I'm back with a new story...
So Happy reading all
.
.
.
Saskia Mahira Andhini, seorang gadis cantik yang sehari-harinya lebih suka bergaul dengan buku (terkhusus novel) ketimbang dengan manusia asli. Menurutnya dalam buku dia bisa merasakan, melihat, dan menjadi apa yang tidak bisa ia gapai di dunia nyata. Namun tenang saja, meskipun begitu ia juga memiliki teman manusia, ia adalah Aza Anesha, gadis kecil yang imut dan manis, sahabat Saskia sejak dalam kandungan, tentu saja karena ibunya dan ibu Saskia adalah sahabat karib semenjak SMP.
Seperti saat ini, meskipun Aza sangat bosan dengan keheningan di perpustakaan kota tapi apa mau dikata ketika Saskia merengek minta ditemani ia tak akan bisa menolaknya.
Dan taukah kalian alasan Saskia minta ditemani? Sebenarnya itu hanya alibi semata untuk menghindari ajakan Irzan kakak kelas Saskia yang sudah menyukainya sejak lama. Jangan salah, meskipun Saskia adalah kutu buku tapi parasnya amat menawan dengan postur model turunan dari ibunya yang adalah mantan model terkenal Adelia Dhiniar.
"Ck! Sas lo ga bosen apasih tiap hari baca buku mulu." Geram Aza yang sedari tadi tidak dihiraukan oleh Saskia.
"Engga." Singkat Saskia.
"Sas, rugi loh melewatkan apa yang nyata di depan mata demi sebatas imajinasi belaka." Tambah Aza sambil menutup buku yang sedang Saskia baca.
"Tapi Za, da..." Belum sempat Saskia melanjutkan ucapannya, Aza sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Dalam buku lo tu bisa merasakan, melihat, dan menjadi sesuatu yang ga bisa lo gapai di duni nyata. Tau gue lo mau ngomong itu sampe bosen dengernya!" Kesal Aza.
"Nah tu lo tau." Balas Saskia.
"Tapi ga gini juga Saskia, lo butuh sering-sering bersosialisasi sama manusia lain, mau apa tu kacamata makin tebel hah?!" Kesal Aza sambil menuding kacamata minus yang telah bertengger manis di hidung Saskia.
"Lah kan gue juga masih berinteraksi sama lo, sama nyokap, bokap. Kalian kan juga manusia." Sanggah Saskia.
"Cape gue sama lo mah, dahlah gue duluan. Cowok gue dah nunggu depan. Inget balik!" Ucap Aza mengingatkan.
Saskia mengangguk paham dengan tatapan masih fokus pada buku yang dibaca.
"Bener-bener ya lo. Untung gue sayang." Lirih Aza lalu melesat pergi dari tempat membosankan itu.
Saskia akhirnya selesai dengan buku yang tadi dibaca, sekarang ia berniat mencari novel untuk dibaca di rumah.
Ketika matanya sibuk menjelajah rak buku berisi novel, sebuah tepukan di pundak mengalihkan atensinya.
Saskia berbalik lalu mendapati seorang kakek tua dengan kacamata dan long coat serta topi baret berwarna cream tersenyum ke arahnya.
"Kakek butuh bantuan?" Tanya Saskia ramah.
Kakek itu menggeleng. "Kamu mau cari novel?" Tanya beliau.
Saskia mengangguk. "Tapi bingung mau baca yang mana hehe." Jawabnya diikuti kekehan kecil.
"Kalo boleh kakek sarankan, baca ini saja." Ucap kakek itu menunjuk sebuah novel bersampul coklat dengan kertas yang sudah menguning dimakan waktu.
Saskia berbalik lalu mengambil novel itu yang terlihat sangat vintage. "Kakek suka novel juga?" Tanya Saskia namun tak ada jawaban.
Ketika Saskia memutar badan menghadap sang kakek, yang diajak bicara ternyata sudah tidak ada. Rasa merinding langsung menjalari tengkuknya.
