Bab 17 : Mencari Bukti

180 46 6
                                    

Setelah Saskia tenang, Kiesha mulai bertanya bagaimana gadis itu tau masalah ini karena tidak mungkin Andra sendiri yang mengakuinya.

"Sekarang jawab jujur, kamu tau hal ini darimana?" Tanya Kiesha.

"Aku ga sengaja liat ayah masuk basement bawa kotak gitu, aku yang ngerasa aneh ikutin ayah dan sampe basement ayah negluarin frame foto yang isinya mama kamu, ayah, sama Tante Lydia dan y..."

"Apa? Mama Lydia?" Kiesha memotong omongan Saskia.

"Iya Tante Lydia dan yang aneh ada bunga kering terus kartu ucapan dari ayah buat Tante Lydia." Sambung Saskia.

"Hah kok bisa sih? Padahal Mama Lydia bilang kalo dia benci banget sama ayah kamu gara-gara udah bunuh mama, tapi kenapa bisa ada foto mereka bertiga?" Heran Kiesha.

Saskia diam sebentar, tak mungkin ia menceritakan novel yang sudah pernah ia baca karena alurnya juga sudah berbeda, lebih parahnya lagi malah bisa-bisa Kiesha menganggapnya gila.

"Aku juga gatau. Emm kalo boleh tau apa yang Tante Lydia bilang soal ayah?" Tanya Saskia.

"Mama cuma bilang kalo Mama Tania tau tentang perselingkuhan antara ayah kamu dan perempuan lain, makanya ayah kamu nabrak Mama Tania untuk ngilangin bukti." Jelas Kiesha.

"Misal ceritanya gitu kenapa kita dijodohin Sha?" Tanya Saskia lagi.

"Aku gatau juga, yang aku tau Mama Lydia selalu maksa aku buat nerima perjodohan ini untuk balas dendam sama ayah kamu lewat kamu." Jawab Kiesha.

"Tapi yang aku denger dari ayah tadi, kita dijodohin atas permintaan terakhir Mama Tania." Ucap Saskia.

"Kok aku bingung ya Sa?" Kiesha merebahkan badannya menatap langit malam yang penuh bintang.

Saskia mengikuti apa yang Kiesha lakukan juga. "Aku juga, siapa yang bener dan siapa yang salah."

Kiesha memandang Saskia. "Mau cari bukti untuk ungkap kebenarannya?" Tanya Kiesha.

Karena posisi rebahan Kiesha lebih tinggi Saskia mendongak sedikit. "Boleh."

"Tapi kamu harus janji, apapun yang terjadi jangan pernah tinggalin aku." Ucap Kiesha sambil mengacungkan kelingkingnya.

"Aku janji." Balas Saskia sambil menautkan jari kelingking miliknya ke Kiesha.

⁜⁜⁜⁜

Seperti kesepakatan mereka semalam, Saskia dan Kiesha akan mencari bukti mengenai kebenaran akan hal ini. 

"Mulai darimana?" Tanya Saska pada dirinya sendiri.

"Sayang keluar yuk Kiesha udah nunggu tu." Ucap Sarah lembut dari luar kamar Saskia.

"Iya bun..." Balas Saskia langsung mengambil tasnya.

"Ini gamau pada sarapan dulu?" Tanya Andra setelah Saskia dan Sarah sampai di lantai satu.

"Ga usah yah, kita sarapan di kantin aja aku buru-buru soalnya ada latihan pagi buat olimpiade." Alasan Saskia.

"Ya sudah hati-hati." Balas Andra.

Bergantian Kiesha dan Saskia mengecup punggung tangan Andra dan Sarah.

"Ada petunjuk?" Tanya Kiesha.

Saskia menggeleng pelan. 

"Jangan terlalu dipikirin ya, kasian banget sih calon istri pasti semaleman ga bisa tidur sampe berevolusi jadi panda." Ledek Kiesha sambil mengacak lambut rambut Saskia.

"Sha ih! Styling rambutnya lama kok diacak-acak sih!" Kesal Saskia sambil menepis tangan Kiesha dari atas kepalanya.

"Kamu mah cakep selalu, tidur aja cakep. Tapi ngapain juga pake rambut di keriting-keriting gini mau genit-genit ya?!" Telisik Kiesha sambil memainkan ujung rambut Saskia yang dicurly.

REVENGE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang