"Ayah bundaa, Saskia pulang..." Teriak Saskia.
Andra dan Sarah yang sedang duduk berdua di ruang tengah langsung mengalihkan atensi mereka.
"Ruang tengah sayang." Balas Andra.
Saskia langsung berlari menuju sumber suara dengan wajah yang masih sumringah, lalu menyalimi tangan kedua orang tuanya.
"Eh anak bunda happy banget kenapa?" Tanya Sarah.
"Sini duduk." Andra bergeser dan menepuk space kosong di sampingnya.
Saskia duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya lalu mulai bercerita. "Jadi tadi Saskia ditunjuk sama Bu Nita buat wakilin sekolah buat olimpiade mtk bulan depan."
Andra dan Sarah saling pandang, tentu saja sebenarnya mereka berdua sudah tau karena mata-mata untuk menjaga Saskia ada dimana-mana.
"Really? Congrast my luv..." Sarah memeluk Saskia.
"Anak ayah emang hebat ya." Andra ikut berpelukan juga.
Entah kenapa Saskia merasa nyaman dengan pelukan ini, pelukan yang sangat jarang ia dapatkan karena kedua orang tuanya sibuk bekerja.
"Ga buruk juga jadi Saskia." Batin Saskia.
"Kalo gitu Saskia ke kamar dulu ya." Pamit Saskia lalu berlari menuju kamarnya yang terletak di lantai 3. bahkan saking senangnya ia lebih memilih memakai tangga ketimbang lift yang sudah tersedia.
"Selalu ada hal baik ya dibalik musibah." Ucap Andra.
Sarah tak menjawab, hanya menyandarkan kepala pada dada bidang suaminya itu.
⁜⁜⁜⁜
Saskia sudah mengganti baju, lalu merebahkan diri di kasur besarnya. Saat akan mengambil ponsel di atas nakas, tak sengaja ia menjatuhkannya yang mau tak mau membuat Saskia harus melihat ke bawah ranjang. Tiba-tiba matanya menangkap suatu kotak yang tergeletak di bawah ranjang, karena jiwa ke kepoannya sangat tinggi, segera ia menggapai kotak itu dengan susah payah.
"Apaan ya?" Tanpa basa-basi, Saskia langsung membuka kotaknya dan mendapati sebuah diary.
"Ini privasi Saskia." Saskia menutup kembali kotak itu. "Tapikan gue Saskia!" Kembali ia membuka kotak dan mengambil diary bersampul coral itu.
Baru halaman pertama Saskia buka sudah terpampang foto Kiesha.
"Haduhh, susah ya kalo bucinnya udah diluar nalar." Dengan malas Saskia membaca kalimat di sebaliknya.
Kiesha Julian Abimana. Judulnya dalam diary itu.
Manusia sedingin es dengan sejuta pesona yang dengan gampangnya mengacak-acak hatiku. Jujur, aku menyukaimu sejak awal pertemuan di parkiran itu. Dimana aku yang masih anak baru berebut tempat parkir denganmu. Lucu bukan? Tak pernah terlintas sedikitpun dibenakku bahwa aku akan melabuhkan hati padamu. Aku terlalu lemah, melihat betapa baiknya kamu saja sudah membuatku jatuh cinta.
-Saskia Azalea Hermawan
"Bucin. Banget ya." Ledek Saskia.
Satu persatu halaman mulai ia baca, hingga akhirnya sedikit demi sedikit Saskia paham karakter Saskia dalam novel.
Entah ada angin apa, tapi aku ingin menulis tentang teman-temanku. Kita mulai dari pertama, Gabriella Sandra Aubry, gadis cantik namun gila. Maaf Sandra. But you are my bestie yang selalu ada. Sandra suka makanan pedes tapi ga kuat pedes, emang aneh anaknya. Makanan favoritnya kue buatan bunda. Terus dia juga suka warna fuchsia. Dia benci serangga apapun jenis serangga dia ga suka. Sandra itu suka Rehan temenya Kiesha dan kurasa Rehan juga suka Sandra, tapi kenapa sih mereka ga jadian aja? Sekalian bahas dikit deh soal Rehan. Rehan Bramastha anak paling realistis dari semua temen Kiesha, dia ganteng tapi masih kalah jauh sama Kiesha dan fakta uniknya, Rehan suka banget mainin kuping orang kalo mau tidur, ga kebayang nanti kalo Sandra nikah sama Rehan gimana nasib kupinya dia, soalnya pasti tiap malem harus ngasih kuping hahaha.
