Narasi dulu ya...
Sebelum postingan Seokjin terjadi, cerita kenapa Jinrene bisa jadian...
Happy reading...
Seokjin sudah berada di dalam rumah Joohyun, dia berada di lantai bawah sedang mengobrol dengan Jungkook, dan Jungkook banyak bercerita tentang Wendy, perubahan besar yang Seokjin lihat dari diri Jungkook, tapi faktanya Wendy belum menerima cinta Jungkook sama sekali.
"Jadi lo belum jadian?" Selidik Seokjin.
Jungkook menggeleng pelan, kemudian tersenyum tipis, "Gw akan nunjukin keseriusan gw bang, gw ga peduli harus ditolak berapa kali pun."
"Jung, gw bukannya mau ikut campur, tapi lo tahu Suga kan? Dia juga lagi pdkt sama Wendy, gw ga mau kalian berantem ngerebutin satu cewek."
"Gw ga peduli, yang gw tahu, gw suka kak Wendy, dan gw ga akan nyerah untuk dapetin dia." Tekad Jungkook sangat kuat, Seokjin dapat merasakan hal itu.
Seokjin menghela nafas beratnya, "Apa yg lo lihat di link? Lo masuk lagi ga?"
"Gw ga niat masuk lagi sih bang, gw terlalu sibuk pdkt-in kak Wendy hehe."
Seokjin terdiam sejenak, dia sangat bingung dengan perubahan sikap Jungkook, dan tunggu... Bukannya setiap yang masuk link, akan punya ketergantungan tersendiri untuk masuk lagi dan lagi? Tapi kenapa Jungkook berbeda? Ada yang tidak beres, begitu pikir Seokjin.
Tidak lama kemudian, Joohyun keluar dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Kenapa ke sini?"
Seokjin tersenyum dan menarik Joohyun untuk duduk di sampingnya, Jungkook yang tidak mau menjadi obat nyamuk langsung pergi meninggalkan mereka.
"Ketemu kamu dong." Jawab Seokjin.
Joohyun masih enggan untuk menatap Seokjin, "Masih marah?" Tanya Seokjin lembut.
"Kenapa ke sini? Katanya ga mau ketemu lagi?"
"Kapan aku bilang?"
"Jangan pura-pura lupa."
"Mana bisa sih aku ga ketemu kamu?" Seokjin memasang wajah memelasnya.
"Ya, setelah hari ini lo mau ngejauhin gw kan?"
"Aku kan bilang belum tentu bisa gangguin kamu lagi, bukannya ga akan gangguin, itu penafsiran yang berbeda loh."
"Apa bedanya? Tetap aja kan ada niat buat ga gangguin? Ya udah kenapa ga realisasiin aja sekarang?" Joohyun akhirnya menatap wajah Seokjin yang sedari tadi menatapnya.
"Kamu beneran mau aku berhenti gangguin?"
Belum sempat Joohyun menjawab, Seokjin melanjutkan kata-katanya, "Aku mohon, kali ini jawab yang jujur."
"Kenapa sekarang pake aku kamu?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan, kamu beneran pengen aku ga gangguin kamu lagi?" Tanya Seokjin yang kali ini penuh dengan penekanan.
Joohyun menunduk, "Apa bedanya kalo gw jawab jujur atau bohong? Lo akan tetap ngejauhin gw kan?"
"Akan berbeda, itu akan nentuin langkahku selanjutnya."
"Jangan berhenti." Joohyun menjeda kalimatnya.
"Jangan berhenti?"
"Jangan berhenti gangguin gw..." Lagi-lagi Joohyun menjeda kalimatnya.
"Jadi, kamu masih mau aku gangguin?"
"Gw udah terlanjur terbiasa dengan kehadiran lo, gw tiba-tiba ngerasa sedih saat lo bilang belum tentu bisa gangguin gw lagi, gw ga ngerti gw kenapa, tapi rasanya ga bener kalo lo berhenti gitu aja, gw ngerasa kosong, aneh kan?"
"Kamu... suka sama aku?"
"Hah?"
"Apa sekarang, aku masih harus berjuang lagi buat dapetin kamu?"
Joohyun tidak bisa menjawab.
"Atau, kamu membenciku?"
"Nggak!" Joohyun segera membantahnya.