"Apa bener yang dibilang Aza kalo perpustakaan kota ini emang ada penunggunya ya?" Lirih Saskia.
"Tapi masa siang-siang ada setan, berani amat." Pikir Saskia.
Lalu tanpa pikir panjang mengembalikan novel itu ke tempatnya dan pergi secepat kilat dari sana.
Sampai di rumah, Saskia langsung menuju ke kamarnya untuk sejenak meluruskan kaki dan punggungnya.
"Capek..." Ucap Saskia sambil membuka tasnya berniat mengambil ponselnya. Namun matanya teralihkan pada sebuah buku yang ada di tasnya.
"Lah buku apa? Perasaan gue ga jadi pinjem buku deh." Heran Saskia sambil menarik buku itu keluar dari tas.
"Novel ini?" Kaget Saskia, pasalnya ia ingat betul jika novel ini sudah dikembalikan ke tempat semula.
Entah angin darimana, novel itu terbuka dan menampilkan sinopsis cerita.
Jika saja seorang Kiesha Julian Abimana tak gegabah dan mencari tahu kebenarannya, mungkin saja sekarang ia dapat hidup bahagia bersama dengan Saskia Azalea Hermawan yang mati sia-sia karena ulahnya. Benar kata orang, penyesalan selalu datang terlambat seperti yang dialami Kiesha, ia hidup menua seorang diri dengan penyesalan yang akan dibawa sampai mati.
Kira-kira begitulah isi sinopsis yang dibaca Saskia.
"Lah namanya sama. Sama-sama Saskia jadi pengen baca." Ucap Saskia.
"Mandi dulu deh, baru baca." Imbuhnya lalu segera masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah mandi, Saskia segera kembali ke ranjangnya dan mulai membaca novel itu.
"Gila ya, masa halaman 1-35 si Saskia ga pernah bahagia sih. Di halaman 1 jatuh aja ke kolam renang, halaman berikutnya dijadiin bahan taruhan, abis itu setelah tunangan bukannya seneng malah nyesek gara-gara harus liat si tunangannya mesra-mesraan ama cewek lain. Untung mak bapaknya Saskia sayang tulus sama dia coba kalo mak bapaknya kejam juga ga tau lagi deh. Fix authornya ada dendam pribadi." Geram Saskia.
"Ini juga si Kiesha, gatau ceritanya main percaya-percaya aja sama mak tirinya haduh..." Komentar Saskia lagi.
"Please bapaknya Saskia itu anakmu terdzolimi masa ga sadar sih astaga!" Kesal Saskia lagi.
"Fix ini novel menguras emosi jiwa raga, mau makan dulu lah." Ungkap Saskia lalu turun ke bawah.
Setelah makan ia kembali ke kamar, lalu mengecek jadwal kalau-kalau ada tugas yang ia lupakan dan untung saja semua tugasnya telah selesai.
"Oke aman, pokonya ni novel harus kelar baca malem ini juga biar bisa tidur nyenyak." Ujar Saskia lalu kembali lagi membaca novel itu.
Tepat pukul 23.50 Saskia selesai dengan novelnya.
"Bener ya sekuat-kuatnya orang kalo disakitin terus bakal nyerah juga. Mampus tu Kiesha hidup dalam penyesalan rasain. Hati dan matanya udah ketutup sama kebencian sih." Gerutu Saskia.
"Kalo aja gue jadi Saskia dalam cerita, gue gakan diem aja diperlakukan kek gitu. Ogah banget hidup menderita sendirian. Gue bakal bikin Kiesha sadar sebelum terlambat dan gakan biarin Saskia mati sia-sia." Ucap Saskia.
Tiba-tiba saja ngantuk datang menyerang, hingga akhirnya mata Saskia perlahan mulai menutup lalu terbawa ke alam mimpi.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (HIATUS)
FantasíaSaskia si penyuka buku tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan seorang kakek tua yang merekomendasikan sebuah novel tua padanya. Entah bagaimana novel itu bisa ada di dalamnya tasnya saat ia pulang, karena rasa cintanya pada buku yang cukup besar, Sa...