Oke yang kedua Kiela Anastasya Abimana, adiknya Kiesha Julian Abimana dan calon adik ipar aamiin, ngarep banget iuw Saskia. Oke balik lagi si Kiela ini suka segala jenis makanan, dia makan apa aja yang bisa dimakan tapi anehnya ga gendut-gendut, entah cacingan atau makannya menguap lewat pori-pori, entahlah aku gatau juga. Kiela ini suka warna biru, semua biru dia suka dari muda sampe tua ga pilih-pilih. Dan dia pacar Rangga sepupuku, mereka pacaran dari si Kiela ini baru awal masuk SMA dan awalnya mereka backstreet soalnya Kiesha larang, tapi lama-lama luluh juga dan Rangga, Satria Rangga Hermawan anaknya kakak ayah, Hendar si galak tapi baik hati yang selalu sayang sama aku meskipun dah punya cewek yang udah aku anggep abang sendiri, sampe kadang Kiela juga cemburu. Sorry ya Kiela...
Next ada Cantika Ratna Husain, si heboh yang bikin Emzo dan Bastian berebut untuk mendapatkan cintanya hahaha, gatau apa yang mereka liat dari Ratna meski ga dipungkiri kalo Ratna itu cantik sih. Si pecinta warna periwinkle ini suka banget makanan manis, contohnya red velvet (makanan yang aku benci), heran deh kenapa ya bisa suka? Oke mari bahas Emzo dulu. Jonathan Emzo Mc'klaire, cowok bule yang banyak penggemarnya tapi semuanya ga terlihat karena matanya cuma fokus sama Ratna aja titik udah. Bastian Emerald juga sama, dia bucin banget sama Ratna entah karena apa, padahal pertama ketemu mereka berantem terus. Apa ini yang orang bilang sebagai love hate relationship? Tapi sama siapapun Ratna nanti, semoga dia always happy deh.
Udahlah cukup itu aja, capek tanganku
-Saskia Azalea Hermawan
Saskia tertawa membaca halaman itu dan halaman berikutnya adalah tentang kenakalan mereka berempat.
"Saskia pinter, tapi salah gaul aja ketemunya temen-temen laknat kek mereka. But mereka bener-bener temen yang best banget sih, selalu ada saat ada yang butuh."
Saskia kembali membuka halaman lain yang isinya kekaguman akan sosok Kiesha, laki-laki itu teramat sempurna dimatanya.
Tak pernah sedikitpun aku membayangkan hal ini, aku dan Kiesha akan bertunangan bahkan sebenarnya kami telah dijodohkan dari lama, pantas saja ayah selalu melarangku untuk dekat dengan laki-laki manapun. Tuhan benar-benar baik padaku dan aku bersyukur akan hal itu.
-Saskia Azalea Hermawan
Lalu sampailah Saskia pada halaman terakhir yang membuatnya sedikit tercengang.
"Dia selalu datang menggangguku tiap malam, berkata jika aku akan mati di tangan orang yang aku cintai." Saskia membaca kalimat itu.
"Dia siapa?" Batinnya bertanya.
Dia kembali muncul, terus dan terus. Aku tidak berhalusinasi, sungguh. Dia ada! Tapi aku tak bisa bercerita pada yang lainnya. Dia aneh, katanya aku harus tidur agar tak mati?
Dia datang lagi dan berkata waktunya sudah dekat lalu aku harus bersiap. Bersiap untuk apa?
Aku tidak gila, dia benar-benar nyata bahkan aku bisa menyentuhnya dan satu hal yang paling tak ku suka darinya adalah, aku benci semua tentangnya karena dia berkata jika aku adalah bagian darinya
-Saskia Azalea Hermawan
Kalimat terakhir pada buku diary itu.
"Sumpah dia itu siapa sih?" Saskia masih bertanya-tanya dengan 'dia' yang Saskia maksud.
"Oke ga usah ambil pusing, mari nikmati hidup menjadi tuan Putri yang sempurna ini, otak pintar, wajah cantik, uang banyak, dan pasangan tampan. Dan prnya cuma satu. Balaskan dendam Saskia agar tak mati sia-sia, buat Kiesha jatuh cinta, ungkap bangkai Lydia." Ucap Saskia pada dirinya sendiri.
Saskia meletakkan buku diarynya kembali di tempat yang aman, ia tidak ingin ada siapapun yang menenukan buku itu.
"Oke pelan-pelan ingat semuanya, Saskia Azalea. Gue gatau sekarang lo dimana tapi gue mohon bekerjasamalah." Pinta Saskia.
Bersambung...
.
.
.
Siapakah 'dia'?
'Dia' nyata, dan aku dapat menyentuhnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (HIATUS)
FantasySaskia si penyuka buku tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan seorang kakek tua yang merekomendasikan sebuah novel tua padanya. Entah bagaimana novel itu bisa ada di dalamnya tasnya saat ia pulang, karena rasa cintanya pada buku yang cukup besar, Sa...