27 : Perkara Makanan

168 35 14
                                    

Happy Reading 💃
.
.
.
.
.

   Dommy, Erick, Jerry, Wati ditambah dua orang lagi yaitu Lisa dan Ernest yang juga ikut-ikutan merusuh di ruang tamu Aurora meributkan perihal darimana asalnya makanan yang ada dalam perut robot Kolibri.

   "Ini tuh kayak sihir gak sih?, Jangan-jangan Aurora sengaja sewa pesulap buat nyambut gue di rumahnya." Celetuk Ernest yang membuat tatapan sinis oleh Dommy dkk danjuga Wati ysng sudah mengenal Aurora lebih dulu daripada Lisa da Ernest.

   "Kalo Aurora sewa petinju buat mukulin lo baru gue percaya." Jawab Jerry yang diangguki oleh Dommy, Erick dan Wati.

   "Iya, benar sekali." Komentar Wati seraya menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Jerry.

   "Bilang aja kalian iri sama gue, secara kan gue tampan dan pasti di sayang sama Aurora." Jawab Ernest dengan pedenya hingga membuat Lisa yang sedari hanya menyimak mengernyit tak setuju dengan ucapan Ernest.

   "Menurut Lisa sih, lebih tampanan Dommy sama Erick. Wajah lo biasa-biasa aja tuh." Komentar Lisa dengan santainya membuat yang lainnya tertawa ngakak, dikecualikan Ernest yang wajah nya berubah suram sambil memegangi dadanya seolah-olah tengah kesakitan.

   "Nusuk di jantung gue Lis. Ojo di banding-bandingke Lis, nyesek Lis!." Ujar Ernest memasang wajah lebay nya kumat membuat tangan Wati gatal ingin menjitak kepala pria itu.

Tuk

   "Duh, apaan lagi sih Lisa?. Gue salah apa sama lo Lisa?, Kayaknya lo dendam banget sama gue." Keluh Ernest yang kepalanya dijitak oleh Lisa.

   "Wajah lo ganggu banget, merusak pemandangan." Jawab Lisa dengan enteng nya dengan wajah tanpa beban.

   "Yah, tadi nya aku mau jitak kepalanya si Ernest tapi udah keduluan sama Lisa. Tapi gak apa-apa lah." Komentar Wati yang mendapat pelototan dari Ernest.

   "Tapi guys, kalian gak merasa aneh gitu?. Makanan yang kita pesen itu udah banyak banget gini loh, dan perut robot itu gak gede-gede amat tuh. Gak mungkin muatkan semua makanan dan minuman yang kita pesan. " Ujar Ernest lagi yang belum menyerah perihal masalah robot Kolibri.

   "Dan yang lebih anehnya lagi nih, semua yang kita pesan itu ada dalam perut robot itu. Gue pesan bakso aja ada, bahkan masih anget lagi. Darimana datangnya coba kalo itu bukan sulap. Jangan-jangan semua makanan dan minuman ini gak asli loh guys, bisa jadi bakso gue sebenernya kelereng. Ya gak?" Lanjut Ernest lagi.

   "Kenapa gak lo cobain aja." Usul Wati yang langsung mendapat gelengan kepala dari pria itu.

   "Ogah, kalo beneran ada apa-apanya gimana?. Gue mati, ntar nyokap gue belum dapat menantu cantik kan kasihan." Jawab Ernest seraya menggeleng tak setuju.

   "Kalian setuju gak kalo ini sebenarnya trik sulap?." Tanya Ernest lagi yang mendapat gelengan dari Dommy dkk, Wati dan juga Lisa.

   "Gue pikir sih makanan ini asli." Jawab Erick seraya mengambil sesendok Ramen miliknya.

   Perhatian Dommy, Jerry dan Wati tertuju kepada Erick yang sedang menyendok kan sesendok Ramen ke mulutnya. Begitupun dengan Ernest dan Elisa yang juga ikut-ikutan menonton Erick makan. Sedari tadi mereka asik memesan makanan pada robot Kolibri namun tak ada yang berani mencoba makanan nya terlebih dahulu.

   Karena Erick berinisiatif menjadi kelinci percobaan untuk mereka tentu saja mereka tak akan sungkan. Erick melahap sesendok Ramen itu ke mulutnya, mengunyah perlahan lalu menelan nya dengan ekspresi hikmat.

   "Enak." Komentar Erick seraya mengambil sesendok Ramen lagi dan memakannya dengan lahap.

   Lisa yang melihat itu pun juga mengambil sesendok besar pancake Blueberry nya dan melahap nya dengan sekali suapan, "Enak, enak pake banget dan makanannya gak palsu kok." Komentar Lisa yang kembali menyuap pancake kemulutnya dengan lahap.

THE CHEATER'S SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang