Lima Puluh Tiga

221 43 8
                                    

Satu tahun sebelum pernikahan.

____

Jeju, aku akhirnya mendarat di pulau ini, segar sekali rasanya, pantas Seokjin betah berlama-lama di pulau ini. Di perjalanan, aku memikirkan banyak hal, apa yang harus aku katakan kepada Seokjin? Bagaimana tanggapannya terhadapku nanti?

Aku sudah sampai di sebuah rumah mewah yang cukup besar, di sana adalah rumah keluarga Kim. Aku menarik koperku untuk masuk ke dalam rumah, karena tidak ada yang menyahuti walaupun sudah ku panggil beberapa kali.

Aku melangkahkan kakiku perlahan, sayup-sayup aku mendengar isak tangis seseorang, aku menuju ke sumber suara, dan...

"Tante Kim? Tante gapapa?" Aku menghampiri Tante Kim.

"Kamu, siapa?"

Air mataku turun dengan sendirinya melihat keadaan Tante Kim yang jauh dari kata normal seperti itu, perempuan yang sangat aku kagumi, sekarang menjadi seperti ini, "Tante..."

"Kenapa kamu menangis?" Tante Kim melihatku dengan bingung.

Aku memeluk Tante Kim dengan sangat erat, "Maaf aku baru datang sekarang Tan, maaf..."

Beliau tidak memberontak, dapat kurasakan jika rambutku dielus dengan lembut.

"Tante udah makan?" Tanyaku masih terisak.

Beliau menggeleng, "Lapar, di sini bunyi-bunyi." Ujar Tante Kim.

Aku tersenyum "Tante tunggu di sini ya, Joo masakin sesuatu buat Tante, oke?"

Tante Kim mengangguk antusias.

Tidak lama kemudian, aku datang dengan sepiring nasi goreng, aku menyuapi Tante Kim, "Gimana Tan? Enak?"

"Enaaakk."

Aku tersenyum senang.

____

"Maa, Seokjin pul—" Seokjin terkejut melihat Joohyun di dalam kamar mamanya.

"Sssttt, Tante udah tidur."

___

"Bagaimana bisa mamaku tidur sebelum ku suntikkan obat penenang?"

"Aku membacakannya buku cerita, dan Tante langsung tertidur, lucu sekali, hehe."

"Kenapa kamu ke sini?"

"Ngga ada alasan khusus, aku hanya mengikuti kata hatiku."

"Pulanglah, aku masih banyak kerjaan, pintu keluar di sebelah sana." Seokjin beranjak pergi.

"Apa aku ngga ada arti apa-apa bagimu Seokjin?"

Seokjin terdiam di tempatnya, ia mengepal erat tangannya.

"Kenapa kamu harus bohongin aku sampai selama ini? Kenapa? Apa aku ngga pantas dipercaya?" Mata Joohyun berkaca-kaca.

"Kenapa? Supaya kamu bisa mengasihaniku seperti ini?" Seokjin tersenyum miring.

"Kasian? Haha, lucu sekali. Untuk apa aku mengasihani orang yang udah ngga nganggep aku ada, orang yang udah tega bohongin aku, orang yang ngga pernah percaya sama aku, buat apa aku kasian pada orang seperti itu? Jangan mimpi Seokjin."

"Bagus kalo gitu, jangan pernah berubah, tetap benci aku kayak gitu, dan jangan datang lagi."

"Siapa bilang aku benci kamu? Hah? Siapa bilang? Ngga kasian bukan berarti benci Seokjin, aku kecewa, aku kecewa karena aku sebegitu ngga berharganya di mata kamu."

"Kamu benar, aku memang orang kayak gitu, kamu ngga ada artinya untukku, dulu ataupun sekarang, jadi pergilah, lupakan orang brengsek kayak aku, itu lebih baik."

"Hahaha, apa hanya kebohongan yang ada di otakmu itu?"

"Pergilah, aku mau istirahat, terimakasih sudah menidurkan mamaku."

"Seokjin, kamu benar-benar ingin aku pergi? Kamu jujur?"

"Ya."

"Baik, setelah hari ini, kamu ngga akan pernah lagi ngelihat aku, aku ngga akan pernah menoleh ke kamu lagi, kamu akan benar-benar kehilangan aku untuk selamanya, apa itu yang kamu inginkan? Apa kamu bahagia kalo aku ngelakuin itu?"

"Ya, aku bahagia."

"Baiklah, aku pergi."

Seokjin melangkah dengan ragu ke dalam kamarnya, ia sudah memantapkan hatinya untuk melupakan Joohyun, ia tidak boleh goyah.

"Tapi kenapa sakitnya dua kali lipat?"

_TBC..

Maaf udah bikin overthinking, hehe. Sedikit bocoran, aku juga penganut paham ngga suka banget sad ending, apalagi untuk jinrene, kemungkinannya kecil banget buat aku bikin mereka sad ending😅 mungkin nanti kalo moodnya mau bikin angst atau sad ending, aku pasti akan bilang dulu di awal, jadi jangan khawatir yaa. Aku ngga bales komentar kalian, karena aku ngga mau spoiler, tapi karena udah ada yang terlanjur kecewa, mau ngga mau harus aku kasih tahu 🥲

Oke, sekarang waktu overthinking berakhir kan? 😅
Mereka akan dapat bahagia mereka masing-masing kok, jadi tenang aja.

Semoga kalian masih sabar yaa nungguin sampai ending, tinggal beberapa chapter lagi kok, mudah-mudahan bisa selesai hari ini hehe.

Selamat beraktivitas semuanya 💖🤗

JINRENESTAGRAM 3 (Chat  Supranatural)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang