Sebenarnya Kiela masih dalam tahap perawatan dirinya memaksa untuk berkunjung ke makam Tania a.k.a ibu kandungnya.
Dengan bantuan perawat yang setia mendorong kursi roda Kiela dengan didampingi Johan dan Kiesha, alhasil sampailah mereka tepat di depan pusara Tania Allura.
Dengan susah payah, Kiela menaburkan bunga diatas pusara ibunya diikuti Kiesha.
"Hai mah, maaf yah baru bisa jengukin." Sendu Kiela.
"Hai juga mah, sama kek Kiela, Kiesha juga minta maaf ya baru bisa jengukin mama sekarang." Imbuh Kiesha.
Johan hanya bisa menatap sedih momen itu.
"Tan, seandainya kamu masih hidup pasti kamu bahagia memiliki putra dan putri yang amat tampan dan cantik seperti mereka." Ucap Johan dalam hati.
"Asal kamu tau Tan, ga pernah sekalipun hati aku berpindah ke yang lain. Cuma kamu dan selamanya akan tetap seperti itu hingga suatu saat nanti kamu sendiri yang dateng buat jemput aku." Tambah Johan masih berujar dalam hati.
Tak terasa air mata ketiga orang itu meluruh, merasakan nyeri amat hebat di dada masing-masing.
"Mah, Kiesha mau bilang makasih banget sama mama karena udah jodohin Kiesha dengan perempuan sebaik Saskia." Ucap Kiesha setelah itu mencium nisan ibunya.
"Kiesha janji bakal jagain Saskia apapun yang terjadi dan gakan ada yang bisa misahin kita mah." Tambah Kiesha.
Melihat kakak dan ayahnya yang menangis tersedu-sedu membuat Kiela merasa bersalah. Memang semua orang bilang jika ini takdir, namun jika saat itu mamanya lebih memilih untuk menyelamatkan dirinya sendiri pasti hidup kakak dan ayahnya akan lengkap seperti keluarga lainnya.
Air mata Kiela kembali meluruh dengan derasnya.
"Maafin Kiela ya kak, pah." Batin Kiela.
Hari sudah sore dan mau tak mau mereka harus pulang meninggalkan tempat peristirahatan Tania.
Keheningan dalam mobil amat mencekam antara Kiela dan Johan tidak ada yang berani membuka suara dan lebih memilih untuk fokus pada pikiran masing-masing, sementara Kiesha pergi dengan motornya sekalian menjemput Saskia di rumahnya. Rindu katanya padahal baru tadi di sekolah mereka bertemu.
⁜⁜⁜⁜
"Hai tante camer..." Sapa Kiesha pada Sarah yang tengah menonton acara fashion favoritnya.
"Hai calon mantu." Balas Sarah.
Kiesha tersenyum dan langsung mengecup punggung tangan ibu dari gadis yang ia cintai itu.
"Saskianya udah siap belum tan?" Tanya Kiesha.
"Hah siap apa? Saskia gada bilang apa-apa ama tante, tadi pulang sekolah langsung nyelonong ke kamar gitu aja." Tutur Sarah.
"Kiesha sama Saskia janjian mau pergi ke rumah sakit tan, Kiela kangen katanya sama kakak ipar." Balas Kiesha.
"Oh kamu samper aja ke kamarnya, tapi inget jangan macem-macem ya." Peringat Sarah.
"Mana berani tante, yang ada aku digantung di Tugu Monas sama kalian semua." Sahut Kiesha.
"Ya udah sana gih naik aja, kalo di kunci bilang maid ya biar dikasih serepnya." Tambah Sarah tanpa memalingkan wajahnya dari TV.
"Siap tante." Kiesha lalu berjalan menuju lift untuk menemui soulmatenya.
Sampai di depan pintu kamar Saskia, Kiesha langsung mengetuk pintu namun tak ada sahutan dari sang empu. Alhasil ia memcoba membuka pintu kamar itu dan ternyata tidak terkunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (HIATUS)
FantasySaskia si penyuka buku tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan seorang kakek tua yang merekomendasikan sebuah novel tua padanya. Entah bagaimana novel itu bisa ada di dalamnya tasnya saat ia pulang, karena rasa cintanya pada buku yang cukup besar, Sa...