Empat Puluh Tujuh

188 39 4
                                    

Karena kamu prioritasku, makanya aku begini.

___

Seokjin berjalan gontai menuju koridor rumah sakit, ia terduduk di salah satu kursi, "Efek kecelakaannya sangat parah, mungkin bisa mengalami kelumpuhan total."

Seokjin mengacak rambutnya frustasi, "Bisnis papamu sedang dalam masalah Seokjin, kita tidak bisa menunggu beliau sembuh."

Dari awal, ini bukanlah impianku.

Aku tidak pernah bermimpi menjadi seperti papa, aku tidak ingin istri dan anakku kesepian jika nanti aku terlalu disibukkan dengan pekerjaan, aku tidak ingin seperti papa, tidak, aku tidak akan pernah jadi seperti papa.

Namun, sekarang aku tidak punya pilihan lain, aku anak satu-satunya, di ranjang pasien sana, papaku terbaring lemah, mama menangis memeluk Nayeon dengan gemetaran, seakan separuh dunianya hancur, apa aku sanggup menghancurkan separuh dunianya lagi?

Tidak, aku tidak bisa seperti itu, terlalu banyak luka yang akan aku sebabkan jika aku memberontak, tidak, aku tidak menginginkan itu.

Mungkin ini akan baik-baik saja untuk beberapa Minggu ke depan, yaa, tidak akan menjadi masalah.

Sampai aku sadar, kalau ternyata, ada satu prioritas lagi yang harus aku pertanggungjawabkan, dia pasti bisa menerima jika untuk sekarang waktuku tak selalu lagi untuknya bukan? Dia pasti mengerti kan? Tidak akan ada luka yang akan aku sebabkan bukan? Benar kan?

Dan, ternyata aku salah.

Dia tak pernah baik-baik saja, aku yang keterlaluan tak memberikan waktu sedikitpun untuknya, aku yang keterlaluan karena terlalu disibukkan dengan pekerjaan, dan pada akhirnya, aku tetaplah seperti papaku, membiarkan orang yang aku sayangi kesepian.

Sekarang, sedikit banyak aku mengerti perasaan papaku, bahkan dia menerima kebencianku selama bertahun-tahun tanpa mengeluh, dulu dia juga pasti membenci dirinya sendiri, ya, seperti aku sekarang.

Aku telah gagal, gagal jadi anak yang baik, dan gagal jadi laki-laki yang baik untuk Joohyun.

Di sisiku sekarang, hanya ada luka, aku hanya akan memberikan sakit, tanpa tahu kapan bisa memberikan kesembuhan.

Joohyun lebih baik tanpaku kan? Dia akan lebih bahagia kan?

Sudah saatnya aku melepaskannya, aku tidak ingin dia merasakan rasa sakit yang kurasakan bertahun-tahun karena kesepian.

Prioritasku sekarang adalah membiarkannya bahagia tanpa adanya rasa sakit, mungkin saja kebahagiaannya bukan dengan bersamaku, maka aku harus melepaskannya.

TBC ...

JINRENESTAGRAM 3 (Chat  Supranatural)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang