Sekolah sudah benar-benar sepi, tadi mereka tak langsung pulang. Karena Saskia sibuk meyakinkan Kiesha terlebih dahulu jika Rangga tak akan bocor.
"Aku aja yang nyetir." Ucap Saskia melihat tangan Kiesha yang masih diperban.
"Ish masa cewek supirin cowok, jatuh dong harga diri!" Kiesha menolak.
"Tangan kamu sakit sayang." Balas Saskia.
Oke, Kiesha luluh, ia langsung memberikan kunci mobil pada Saskia dan membiarkan gadis itu mengemudi.
"Sha... rumahmu lewat mana?" Tanya Saskia di tengah-tengah mengemudi.
Kiesha sedikit terkikik. "Nah bener lewat sini, depan belok kanan sampe masuk kompleks perumahan Flamboyan Blok C nomer 16."
Saskia menurut, meskipun di kehidupan asli Saskia tak pernah mengemudi mobil sport tapi tubuhnya secara alami menguasai hal itu.
Sampailah mereka berdua pada rumah yang tak kalah megah dari rumah Saskia.
"Ayo turun." Ajak Kiesha.
Dengan sedikit ragu Saskia turun mengikuti langkah Kiesha.
"Saskiaaaa....." Teriak Kiela heboh begitu melihat Saskia di rumahnya.
Langsung saja gadis itu menubruk Saskia. "Aaaa seneng deh akhirnya lo main ke sini juga! Udah lama banget asli ga kesini."
Saskia tersenyum.
"Sas, aku ke kamar ya ganti baju. Kiel temenin ya." Kiesha langsung bergegas menuju ke kamarnya.
Kiesha sudah berganti baju rumah biasa, entahlah dia ingin cepat-cepat bertemu dengan Saskia lagi. Mungkin rindu.
"Jangan lupakan tujuan utama kamu." Ucap Lydia tiba-tiba.
Kiesha terdiam. "Iya. Aku hampir lupa." Batin Kiesha.
"Mama tenang aja ya, aku masih dengan tujuan awal." Balas Kiesha.
"Jangan sampe kamu jatuh cinta sama Saskia." Peringat Lydia.
"Iya mah, aku ke Saskia dulu ya, takut dia curiga."Pamit Kiesha pada Lydia.
⁜⁜⁜⁜
"Maaf yang, lama." Ucap Kiesha tiba-tiba bergabung bersama Kiela dan Saskia.
"Ada orang loh, main yang-yangan aja!" Kesal Kiela merasa tak dianggap.
"Aku pulang ya." Pamit Saskia, ia tak ingin bertemu Lydia ibu tiri Kiesha itu.
"Loh ko cepet sayang? Sini makan dulu yuk." Timpal Lydia tiba-tiba.
"Mampus! Iblis sudah muncul." Batin Saskia.
"Eh ga usah tante, Saskia buru-buru. Om Bram juga udah stand by di depan sepertinya." Kelit Saskia.
"Ayolah, makan bareng sini sama Kiesha dan Kiela juga yuk." Ajak Lydia lagi.
Sungguh jika tak ada Kiela pasti Saskia akan kukuh menolak, namun tatapan memohon Kiela itu sungguh melemahkan pertahanan Saskia.
"Iya tante."
"Yey!" Sorak Kiela langsung menarik lengan Saskia.
"Makanannya ga ada racunkan?" Ragu Saskia dalam hati.
Untung saja otak cemerlangnya berfungsi tepat waktu. "Sha aku suapin aja ya, tangannya kan masih sakit."
Kiesha melirik Lydia lalu beliau mengangguk. "Boleh." Balas Kiesha.
"Kamu mau apa?" Tanya Saskia.
"Sas, porsinya dibanyakin buat makan berdua ya." Ucap Lidya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (HIATUS)
FantasiSaskia si penyuka buku tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan seorang kakek tua yang merekomendasikan sebuah novel tua padanya. Entah bagaimana novel itu bisa ada di dalamnya tasnya saat ia pulang, karena rasa cintanya pada buku yang cukup besar, Sa...