

   Dan juga sebenarnya, warna bola mata Aurora sudah kembali seperti bola mata di kehidupan nya dulu. Warna hitam kelam dengan bagian luar bewarna emas yang menyala. Untuk menutupi Aurora menggunakan softlens khusus bewarna hitam.

   Aurora perlahan berjalan diikuti oleh Dommy, Jerry dan Erick di belakang nya. Para siswa dan siswi masih sibuk berbisik-bisik tentang nya, ada yang memujinya, ada juga yang menghujat nya. Namun Aurora mana peduli dengan mereka, karena bagi Aurora ia adalah wanita tercantik di dunia ini dan omongan mereka tak dapat mempengaruhi kecantikan nya. Mereka tak ada urusan nya dengan Aurora.

   Mereka berjalan masuk kearah ruang kepala sekolah Artemis Academy. Tak perlu bertanya lagi karena Aurora sudah tau letaknya, bahkan seluruh sudut di Academy ini ia sudah mengetahui nya. Sebelum masuk ke Academy, Aurora sudah lebih dahulu mempelajari semua informasi tentang Artemis Academy, baik itu yang rahasia sekalipun. Berhadapan dengan Aurora, rahasia paling tersembunyi sekalipun terlihat transparan di matanya.

   Aurora berjalan dengan diam, begitupula dengan tiga orang dibelakang nya. Sampai didepan pintu bewarna coklat bertuliskan kepala sekolah, Aurora membiarkan Dommy mengetuknya tiga kali hingga terdengar suara berat pria paruh baya dari dalam ruangan yang menyuruh nya masuk.

   Dommy langsung membuka pintu, dan mereka pun masuk kedalam ruangan tersebut. Ruangan dengan gaya klasik menyambut mereka, serta pria paruh baya yang duduk di seberang meja yang menatap mereka penuh penilaian.

   "Tuan muda Ghossan?" Ujar pria paruh baya tersebut menatap tiga orang pria didepannya. Merasa namanya disebut, Dommy segera maju menghadap kepala sekolah.

   "Saya" Ujar Dommy singkat. Kepala sekolah tersebut nampak mengangguk singkat dan memberikan sebuah pin yang berbentuk mahkota bewarna emas ke arah Dommy.

   "Gunakan pin itu selama masih di sekolah!" Perintah nya kepada Dommy yang langsung diangguki oleh Dommy.

   "Kalian bertiga ambil pin dalam laci itu satu per orang!" Perintah pria itu lagi yang merujuk kepada Aurora, Jerry dan juga Erick menunjuk ke meja yang berada di dekat pintu.

THE CHEATER'S SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang