Bab 10 : Sunrise

185 39 4
                                    

H-2 minggu olimpiade, Saskia disibukkan dengan segala latihan hingga membuatnya tak ada waktu untuk Kiesha. Untung saja laki-laki itu memakluminya meskipun terkadang harus Saskia bujuk terlebih dahulu. Tekad Saskia hanya satu, membuat Kiesha jatuh cinta sebelum dirinya yang jatuh cinta pada Kiesha karena jujur saja, perlakuan Kiesha kadang membuat panas dingin.

Seperti saat ini contohnya, Kiesha menemani Saskia di perpus mengerjakan semua materi yang diberikan Bu Nita, alasannya tak ingin Saskia berduaan dengan Bagas. Musuh Kiesha itu. Bagas satu tahun dibawah Kiesha namun karena postur tingginya yang seperti tiang listrik membuat mereka terlihat seumuran.

"Shaa jangan diliatin terus akunyaaa..." Pinta Saskia.

"Ya gapapa dong, kan kamu pacar aku." Balas Kiesha menekankan kata pacar.

"Sa lo udah selese belum?" Tanya Bagas tiba-tiba.

"Kurang 3 soal lagi, lo udah? Kalo udah istirahat dulu aja gapapa, gue bareng Kiesha nanti." Jawab Saskia.

Hubungannya dan Bagas sudah tak secanggung dulu lagi karena hampir dua minggu ini mereka sering menghabiskan waktu bersama dalam artian mengerjakan materi di perpus.

"Oh ya udah." Setelah mengucapkan itu Bagas berlalu meninggalkan keduanya.

"Sas..." Panggil Kiesha.

"Hmm?" Saskia masih fokus dengan soal di depannya.

"Saskia..." Panggil Kiesha lagi.

"Iyaa..." Jawab Saskia dengan posisi yang sama.

"Sayang?" Panggil Kiesha lagi.

"Iya Kiesha apa?" Saskia mendongak.

"Masa harus dipanggil sayang dulu sih baru nengok." Rajuk Kiesha.

"Ya ga gitu, kenapa emang manggil-manggil?" Tanya Saskia.

"Kamu kan sibuk banget nih dua minggu ini sampe-sampe aku ga ke urus ya. Nah aku mau minta tanggung jawab."

Saskia menghentikan aktivitasnya lalu menatap Kiesha. "Tanggung jawab apa?"

"Ya ganti waktu buat quality time sama aku lah, gamau tau ga boleh nolak." Jawab Kiesha.

"Ya udah kapan?" Pasrah Saskia.

"Sabtu besok kamu udah harus siap dari jam 4 pagi!" 

"Buset Sha jam 4 pagi mau apaan hah? Buka lapak bubur ayam?" Heran Saskia.

"Liat aja ntar." Balas Kiesha.

"Kamu ga lagi rencanain aneh-anehkan?" Telisik Saskia.

"Ya ampun Sas, akutu anak baik-baik, pacar aja kamu yang pertama." Tutur Kiesha.

"Peres Sas! Peres, Cabangnya dimana-mana." Kompor Emzo yang baru datang bersama yang lainnya.

"Pantes Kiesha betah orang sepi gini mau ngapa-ngapain bebas." Timpal Bastian.

"Dah diapain aja lo Sas sama ni bocah?" Gurau Rehan mengenang kejadian di rooftop waktu itu.

"Heh itu mulut pada gada filternya ya, gue masih waras gila! Ga mungkinlah aneh-aneh di sekolah, kalo di luar sekolah baru mungkin. Iya ga Sas?" Kiesha melirik Saskia sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue gampar juga ni bocah, kalo ngomong suka sembarang ya!" Kesal Saskia.

"Lo sentuh Saskia mampus sama gue lo Sha!" Ancam Rangga.

"Gue ikutan, bantu gebukin!" Sahut Kiela.

"Lah gue paling depan!" Sandra ikut unjuk gigi.

"Gue belakangnya Sandra so pasti." Ratna tak mau ketinggalan.

REVENGE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang