Lydia sedang menangis tersedu-sedu di kamarnya sambil memegang sebuah baju bayi tepat di saat Lylian lewat.
"Kita amat dekat nak, tapi maaf mama ga bisa peluk kamu." Ucap Lydia di tengah tangisnya.
Lylian yang penasaran mengendap-endap di depan pintu kamar Lydia.
"Mama cuma manusia lemah nak, andai aja mama punya kuasa mama mau dunia tau kalo kamu anak mama." Tambah Lydia lagi.
"Sekali aja, mama pengen peluk kamu sayang. Mama mau peluk kamu Lylian anak mama." Ucap Lydia lagi.
Lylian yang tak sengaja mendengar itu lalu menutup mulut.
"Tapi mama ga boleh egois, pasti Lylian bencikan sama mama karena udah ninggalin Lylian? Tapi mama punya alesan sayang, mama gamau Lylian dibunuh sama papa kandung kamu. Dari dulu, dari dulu mama pengen ketemu Lylian tapi Mbok Lastri selalu nutup-nutupin dan bilang kalo Lylian udah meninggal, tapi setelah kemaren mama ketemu Mbok Lastri lagi dan memaksa beliau buka mulut mama baru tau satu fakta kalo ternyata anak mama berada dekat di sisi mama." Tambah Lydia semakin mengada-ada.
Lylian berlari meninggalkan tempat itu, yang ada dipikirannya saat ini hanya mencari ketenangan.
Lydia menghapus air matanya saat ia yakin jika Lylian sudah pergi.
"Tikus kecil haus kasih sayang sudah masuk perangkap, selanjutnya tinggal jadikan dia umpan untuk menangkap kucing." Ucap Lydia.
⁜⁜⁜⁜
Seperti dugaan Lydia, Lylian kembali ke rumahnya untuk bertemu Mbok Lastri.
"Kita pantau dari sini." Titah Lydia pada sang supir.
"Nduk kamu pulang?" Tanya Mbok Lastri saat melihat Lylian.
Mbok Lastri hendak memeluk Lylian, namun gadis itu malah menolak.
"Jangan sok baik!" Balas Lylian.
"Kenapa nduk?" Bingung Mbok Lastri.
"Jawab jujur! Aku ini anak siapa hah?!" Ketus Lylian.
Mbok Lastri terdiam.
"Jawab mbok!" Bentak Lylian.
"Oke! Kalo mbok ga jawab, aku bisa cari sendiri." Final Lylian lalu pergi meinggalkan Mbok Lastri sendirian.
Lylian berjalan tanpa arah setelah meninggalkan rumah Mbok Lastri, pikirannya tumpang tindih entah apa yang harus diperbuat.
Tak tau harus apa, Lylian mulai menangis di pinggir jalan.
"Sesuai rencana kita deketin dia." Komando Lydia pada supirnya lagi.
"Astaga, kamu kenapa anak cantik?" Tanya Lydia yang langsung memeluk Lylian.
Lylian langsung memeluk Lydia erat.
"Jadi ini rasanya pelukan seorang ibu?" Batin Lylian.
Lydia tersenyum penuh kemenangan, rencananya berjalan mulus hingga sejauh ini.
"Perlahan namun pasti." Batin Lydia.
⁜⁜⁜⁜
Perlahan tapi pasti, Kiesha mulai membuka matanya.
"Dok pasien sadar." Ucap Suster yang menangani Kiesha.
Dokter bergegas mendekat lalu mulai melakukan pengecekan pada Kiesha.
Setelah semua prosedur selesai, dokter bersama suster keluar dari ruangan Kiesha.
"Bagaimana dok?" Tanya Johan.
"Pasien sudah sadar, sekarang bisa dijenguk." Jawab dokter.
Kiela langsung memeluk Johan erat.
"Terimakasih dok." Ucap Johan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (HIATUS)
FantasySaskia si penyuka buku tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan seorang kakek tua yang merekomendasikan sebuah novel tua padanya. Entah bagaimana novel itu bisa ada di dalamnya tasnya saat ia pulang, karena rasa cintanya pada buku yang cukup besar, Sa...