"Terus, kenapa selama ini kamu kelihatannya ga suka banget sama aku?"
"Gw ga pernah bilang ga suka kan?"
"Jadi suka?"
Joohyun tidak menjawab, Seokjin kembali bertanya, "Kamu suka nggak?"
Joohyun akhirnya mengangguk pelan.
"Kalau suka kenapa selalu nolak kalo aku ajak pacaran?"
Joohyun menghela nafas beratnya "Gw ga mau sakit hati." Akhirnya hal yang selama ini Joohyun tahan untuk tetap menjadi rahasianya, ia bongkar dengan sendirinya di depan Seokjin.
"Aku ga pernah niat buat nyakitin kamu."
"Lo tahu keadaan keluarga gw kan Seokjin? Mama papa cerai, dan gw tinggal bareng adek-adek gw, gw yang selalu nyaksiin orang tua gw berantem dari kecil, gw ga bisa mudah percaya siapapun lagi, dan setelah ini, kalo lo ngedeketin gw cuma karena rasa kagum sementara lo doang ke gw, mending ga usah lo terusin."
Seokjin merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Joohyun, selama ini Joohyun hanya bersembunyi dibalik topeng kuatnya, padahal dibalik topeng itu ia menyembunyikan kerapuhan. Sekarang Seokjin mengerti alasan kenapa ia digantung selama bertahun-tahun.
"Kalo dari awal aku ngedeketin kamu cuma karena rasa kagum sementara, buat apa aku harus berjuang bertahun-tahun, buat apa aku nungguin kamu selama ini? Aku nolak banyak orang hanya untuk nungguin kamu, apa artinya semua itu? Apa kamu masih ga yakin juga sama ketulusanku? Joo, di dunia ga semua orang sama, ada orang yang harus coba kamu percaya, dan ada orang yang benar-benar ga usah kamu percaya lagi, aku ingin jadi satu diantara orang yang bisa kamu percaya Joo."
Mata Joohyun berkaca-kaca mendengar penuturan Seokjin, ia merasakan ketulusannya.
"Ini, kalo kamu milih untuk percaya dan ngasih aku kesempatan untuk bahagiain kamu, genggam tanganku, kalo ngga, aku akan bener-bener pergi, dan mungkin ga akan kembali menjadi orang yang sama lagi." Seokjin menyerahkan tangannya kepada Joohyun untuk menunggu pilihannya.
Joohyun belum bereaksi apa-apa, hati dan pikirannya berpikiran beda, ia bingung harus mengikuti yang mana.
Seokjin kecewa melihat reaksi Joohyun, ia kemudian memaksakan untuk tersenyum, dan perlahan menurunkan telapak tangannya, namun di luar dugaan Seokjin, tangan lembut nan mungil menggenggam erat telapak tangannya.
"Jangan kecewain gw." Joohyun tersenyum.
Seokjin tak kuasa menahan kebahagiaannya, setelah bertahun-tahun akhirnya ia bisa meruntuhkan benteng pertahanan Joohyun, Seokjin berhasil mendapatkan cintanya kali ini.
Seokjin memeluk Joohyun dengan sangat erat, "Makasih, makasih karena udah mau percaya sama aku, aku janji akan selalu bahagiain kamu."
Joohyun membalas pelukan Seokjin kemudian mengangguk. Beberapa saat kemudian, Seokjin mulai tersadar dengan tujuan utamanya datang mengunjungi Joohyun hari ini, iyaa, Seokjin ingin mengutarakan niatnya untuk memasuki link, tapi ia tidak menyangka malah mendapatkan cintanya, hehe.
Seokjin melepaskan pelukannya dan menatap Joohyun takut-takut, "Kenapa?" Selidik Joohyun.
"Uhm... Kamu lihat kan keadaan adek kamu? Dia jadi ngejar-ngejar Wendy, aku ga mau dia berantem dengan Suga, jadi..."
"Jadi?" Joohyun mengangkat satu alisnya.
"Aku pikir, aku harus masuk link..."
"APAAA???"
___
TBC...
Sampai jumpa hari Sabtu... 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
JINRENESTAGRAM 3 (Chat Supranatural)
Fiksi PenggemarBerawal dari Seokjin yang menemukan link chat aneh dan menyebarkannya ke dalam grup chat Bangtanvelvet.